fourteen

7.3K 567 100
                                    

Jaemin sedang mengobrol hangat bersama sang mami. Keduanya lagi bermalas-malasan di pinggiran kolam renang, bermandikan sinar matahari pagi.

Hingga beberapa hari yang lalu, sang mami yang berprofesi sebagai entertainer di dunia perfilman tengah sibuk mempersiapkan film layar lebar berskala internasional, yang mengambil tempat syuting di beberapa negara. Itulah sebabnya beliau tidak banyak terlihat selama beberapa minggu belakangan.

 Itulah sebabnya beliau tidak banyak terlihat selama beberapa minggu belakangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Mami/Mrs. Park, 45th; actress/hallyu star/film director)

"Nana akan terjun ke dunia modeling."

Sang mami menoleh. Ia menatap sang anak dari atas ke bawah melalui lensa hitam kacamata Ray-Ban-nya. "Jangan mimpi."

"Cih. Mami hanya takut kalau Nana akan memiliki reputasi dan popularitas lebih tinggi." Jaemin membenarkan posisi duduknya untuk meminum lemonade-nya. "Lagian mami udah tua. Orang-orang pasti akan mencari wajah-wajah baru yang lebih fresh. Na contohnya."

"Kamu cantik juga karena mami."

"Nana cantik karena rutin melakukan perawatan."

Mami Park berdecih. "Dari mana kamu dapat attitude itu?"

"Gak dari mana-mana. Nana terlahir dengan attitude mengagumkan seperti ini."

Mami Park tidak membalas. Ia menarik napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan. Pekerjaannya memang menyenangkan. Ia bisa berkeliling dan berjalan-jalan ke sana-sini. Namun, itu juga cukup membuatnya lelah.

"Apa rencanamu berjalan mulus?"

Jaemin memerhatikan kuku-kukunya yang kemarin baru ia meni-pedi, memanggil orang-orang dari salon langganannya untuk datang ke rumah.

"Mami urus saja urusan sendiri."

Sang mami berdecih; merasa takjub sendiri melihat sifat anaknya yang sangat mirip dengannya, bahkan melebihinya. "Advice, child. Jangan terlalu banyak bermain api. Itu berbahaya dan kamu pun bisa menyesal."

Jaemin tidak terlalu memikirkannya. Yang penting, rencananya sejauh ini berjalan mulus tanpa adanya hambatan. Ia sangat percaya diri jika rencananya akan berhasil seratus persen.

"Mana tiketku, mi?"

"Beli saja sendiri. Kamu bisa minta Seulgi untuk mengurusnya, atau Wonwoo."

Kening Jaemin berkerut. "Mami masih mempekerjakan Wonwoo?"

"Kenapa tidak? Kinerjanya bagus."

Jaemin tidak membalas, membiarkan topik itu berhenti di sana.

--

Jaemin menuruni tangga dengan perlahan. Ia sedikit ngerih. Jika keseimbangannya tidak stabil, sudah dapat dipastikan ia akan tercebur ke kolam saat menuruni anak tangga yang pertama.

annyeong || 2jae ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang