part 16

244 16 1
                                    

🌟🌟🌟

Happy reading...

Feli dan El sudah sampai di rumah El. Feli takjub akan keindahan rumah El yang begitu megah. Tetapi Feli merasa rumah ini sangatlah sepi.

"Masuk." Perintah El. Feli masuk dan duduk di sofa. "Gue ganti baju dulu." El pergi ke kamarnya.

"Gue haus, di mana yah dapurnya?" Feli bermonolog sendiri.
Feli mencari dapur untuk minum.

"Nah ketemu." Feli mengambil sebuah gelas dan air, dia mulai minum.

Ketika berbalik. "OMEGAT." Feli kaget karena Gion tiba-tiba ada di hadapannya.

"Kamu ngapain di sini?" Tanya Gion.

"Hmm cuma minum doang kak." Balas Feli. "Kak Gion tinggal di sini?" Tanya Feli.

"Iya, saya di tinggal di rumah ini bersama mama dan adik saya." Ucapnya dengan formal.

"Jadi kak El saudara kak Gion?" Tanya Feli.

"Iya." Balas Gion. "Yuk ke ruang tamu." Ajak Gion.

"Jadi kamu pacarnya El. Pantas aja El sekarang agak terbuka." Kata Gion.

"Hmm iya kak." Jawab Feli malu-malu

Perbincangan mereka makin lama makin banyak. Mereka sesekali tertawa bersama. El turun ke bawah dan melihat Gion yang sedang bicara dengan Feli.

"Jadi ini pacar kamu?" Kata Gion dan El mengangguk. Betapa senangnya hati Feli. "Kalau begitu saya ke kamar dulu." Ucap Gion berlalu.

"Ngomongin apa aja?" Tanya El.

"Nggak ngomongin apa-apa." Jawab Feli dengan senyum.

"Tapi kamu terlihat senang sama kak Gion." Ucap El yang sewot.

Pertama kali El menggunakan 'aku-kamu'

"Hmm rupanya kak El cemburu." Balas Feli dengan tertawa.

"Nggak." Selah El.

"Nggak usah bohong deh." Kata Feli. "Kak Gion itu pacar Tiara. Aku aja heran ternyata kalian berdua saudara." Ucap Feli.

"Jadi kamu udah pernah ketemu sebelumnya?" Tanya El.

"Iya. Waktu itu Tiara ajak aku untuk ke mall. Ternyata ada kak Gion juga, nah pas di hari itu kita kenalan." Jawab Feli dengan lancar.

"Oh, ayo ke kamar." Ajak El. Feli hanya mengekor.

"Ini kamar kak El? Rapi dan bersih." Ucapnya kagum.

"Hmm."

Mereka berdua berada di balkon.
Suasana yang begitu indah. Menambah debaran di hati mereka berdua.

El berbalik dan menggenggam erat tangan Feli. Tatapan mereka beradu.

"Aku sayang kamu." Ucap El dengan tulus.

Blushing...

"Aku juga sayang kak El." Feli dengan pipi yang merona. El memeluk Feli begitu lama. Feli merasa jantungnya akan copot.

Feli melepaskan pelukan El dan masuk kembali ke kamar El. Feli melihat sebuah buku album dan mengambilnya.

"Ini punya kak El? Tanya Feli menunjukkan album di depan El.

"Iya. Buka aja nggak papa." Kata El.

Akhirnya Feli membuka album itu. Feli terkadang tertawa kecil sambil melihat El. Bagaimana tidak jika El yang begitu imut saat kecil dan saat besar menjadi sangat dingin.

"Ini papa dan mama kak El?" Tanya Feli.

"Iya." Jawab El.

"Mereka kemana?" Tanya Feli serius.

"Mama ada di kamar kok. Mama jarang keluar semenjak papa ada di surga." Jawab El. Feli yang tak mengerti maksud El kembali bertanya.

"Maksudnya? Tanya Feli.

"Papa udah meninggal 2 tahun yang lalu." Ucap El yang ingin menangis. El sangat sayang terhadap papanya.

"Aku minta maaf, buat kak El kembali sedih." Ucap Feli bersalah.

"Nggak papa." Kata El.

"Ceritain yah kak gimana bisa papanya pergi jauh." Kata Feli dengan hati-hati.

"Yakin mau dengar lumayan panjang soalnya." Kata El.

"Iya kak. Kalau kak El nggak bisa jangan dipaksakan." Ucap Feli.

Papa aku meninggal karena.....

El menceritakan semua yang di alami oleh papanya. Sesekali Feli menitikkan air mata. Bagi Feli, El orang yang kuat karena mendapat cobaan yang begitu berat.

Akhirnya El selesai dengan ceritanya.

"Kok nangis sih?" Kata El pura-pura tegar.

"Kak El nggak usah pura-pura tegar padahal rapuh. Kak El hebat bisa bertahan dengan cobaan itu. Kalau kak El pengen nangis keluarin aja." Kata Feli yang masih menangis.

Akhirnya El juga ikut menangis. Walaupun kejadiannya sudah 2 tahun yang lalu tetapi lukanya tak akan pernah sembuh.

Lelah menangis mereka berdua akhirnya ketiduran.

Jam menunjukkan pukul 05.00 sore. El bangun dari tidurnya. Dia melihat wajah polos Feli begitu dekat.
Saking dekatnya deru nafas Feli dia rasa. El menyeka bekas air mata di wajah Feli. Jarinya kemudian beralih ke bibir pink Feli. El mengecup bibir Feli singkat tanpa Feli ketahui. El tak sadar dengan apa yang dilakukannya.

Beberapa menit kemudian Feli bangun dari tidurnya. Dia melihat El yang berdiri di pagar balkon.

"Kak El." Panggil Feli.

El menoleh dan berjalan ke arah Feli.

"Udah bangun rupanya." Kata El mengacak puncak kepala Feli.

"Sekarang udah jam berapa kak?" Tanya Feli.

"Jam 5 lewat." Ucapnya singkat.

Feli yang mendengar kaget. Rupanya dia tidur sangat pulas.

"Kak anterin aku pulang. Pasti mama udah nyariin." Kata Feli.

"Yaudah ayo." Kata El.

Mereka berdua sudah di jalan menuju rumah Feli. Akhirnya Feli tiba di rumah.

PERFECT BAD BOY (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang