🌟🌟🌟
Suara detak jantung terus terdengar di ruangan ini. Masih dengan orang yang sama sebulan yang lalu ketika dia dibawa ke luar negeri. Yah itu adalah El yang masih setia dengan komanya.
"Kamu kapan sadar nak." Ucap mama El sambil menggenggam tangan El.
Tiba-tiba pintu terbuka.
"Ma, El akan segera sembuh, dokter sudah mengatakannya." Ucap Gion.
"Syukurlah." Hela mama El. "Apa pacar El tak tahu tentang El?" Tanya mama El.
"Saya tak memberitahunya. Sahabatnya pun tidak kecuali Dimas. Tapi saya menyuruhnya untuk diam sampai keadaan El benar-benar pulih dan dia bisa beraktivitas kembali." Terang Gion.
"Yasudah kalau begitu." Ucap mama El.
~~~~
Dimas terus mengawasi kemana pun Feli pergi dan dengan siapa. Karena Dimas tau El akan melakukan hal yang sama. Dan Gion juga telah memerintahkan Dimas untuk menjaga Feli selama El belum sadar.
Dimas sekarang berkumpul bersama sahabatnya. Leon dan Reza sibuk bermain game online.
"Woi kampret." Panggil Leon.
"Apaan dugong." Balas Dimas.
"Dugong pala lo peyang." Balas Leon.
"Udah goblok." Ucap Reza.
"Arghhhh." Teriak Dimas.
"Kesambet kali." Ucap Leon.
"Hahaha palingan juga dimarahi sama Reni." Celetuk Reza yang mendapat tatapan tajam dari Dimas.
"Diam lo pada. Kesel juga lama-lama." Ucap Dimas.
"Uhhh cacian babang Dimas cuu." Ucap Leon lebay.
"Reni marah anjay." Teriak Dimas.
"Anjay, biasanya juga ANJINGGG." Balas Reza menekan kata terakhir.
"Hahaha." Leon tertawa melihat temannya frustasi karena cewe.
"Diam." Ucap Dimas.
"Sabar bro cewe mah gitu." Ucap Reza dan Dimas hanya menghela.
"Ehh ada kabar nggak soal El?" Tanya Leon tiba-tiba.
"Belum." Ucap Reza.
Dimas hanya diam dengan pertanyaan Leon. Jangan sampai dia memberitahu keberadaan El.
"Lanjut mabar yuk." Ajak Dimas mencairkan suasana.
"Skuyyy." Ucap Leon.
~~~~
Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Entah mengapa terasa berat bagi Feli untuk bangun. Untungnya hari ini adalah hari minggu jadi dia tetap di rumah saja.
"Ng-ng huaaaa." Ucap Feli dengan setengah sadar.
Ting...
+62568676xxxxx
Slmt pagi manusia yg paling cantik.
Jngn sedih:>Feli melihat notif di ponselnya dan tak berniat untuk membalasnya karena dia tak mengenal si pengirim itu.
"Siapa yah?" Tanya Feli.
Feli kembali membuka ponselnya dan menatap walpaper El.
"Udah sebulan kamu ngilang. Kapan kamu balik, apa kamu baik-baik? Aku rindu" Feli menitikkan air matanya.
"Aku harus kuat." Feli mengapus air matanya dan bersiap untuk membersihkan dirinya.
Setelah 15 menit mandi. Feli turun dari kamarnya dan langsung sarapan.
"Kamu nggak ada acara nak?" Tanya papa Feli.
"Gak ada pa." Jawab Feli.
"Yasudah kita akan pergi ke danau kesukaanmu jalan-jalan berhubung papa nggak sibuk." Terang papa Feli dan Feli mengangguk.
Jam 10 pagi mereka berangkat ke danau. Danau yang terbilang indah dan jarang diketahui banyak orang. Air yang berwarna biru dan seperti kaca membuat Feli betah saat berada di tempat ini.
Kapan yah bisa sama kamu? Batin Feli.
"Anak mama melamun bae." Ucap mama Feli.
"Eh mama, nggak kok." Ucap Feli cengengesan.
"Yasudah mama sama papa dulu. Kenang masa muda." Mama Feli tertawa pelan.
"Iya ma." Ucap Feli.
Feli mengeluarkan ponselnya dan mulai memotret yang ada disekitarnya.
"Cantik." Gumam Feli saat melihat hasil potretannya.
Jam menunjukkan pukul 3 sore dan Feli pulang karena ada panggilan penting untuk papanya.
"Huffttt capek juga." Hela Feli.
"Kamu istirahat dulu sayang." Ucap mama Feli.
"Baik ma." Ucap Feli.
Feli merasa kantuk yang menyerangnya sangat besar dan membuat dirinya tertidur pulas.
See you
⬇️⬇️
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT BAD BOY (SELESAI)
Teen Fiction|BELUM REVISI| Hidup Feli berubah setelah bertemu dengan El yang mengklaim bahwa dirinya adalah milik El. Banyak rintangan yang harus di lewati Feli bersama El, mengingat kebersamaannya menimbulkan iri yang membuat banyak yang ingin menghancurkan hu...