part 9

413 49 7
                                    

🌟🌟🌟

Gionardo Alexander atau dipanggil Gion. Dia kakak dari El berumur 19 tahun. Dia memiliki sifat yang bertolak belakang dengan El. Dia hangat, ramah, dan selalu bekerja keras. Ini semua dia lakukan karena dia anak sulung yang mempunyai tanggung jawab mengurus perusahaan papanya setelah Erkan Alexander meninggal dunia 2 tahun lalu. Dia jarang bertemu El karena pekerjaan di kantor. Terkadang dia harus pulang ke rumah larut malam dan pergi setelah subuh datang. Yang membuat El merasa kesepian. Sejak saat itu El menutup dirinya.

Gion sedang berada di cafe untuk meeting. Tanpa sengaja dia melihat seorang gadis yang sedang duduk bersama sahabatnya.

Diam-diam Gion memperhatikan interaksi mereka. Terkadang kekehan kecil keluar dari bibir Gion.

Hingga akhirnya Gion terhenti memperhatikan mereka karena meeting sudah di mulai.

(Kepokan siapa yang di perhatikan oleh Gion, baca terus yah)

~~~~

Hari ini Feli dan sahabatnya akan kumpul sekali seminggu. Akhirnya mereka memutuskan untuk ke cafe langganan mereka.

"Ris, gue cantik nggak?" Kata Tiara yang mendapat jitakan dari Ris.

"Lo itu udah cantik Ra." Pernyataan Feli.

"Cantik, tapi....." kata Reni menggantung.

"Ihhh apa sih?" Kata Tiara sebel

"Tapi gila, hahaha." Kata Reni yang membuat lainnya tertawa.

Bercanda itulah mereka.
Tanpa mereka sadari sedari tadi diam-diam diperhatikan oleh seseorang.

"Gue ke toilet bentar yah." Kata Tiara meninggalkan sahabatnya.

"Jangan lupa oleh-oleh." Kata Risa yang membuat lainnya tertawa.

~~~~

Meeting Gion pun akhirnya telah selesai. Tetapi dia masih ingin tinggal di cafe untuk melihat gadis itu. Entah mengapa tiba-tiba dia kebelet.

Sampai di toilet dia tak sengaja menabrak seorang gadis hingga jatuh.

"Ehh maafkan saya." Kata Gion sembari melihat gadis yang membersihkan roknya.

Gion tersenyum melihat gadis di depannya ini ternyata yang dia lihat tadi.

"Nggak papa kok kak." Kata Tiara.

"Kenalkan nama saya Gionardo Alexander panggil saja Gion." Kata Gion dengan bahasa formal dan mengulurkan tangannya.

"Nama aku Tiara Angraeni panggil aja Tiara." Kata Tiara mengambil uluran tangan Gion.

"Yaudah yah kak aku buru-buru, bye." Kata Tiara meninggalkan Gion.

Lucu. Batin Gion

Gion melihat gadis itu pergi.

"HAII GUYSS..." Kata Tiara meneriaki sahabatnya.

"Buset dah suara kek keran bocor." Kata Risa dengan serius.

"Suara lembut kek gini dikatakan keran bocor." Kata Tiara tak mau kalah.

"BODO AMAT." Kata Risa nyolot.

"Kayaknya nih anak lagi kesambet deh." Kata Reni.

"Iya nih, mana senyam-senyum lagi. Ihh nggak kemasukan kunti kan loh." Kata Feli berdengik ngeri.

"Sini gue bisikin...." kata Tiara dan sahabatnya mendekatkan telinganya.

"Tadi pas di toilet gue ketemuuuuu.....KAK GION, ya Allah GANTENG bener dah. Kata Tiara dengan suara cempreng membuat sahabatnya menutup telinga.

"WOLES NAPA CUK..." Kata Reni tak kalah heboh.

Melihat interaksi itu Gion tersenyum. Sepertinya dia mulai jatuh cinta pada gadis itu.

Gion meninggalkan cafe tersebut dan pergi ke kantornya.

Mereka berempat menikmati makanan yang mereka makan. Hingga akhirnya Reni buka suara.

"Fel..." Kata Reni memanggil Feli.

"Hmm." Deheman Feli yang masih sibuk dengan makanannya.

"Bagaimana bisa lo deket sama kak El?, secara kak El itu orangnya dingin banget." Kata Reni serius.

"Emang Feli dekat sama kak El yah?" Tanya Tiara yang blo'on.

"Iya Tiara ku sayang." Ucap Reni.

"Berarti cuma gue yang nggak tau." Ucap Tiara mendramatis.

"Udah, gue mau cerita." Ucap Feli.

Akhirnya Feli menceritakan.

~~~~

El yang pulang dari sekolah terus ke kamarnya yang bernuansa putih dan rapi itu.

Entah mengapa hari ini dia malas untuk balapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah mengapa hari ini dia malas untuk balapan. El memejamkan matanya berkali-kali tetapi gagal karena bayangan Feli selalu muncul. Akhirnya dia mencoba untuk melihat foto Feli yang ada di ponselnya. Foto Feli diambil diam-diam saat dia duduk di motor.

Cantik. Batin El

Akhirnya El terlelap dalam tidurnya dan mulai bermimpi.

El gelisah dalam tidurnya. Keringat bercucuran. Entah apa yang sedang di mimpikan.

Pa-pa-paaaa jangan tinggalin El. Teriak El.

El langsung terbangun dari tidurnya. Entah mengapa mimpi itu kembali muncul setelah sekian lama.

El keluar dari kamar dan menemui mamanya.

"Ma aku mimpiin papa." Kata El sambil memeluk mamanya.

"Kamu terlalu kangen papa makanya terbawa mimpi. Kata mamanya sambil mengelus puncak kepala El.

Beginilah El di depan mamanya yang tak pernah di tunjukkan untuk orang lain. Dia terlihat sangat Rapuh.

~~~~~

Jam menunjukkan pukul 19.00 WIB

Feli pulang ke rumah. Hari ini sungguh melelahkan untuk Feli. Bagaimana tidak mereka duduk di cafe selama berjam-jam membuat belakangnya seperti mau patah.

"Ma aku naik ke kamar dulu." Kata Feli.

"Iya sayang." Kata mamanya yang asyik menonton sinetron cinta suci.

Akhirnya Feli dapat merebahkan badannya di atas kasur yang membuatnya nyaman dan mulai terlelap.

PERFECT BAD BOY (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang