TIGAPULUH LIMA

462 61 25
                                    

Jangan lupa follow biar nggak ketinggalan kalo aku up + Vote ya.... makasiii:)

Ig : Itsskuyyymiaaa
Frasaaldebaran_
Aleniadafreahafisya_
Miaraars_
Wp : UkhtyMuslimah758
Tiktok : Wattpadbymee

Jangan lupa follow ig dan tiktok di atas...

Sesuai janjiku yaitu aku update 2 part hari ini... ayoo bacaaa....

*^*^*
Masih pantaskah di sebut sebuah hubungan kalau di dalamnya terus saja ada kebohongan.

-Catatan Alenia

Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Tertera jelas nama itu di depan sana. Besarnya bandara dan tetap seperti dulu mengingatkan Alenia pada masa kecilnya sewaktu dulu, berlibur ke luar kota dengan keluarga lengkap. Ah. Kali ini ia kesini untuk mencari pacarnya.

Devin menuntun jalan memasuki area tunggu bandara. Mereka masih mengikuti cowok itu. Ke mana pun Devin pergi mereka mengekor dari belakang.

Di sana, Frasa tidak ada. Biasanya Frasa selalu di sini. Arah tujuan dari Jakarta-Bali. Namun, entah kenapa nggak ada.

Serin menggenggam tangan Alenia. Gadis itu masih lemah dan keadaannya baru saja membaik. Alenia takut, takut Frasa sudah pergi.

"Lo yakin Frasa belum berangkat, kan, Vin?" tanya Alenia karena sedari tadi tak menemukan Frasa.

"Gue yakin, Frasa bilang dia berangkat jam 11, ini masih jam 10," balas Devin meyakinkan mereka.

"Gimana kalo berpencar aja? Supaya Frasa cepat ketemu," usul Wily. "Devin, Alenia, sama Serin. Dan gue sama Evano?"

Mereka menerima usul Wily. Segera membelah menjadi dua kelompok. Alenia dan lainnya ke arah kiri, dan kedua anak berbeda keyakinan itu ke arah kanan.

Mereka terus mencari tanpa mengenal lelah. Entah ke mana Frasa. Cowok itu kenapa suka sekali menghilang. Jika Alenia menemukannya, ingin gadis itu ikat agar cowok itu tidak lari-larian lagi.

Alenia berhenti di depan toilet karena sudah tidak tahan lagi. Kepalanya semakin berkunang-kunang. Memejamkan mata sejenak sebelum melanjutkan pencarian.

"Gue bakal pergi jauh dari lo, Fra, kalau lo benar-benar pergi ninggalin gue tanpa kabar." -Alenia

"Mungkin Frasa udah pergi. Kita nggak perlu cari dia lagi," papar Alenia. Dirinya sudah menyerah untuk menemukan Frasa.

"Tapi, Len—"

"Nggak perlu nunggu orang yang nggak pernah berharap kita ada dihidupnya, Rin. Cukup gue sakit di bohongin Frasa. Sekarang, waktu yang tepat untuk kita kembali ke jalan masing-masing," potong Alenia.

Alenia melangkah ke samping, belum sempat berjalan jauh tangan seseorang mengikat pinggangnya erat seakan mengatakan jangan pergi.

Kepalanya diletakan manja di tengkuk leher gadis itu. Aroma Mine ini, Alenia tahu siapa pemilik wangi ini.

"Maaf," lirih Frasa tulus. Merasa bersalah atas semua yang ia sembunyikan kepada Alenia.

"Nggak ada gunanya minta maaf, Fra. Lo udah bohongin gue selama ini!" sela Alenia masih dengan posisi yang sama. Enggan membalikan badan.

Catatan Alenia  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang