DUAPULUH ENAM

571 69 2
                                    

Jangan lupa follow biar nggak ketinggalan kalo aku up + Vote ya.... makasiii:)

Ig : Itsskuyyymiaaa
Wp : UkhtyMuslimah758
Tiktok : Wattpadbymee

OH IYA, di part ini ada adegan yang ga pantes di tiru ya untuk anak dibawah 18+
Jadi bijaklah dalam membaca:)) tapi nggak ekstrim begitu, kok...

*^*^*

Semua orang mungkin bisa jatuh cinta, tapi cinta yang tulus belum tentu semua memilikinya

-Catatan Alenia

"Bayu, lo nggak perlu lagi nunggu di depan rumah gue, Alenia nggak akan bisa kabur." Razel menyuruh orang yang bernama Bayu—cowok penjaga rumah Razel— untuk pergi dan tidak bertugas hari ini.

Bayu tersenyum seraya menerima uang di Amplop coklat dari Razel. "Gue pergi, bos!" ujarnya. Sebelum menjauh, Bayu bertos ala laki-laki dengan Razel.

Setelah Bayu hilang dari pandangan, Razel masuk ke dalam rumah besarnya. Menaiki setiap anak tangga yang ada menuju lantai atas tempat Alenia berada.

Di dalam kamar, Alenia kalangkabut saat mendengar langkah kaki menuju ke arah kamar yang kini ia tempat. Rencananya Alenia hendak kabur lewat pintu kaca di samping kamar, namun bagaimana ia turun ke bawah karena gadis itu berada dilantai atas.

Tetapi hal itu tidak menyurutkan tekat Alenia untuk kabur dari rumah lelaki itu. Perlahan Alenia membuka pintu  agar tidak terdengar Razel yang jaraknya sangat dekat.

Alenia sudah berhasil membukanya dan ingin turun ke bawah. Entah sejak kapan ada tangga di sana tetapi Alenia sangat bersyukur.

Baru ingin memanjat pagar lantai atas, Razel mendorong pintu dan terkejut melihat Alenia yang ingin kabur. Dengan cepat lelaki itu menahan Alenia dan menarik tangannya. Lagi-lagi Alenia tertangkap saat hendak kabur.

"Lepasin gue, kak! Lo kok maksa banget! Gue nggak mau serumah sama, lo!" teriak Alenia sambil memukul tubuh Razel bertubi-tubi karena lelaki itu menggendongnya kembali ke kamar.

Dengan kasar Razel melempar tubuh kecil Alenia ke atas tempat tidur.  Membuat Alenia terbaring menghadap lelaki yang kini sorot matanya sangat tajam dan penuh nafsu.

"Lo mau main-main sama gue, Len?" ujarnya bertanya. "Kalo itu yang lo mau, gue bakal ikutin permainan, lo!"

Razel mendekatkan wajahnya ke wajah ketakutan Alenia beberapa detik. Tetapi, ia kembali bangun dan berdiri tegak.

"Tapi ... gue mau kasih tau satu hal. Mungkin fakta yang gue omongin ini bikin lo kaget dan nggak percaya," ucap Razel misterius.

Alenia mendudukkan dirinya secara perlahan. Kakinya menjuntai di ujung tempat tidur. Menatap penasaran atas apa yang akan dikatakan lelaki itu.

"Sebenarnya ... gue orang yang udah meneror, lo! Gue yang udah kirim paket ke rumah, lo. Gue yang nyuruh anak-anak itu buat beri lo hadian kotak kecil itu, dan ... gue yang udah kirim pesan supaya lo pergi ke ruang olahraga sendirian."

Ungkapan kejujuran Razel diterima otak Alenia dengan sangat jelas. Apakah ini benar adanya? Apa yang di katakan Frasa di grup itu benar?

Catatan Alenia  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang