TIGAPULUH

548 67 2
                                    

Jangan lupa follow biar nggak ketinggalan kalo aku up + Vote ya.... makasiii:)

Ig : Itsskuyyymiaaa
Frasaaldebaran_
Aleniadafreahafisya_
Miaraars_
Wp : UkhtyMuslimah758
Tiktok : Wattpadbymee

Jangan lupa follow ig dan tiktok di atas...

MAU LANJUT GAK?

*^*^*

Jangan pernah memberikan hati kalau  cuma setengah. Gimana kalau setengahnya lagi buat orang lain ?

-Catatan Alenia

Seorang gadis lengkap memakai seragam SMA Tunas Taruna memegangi kepala dengan kedua tangan. Sejak tadi kepalanya sangat sakit, namun tetap dipaksakan untuk berangkat ke sekolah.

Penglihatannya mulai meredup, mungkin sebentar lagi akan menjadi gelap. Sekuat tenang gadis itu menyeimbangkan tubuhnya yang mulai oleng hendak terjatuh.

Sebelum hal itu terjadi, sebuah tangan menyangga tubuh gadis lemah itu. Menempatkan kepalanya ke pangkuan orang yang menolongnya.

"Ra, lo nggak apa-apa?" Alenia tiga kali menepuk pipi putih Rara.

"Rara? Lo bisa denger gue?"

"Ra?"

Alenia mulai panik. Melambaikan tangannya untuk meminta bantuan siswa yang lewat.

"Dek, bisa tolongin gue," panggil Alenia pada seorang cowok ber name tag Rio yang berjalan hendak masuk ke dalam kelas.

Segera Rio berlari ke arah kakak kelasnya itu.

"Kak Rara kenapa bisa pingsan, kak?"

Rio sudah pasti mengenal Rara. Cewek ini begitu terkenal di kalangan sekolah.

"Enggak tahu, gue juga nemuin dia udah mau pingsan. Bantu gue bawa ke UKS, bisa?"

Rio mengangguk. "Bisa."

Dengan hati-hati Rio mengangkat tubuh Rara, membopong-nya menuju UKS. Alenia dengan setia menemani teman sekelasnya dan mengikuti Rio dari belakang sambil membawakan tas Rara.

Dibaringkan tubuh lemah itu di brankar. Setelah itu, Rio bergegas pergi memanggil dokter yang memang di sediakan di sekolah.

Tas Rara di letakan di meja, Alenia duduk dan menggenggam tangan dingin milik mantan kekasihnya Alex, orang yang meninggal karena Alenia.

"Rara kenapa? Lo bangun dong, gue rindu tamparan sama kata-kata kasar, Rara," imbuh Alenia berbicara pada Rara yang masih tak sadarkan diri. Ia mengelus lembut tangan Rara.

Dokter sekolah datang berjalan cepat ke tempat Rara berbaring.

Ia memeriksa mata Rara, mengecek suhu tubuh gadis itu. Ternyata Rara memang sedang demam. Suhunya di atas 38 derajat. Dokter itu langsung memasang infus di tangan Rara.

"Rara Demam," ujar sang Dokter menjawab rasa penasaran Alenia.

"Apa mau di bawa ke rumah sakit, Bu?" tanya Alenia takut Rara kenapa-napa.

Catatan Alenia  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang