🌟🌟🌟
Hari minggu merupakan hari Feli untuk malas-malasan. Dia bangun jam 08.00 WIB.
"Ng-ng udah pagi." Feli dengan muka bantal turun ke bawah.
"Pagi ma." Kata Feli dengan suara yang khas.
"Anak mama udah bangun, cepetan siap-siap itu temen kamu dari tadi nungguin loh." Kata mama Feli sambil menunjuk El yang sedang menahan tawa karena penampilan melihat Feli.
"Ahhh mama kenapa nggak bilang dari tadi kalau ada kak El, kan jadi malu." Kata Feli yang lari menuju kamarnya.
Di kamar Feli mengutuk dirinya sendiri lantaran dengan muka bantal dia turun ke bawa eh tau-tau ada El.
"Sayang cepetan mandi, kasian nak El sudah nunggu kamu 1 jam." Teriak mama Feli.
El hanya bisa menahan tawa melihat tingkah Feli yang masih kekanak-kanakan.
Setelah bersiap akhirnya Feli turun ke bawah dengan menggunakan kaos oblong berwarna putih di padukan dengan jeans dan tas samping.
El yang melihat Feli begitu cantiknya tak berkedip. Sehingga Feli merasa canggung karena tatapan El.
"Hmm anak mama cantik banget." Kata mama Feli yang berhasil membuat El seperti semula.
"Mama bisa aja." Kata Feli dengan senyumnya.
"Tante saya keluar dulu." Kata El meminta izin.
"Hati-hati." Kata mama Feli.
~~~~Saat di perjalanan...
"Kita mau kemana kak?" Tanya Feli.
"Terserah lo." Kata El yang begitu irit.
"Hmm gimana kalau kita makan ice cream di cafe Velluto." Kata Feli antusias.
El yang mendengar itu hanya berdehem.
Akhirnya mereka sampai di tempat itu.
"Kak El mau makan ice cream rasa apa?" Tanya Feli.
"Terserah." Kata El. Setelah itu Feli langsung memanggil pelayan.
"Mbak saya pesan ice cream rasa coklat dua yah." Kata Feli sambil tersenyum.
Sambil menunggu pesanannya. Feli tak henti-hentinya memainkan jari-jarinya. El yang melihat itu hanya bisa tersenyum samar yang nyaris tak terlihat. El memang selalu memperhatikan Feli semenjak mereka bertemu.
Feli yang merasa diperhatikan oleh El akhirnya buka suara.
"Hmm kak, boleh aku nanya?" Kata Feli.
"Apa?" Hanya itu yang El ucapkan.
Pesanan mereka pun datang.
"Makasih mbak." Kata Feli.
"Di makan kak ice-nya." Tawar Feli. El tak henti-hentinya melihat Feli yang sedang lahap memakan ice creamnya.
"Mau nanya apa?" Kata El serius.
"Gini loh kak, mengapa semenjak kita ketemu kok kakak selalu bilang kalau aku itu miliknya kakak?" Tanya Feli penuh harap.
"Emang lo milik gue." Jawab El tak sesuai harapan Feli.
"Aku serius kak." Kata Feli pasrah.
"Gue juga serius." Kata El begitu lembutnya. Membuat Feli tertegun.
Akhirnya mereka menikmati ice cream-nya. Ehh bukan mereka tapi cuman Feli yang begitu menikmatinya. Sedangkan El hanya memperhatikan Feli yang begitu kekanak-kanakan.
"Pelan-pelan." Kata El sambil membersihkan ice yang ada di bibir Feli.
Blushing....
Feli merasakan rona di pipinya. Sedangkan El hanya menahan tawa melihat pipi Feli mirip kepiting rebus.
Setelah adegan itu mereka meninggalkan cafe untuk pulang.
Hari ini sungguh menyenangkan untuk Feli dan El
Sampai di rumah feli...
"Makasih yah kak. Udah ajak aku jalan-jalan." Kata Feli tersenyum sampai matanya menyipit.
"Sama-sama." Kata El. Tak lama kemudian El melajukan motornya meninggalkan rumah Feli.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT BAD BOY (SELESAI)
Novela Juvenil|BELUM REVISI| Hidup Feli berubah setelah bertemu dengan El yang mengklaim bahwa dirinya adalah milik El. Banyak rintangan yang harus di lewati Feli bersama El, mengingat kebersamaannya menimbulkan iri yang membuat banyak yang ingin menghancurkan hu...