🌟🌟🌟
Bel telah bunyi dan semua siswa SMU Angkasa pulang. Tapi tidak untuk El dia dari tadi menunggu Feli yang masih berkemas di depan kelas.
Saat Feli keluar tiba-tiba El menarik tangan Feli.
"Gue antar lo pulang." Kata El.
"Boleh kak?" Tanya Feli.
"Hmm, karena lo milik gue, gue harus pastiin lo aman." Kata El dengan datar dan mampu membuat rona di pipi Feli. El sudah mengklaim Feli bahwa dia adalah miliknya.
El yang melihat itu hanya tersenyum tipis.
El menautkan jari-jarinya di sela-sela jari Feli dan membuat Feli semakin bahagia.
~~~~
Feli yang sudah tiba di rumahnya turun dari motor El.
"Makasih kak." Kata Feli sambil tersenyum.
"Hmm." Kata El.
El mengangkat telepon yang dari tadi menghubunginya. Di seberang sana El dapat mendengar deruman motor.
Feli hanya melihat El menelpon tanpa mendengar apa yang mereka bicarakan.
Bumm~bummm~bummmm
Suara deruman motor terus terdengar."Bro lo lagi di mana." Kata Reza.
"Anter Feli." Kata El.
"Yaelah cepetan lo kemari, sih Ferdi nantang lo balapan, lumayan duitnya." Kata Reza
"Otw." El menutup teleponnya.
Feli yang melihat El menutup teleponnya tak sengaja melihat seperti ada luka di bibir El. Feli mendekat dan memegangnya.
"Sakit yah kak?" Kata Feli.
"Nggak." Kata El dengan wajah datarnya.
"Kakak singgah dulu aku bersihin lukanya." Kata Feli memohon.
"Lain kali aja, gue ada urusan yang harus diselesaikan." Katanya meninggalkan Feli yang masih diam.
~~~~
El tiba di tempat balapan.
"Akhirnya lo dateng juga." Kata Reza.
"Leon, Dimas di mana?" Kata El
"Mereka ada urusan." Kata Reza
"Wihh dateng juga lo akhirnya, nggak sabar gue lihat muka kalah lo." Kata Ferdi.
El yang mendengar itu tidak menggubrisnya. Bagi El yang iri akan semakin ingin menjatuhkan.
"Eitss balapan akan dimulai." Kata Reza.
Mereka telah berkumpul di garis yang telah di tentukan. Banyak gadis cantik yang berlenggak-lenggok di depan meraka. Dan satu gadis yang telah membawa bendera.
Ayo~ayo~ayo. Suara teriakan semakin keras.
"Siappp...satu, dua, tiga." Kata gadis itu dan menjatuhkan bendera.
Motor El melaju begitu cepat dan juga Ferdi. Mereka saling kejar-kejaran. Tetapi El tetap berhasil bertahan di depan. Hingga akhirnya El menang.
Senyum miring El tunjukkan kepada Ferdi.
"Kali ini lo boleh menang." Kata Ferdi meninggalkan El.
"Jangan lupa El itu nggak pernah kalah." Kata Reza mengejek Ferdi yang berlalu meninggalkan El.
"Nih duit lo." Kata Reza.
"Ambil aja atau sumbangin." Kata El melaju pergi.
El selalu menang dalam balapan tapi uangnya tak dia gunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT BAD BOY (SELESAI)
Teen Fiction|BELUM REVISI| Hidup Feli berubah setelah bertemu dengan El yang mengklaim bahwa dirinya adalah milik El. Banyak rintangan yang harus di lewati Feli bersama El, mengingat kebersamaannya menimbulkan iri yang membuat banyak yang ingin menghancurkan hu...