thirteen

7.6K 569 35
                                    

Aku ngetik chap ini dan chap selanjutnya sambil nunggu ep baru Vincenzo up di Netflix. Adakah dari kalian yang juga nonton dramanya?

.

Anyway,
kalo aku buat aboverse, mo baca gak?
Ahaha itu masih konteks aja si.
Kalo dibandingkan sama gender switch,
which one do you prefer?

--

Di kediaman Jung, Jaehyun membantu sang mama memperbaiki atap ubin yang bocor. Ia menyeka keringatnya yang bercucuran dengan lengan bajunya.

"Ma! Kenapa gak panggil tukang aja?" Tanya Jaehyun dari atas genteng. Ia sudah berada di atas sana selama lebih kurang dua jam, di bawah teriknya matahari.

Mama Jung melihat sang anak sambil menyeruput teh hangatnya. "Ada kamu kenapa harus panggil tukang? Mumpung kamu lagi diliburkan, sekalian aja dimanfaatin, biar kamu ada gunanya."

Jaehyun menggeleng pelan. Ia pun perlahan menuruni tangga. Tiga hari ia menginap di rumah sang mama, selama itu pula ia dimintai ini itu, dan dijadikan seperti kuli. Memperbaiki kran air, membersihkan kolam ikan, dan sekarang memperbaiki genteng.

Mama Jung menyerahkan jus jeruk saat sang anak sudah berdiri di depannya. "Capek banget ya? Capek mana sama diam aja gak ngapa-ngapain?" Sindirnya.

 "Capek banget ya? Capek mana sama diam aja gak ngapa-ngapain?" Sindirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Mama Jung, 45th; businesswoman)

"Iya. Jay sayang mama kok." Ucapnya lalu menyeruput habis jus jeruk yang dibuatkan oleh sang mama. "Ahh seger banget."

Mama Jung menatap sang anak penuh admirasi. Ia mengelap sisa-sisa keringat yang masih membasahi pelipis Jaehyun dengan tangannya. "Kamu mandi sana. Mama udah siapin makan siang."

Jaehyun mengangguk. Ia mencium pipi sang mama sebelum pergi ke kamarnya.

Mama Jung menggeleng pelan. Ia sebenarnya cukup terkejut saat Jaehyun bilang ia dikasih kartu kuning, di-skors selama seminggu dari kantor. Karena, selama ini Jaehyun sangat menjaga jarak dengan masalah. Kehidupannya bahkan terbilang boring. Ia terlalu fokus untuk bekerja.

--

"Jay,"

Jaehyun meletakkan buku bacaannya, dan menatap sang mama yang duduk di sofa sambil merajut. "Iya, ma?"

"Tanggal 20 bulan depan, kosongin jadwal kamu ya. Tiga hari aja."

"Okay." Jika diminta sang mama, ia akan melakukannya tanpa banyak bertanya. Hal itu juga yang membuat sang mama sedikit geram.

"Gak tanya untuk apa?" Jaehyun hanya mengedikkan bahunya. Ia sudah sibuk membaca bukunya kembali. Mama Jung mendesah pelan. "Kamu udah tiga hari nyemak di rumah mama, tapi gak ada cerita sedikitpun ada masalah apa di kantor. Coba cerita."

annyeong || 2jae ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang