🌟🌟🌟
Pagi ini Feli lengkap dengan pakaian sekolahnya. Feli turun dari kamarnya dan langsung sarapan.
"Anak mama cantik." Ucap mama Feli.
"Kan Feli anaknya mama jadi harus cantik." Ucapnya. "Hmm papa lagi di kantor yah?" Tanyanya.
"Iya sayang." Jawab mama Feli.
Tok tok tok
"Biar mama yang bukain." Ucap mama Feli dan Feli mengangguk.
"Selamat pagi tante." Ucap Dimas.
"Pagi nak, ayo masuk. Sayang itu ada teman Feli.
"Siapa ma?" Ucap Feli mempercepat makannya.
"Teman kamu." Ucap mama Feli.
Feli berjalan menuju ruang tamu.
"Eh Dimas." Ucap Feli."Bareng yuk." Ucap Dimas.
"Yaudah." Ucap Feli. "Feli berangkat ma." Ucap Feli.
20 menit perjalanan
"Sampai sini aja kak." Ucap Feli.
"Kenapa? Udah deket kok." Ucap Dimas.
"Gak papa kak." Ucap Feli.
Dimas memberhentikan motornya.
"Gue duluan." Ucap Dimas dan Feli mengangguk.Sebenarnya Feli takut jika Reni melihat dia bersama Dimas.
Ujian praktek akan segera dimulai.
"Cek cek, disampaikan untuk siswa yang akan praktek silahkan ke lapangan sekarang." Ucap salah seorang siswa di mikrofon.
Semua siswa yang praktek akhirnya ke lapangan.
"Panas banget sih." Ucap Tiara.
"Mana kuat gue prakteknya kalau panas gini." Ucap Reni menghapus keringat di keningnya.
"Lihat tuh." Tunjuk Tiara dan semua mengikuti arah yang dimaksud Tiara.
"Ada cewe cantik rupanya." Ucap Leon.
"Apaan si." Ucap Risa judes.
"Lah yang ngomong sama lo siapa?" Ucap Leon.
Risa hanya menatapnya sinis.
"Hati-hati tuh mata, jangan sampe lo suka sama gue." Goda Leon.
"Amit-amit." Ucap Risa.
"Udah deh, kalian emang cocok kok. Hahaha." Ucap Reza dan membuat semua tertawa.
"Gue cantik nggak?" Bisik Reni pada Feli dan Feli mengangguk. "Syukur deh." Hela Reni.
"Udah berantemnya, praktek bakal dimulai." Ucap Tiara dan semuanya mengangguk.
"Anak-anak hari ini kita akan praktek bola basket satu tim terdiri dari 6 orang, kalian boleh pilih sendiri." Ucap Pak Reno.
"Baik pak." Ucap semua siswa.
Semua siswa bermain dengan baik.
"Ambil bolanya Ren." Teriak Risa.
"Jaga disana Fel." Teriak Tiara.
Semua bermain penuh semangat. Keringat membasahi baju mereka.
Brukk...
Feli ambruk saat kepalanya terkena bola dan semua siswa berkumpul melihatnya.
"Minggir-minggir." Teriak Reni.
"Yah ampun, Feli..." Teriak Tiara.
Dimas yang melihat itu lantas mendekat. Dan tanpa aba-aba langsung menggendong Feli ala bridal style agar membawanya ke UKS.
"Hati-hati bro." Teriak Leon.
Semua mata tertuju pada Dimas dan Feli. Teriakan yang menyukainya dan iri semakin terdengar. Dan tak lain Reni cemburu pada sahabatnya itu.
"Kenapa harus Dimas yang gendong sih." Ucap Reni sambil mengentak-hentakan kakinya.
"Sabar Ren, Dimas cuma nolongin kok." Ucap Tiara.
"Kenapa bukan lo aja." Tunjuk Reni pada Reza.
"Lah kok gue, Dimas kan ada." Ucap Reza mengelak.
"Isss." Ucap Reni meninggalkan lapangan.
"Ren tunggu." Kejar Tiara dan Risa.
Sesampainya di UKS Dimas langsung meletakkan Feli di tempat tidur.
"Obati dia." Ucap Dimas pada petugas UKS dan meninggalkan UKS.
"Isss awww..." Feli bangun dan merasakan sakit pada kepalanya.
"Ehh jangan bangun dulu." Ucap Dita selaku penjaga UKS.
"Gue mau ke kelas." Feli tetaplah Feli yang keras kepala.
Sepanjang koridor yang dia dengar hanya bisikan tentang dirinya dan Dimas.
Dimas? Batinnya.
Sampai di kelas Feli mendapat tatapan sinis dari Reni.
"Kenapa Ren?" Tanya Feli dan Reni hanya diam.
"Reni lagi pms yah pms." Ucap Tiara cengengesan.
"Gak papa kok Fel, lagi kesambet aja." Ucap Risa.
"Hmm yaudah." Ucap Feli.
~Feli digendong Dimas OMG ~
~Gue pengen juga aaaaa~
~soswit bat dah si Dimas~Bisikan-bisikan yang Feli dengar itu membuatnya sadar bahwa Reni telah cemburu padanya.
"Hufftttt" Hela Feli dan langsung duduk di dekat Reni.
"Ren, gue minta maaf gue nggak tau kalau Dimas yang gendong gue." Feli menggenggam tangan Reni agar tak marah padanya.
"Bilang aja kalau lo suka." Sinis Reni.
"Gak Ren." Ucap Feli memelas.
"Udah Ren, Dimas cuma nolongin Feli. Nggak usah gitu dong." Nasehat Risa.
"Tapi..." Ucap Reni terpotong.
"Ingat kita sahabat." Ucap Tiara.
"Maaf Ren." Ucap Feli.
"Hmsss yaudah gue maafin." Ucap Reni dan Feli langsung memeluknya.
"Makasih Ren." Ucap Feli. Akhirnya mereka semua berpelukan.
"Sahabat adalah tempat kita mencurahkan keluh kesah tanpa ada yang harus disembunyikan"
Jangan lupa votment kawan-kawan🧡🧡
See you⬇️⬇️
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT BAD BOY (SELESAI)
Teen Fiction|BELUM REVISI| Hidup Feli berubah setelah bertemu dengan El yang mengklaim bahwa dirinya adalah milik El. Banyak rintangan yang harus di lewati Feli bersama El, mengingat kebersamaannya menimbulkan iri yang membuat banyak yang ingin menghancurkan hu...