part 36

279 8 0
                                    

~I'm in here with you~

Happy reading...

"Nak, kamu ganti baju dulu." Ucap mama Feli.

"Nanti aja Tante." El menggenggam erat tangan Feli seakan Feli akan pergi darinya.

Ceklek

Sahabat Feli baru saja sampai.

"Oh my gosh, Feli kenapa bisa gini." Cicit Reni.

"Lo apain Feli?" Tanya Risa dingin pada El.

"Kenapa bisa gini El?" Tanya Tiara.

"Udah diam dulu, Feli masih belum sadar ini." Instruksi Dimas.

"Tante sama om mau keluar dulu, titip Feli." Ucap mama Feli.

"Baik om, tante." Ucap mereka.

1 jam berlalu tapi belum ada perkembangan dari Feli.

"Maafin aku Fel. Maafin aku yang gak bisa jagain kamu. Maafin aku." Ucap El.

Mereka semua sudah tahu jika ingatan El sudah pulih.

"Sabar bro, kita doain yang terbaik aja." Ucap Leon.

"Guys." Panggil Reni sambil menunjuk pintu.

"Kita keluar dulu El. Cepet sembuh Fel." Ucap Tiara dan mereka meninggalkan El dan Feli berdua.

"Sayang." Lirih El mengelus lembut tangan Feli.

Air mata El kembali terjatuh, mungkin karena lelahnya El tertidur.

Di luar sahabat dan teman-temannya menunggu kabar baik dari Feli.

"Jelasin kenapa Feli bisa gitu?" Tanya Tiara.

"Feli pingsan di jalan." Balas Dimas.

"Terus? Masa cuma itu doang. Gak mungkin lah secara Feli gak mudah pingsan kalau emang gak kenapa-napa." Terang Tiara.

"Atau nggak psikologisnya terguncang, bisa jadi dia lama banget pingsan." Tambah Reni.

"Maybe." Risa mengedikkan bahu.

"Hufftt, sebenarnya Feli sempat lihat El sama Michelle di cafe yang sama saat Feli juga ada. Terus_." Ucap Dimas.

"Terus apa?" Bentak Risa.

"Potong aja terus, dasar nenek lampir." Ledek Reza.

"Barusan lo bilang apa?" Tanya Risa.

"Gue perjelas, NENEK LAMPIR." Ucap Reza menekan kata 'nenek lampir'

Bugh

"Rasain lo, kena timpuk." Ucap Tiara.

"Udah dulu, mau lanjut gak nih." Ucap Dimas.

"Lanjut aja." Balas Reni.

PERFECT BAD BOY (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang