part 18

240 17 3
                                    

🌟🌟🌟
~Jangan lupa votment~

Happy reading...

~~~~

Feli telah sampai di rumah El.

Tok tok tok

Feli mengetuk pintu rumah El. Namun tak ada jawaban. Feli mengulangi kembali dan tiba-tiba mama El membuka pintu.

Ini pasti mama El. Batin Feli.

"Hallo tante, El nya ada?" Tanya Feli.

"El nya lagi keluar. Kalau boleh tau kamu ini siapa?" Tanya mama El.

"Kenalin aku Feli teman El." Ucap Feli.

Mama El tersenyum ramah. "Nggak biasanya El punya teman cewe." Ucap mama El. "Ayo masuk." Mama El mempersilahkan Feli masuk.

Tak lama kemudian El datang.

"Teman kamu udah nungguin. Mama ke kamar dulu." Ucap mama El.

El menghampiri Feli yang duduk di sofa.

"Aku bawa kue buat kamu." Ucap Feli.

"Buat aku?" Tunjuk diri El.

"Iya, aku bikin sendiri loh." Ucap Feli tersenyum.

"Kamu ngapain bela-belain bikin kue buat aku? Tanya El dengan lembut.

"Karena aku sayang sama kamu. Upss." Ucap Feli spontan membuat dirinya malu.

"Nggak pernah berubah." Kata el sambil mengacak rambut Feli.

Feli semakin malu dibuatnya. Jantungnya seakan ingin meledak. Oksigen terasa menghimpit paru-parunya.

"Yaudah aku mau cobain kue kamu." El membuka kotak kue yang di bawa oleh Feli dan mulai memakannya.

Feli memperhatikan El. "Gimana?" Tanya Feli.

El nampak berpikir. "Hmm, nggak enak." Ucap El membuat feli tak semangat. "Maksud aku nggak enak kalau nggak dimakan." Ucap El.

Ucapan El mampu membuat Feli kembali tertawa. "Ihh apaan sih, aku kira nggak enak." Ucap Feli.

"Enak kok, nih kamu cobain." El menyuapkan kue ke Feli. Feli cengo di buatnya.

Drett...Drett...

Ponsel El bergetar menandakan adanya telepon. Yah benar Dimas sedang menelponnya.

"Siapa?" Tanya Feli.

"Dimas." Balas El.

"Lo cepetan datang ke tempat biasa, ada yang pengen ketemu lo." Ucap Dimas dari seberang.

"Gue Otw." Ucap El mematikan ponselnya.

"Kamu ada urusan?" Tanya Feli. El mengangguk. "Yaudah aku pulang dulu." Ucap Feli.

"Aku akan mengantarmu." Ucap El.

El melajukan motornya dengan cepat membuat Feli memeluknya dengan erat.

Tibalah Feli di rumahnya.
"Hati-hati." Ucap Feli melambaikan tangan.
Feli menelpon Tiara dan menyuruhnya untuk cepat datang.

"Cepet lo ikutin El. Firasat gue nggak baik." Ucap Feli.

"Lo tenang aja." Ucap Tiara.

Tiara melajukan Mobilnya sembari mengikuti El. El tak tau jika dia di ikuti oleh Feli.

"Inikan jalan ke sekolah. Ngapain El kesana." Ucap Tiara.

"Gue juga nggak tau." Balas Feli. Feli berfirasat akan terjadi sesuatu pada El.

El telah berada di sekolah.
"Mereka udah di rooftop." Ucap Dimas.
Mereka berempat segera ke rooftop sekolah.

Diam-diam Feli dan Tiara mengikutinya dari belakang.
"Cepetan jangan berisik." Ucap Feli.

Tiba-tiba Tiara menginjak sesuatu.

Krekk

Feli dan Tiara sesegera mungkin bersembunyi.

"Apaan tuh." Tanya Leon.

Meong...

"Yaelah kucing doang." Ucap Reza.
Untunglah kucing itu muncul menyelamatkan Feli dan Tiara.

Prok prok prok

El dan sahabatnya di sambut tepukan oleh Candra dan Gengnya.
"Punya nyali juga lo." Ucap Candra.

"Yaiyalah daripada lo anggap kita banci." Ucap Reza.

"Wih nantangin." Ucap Candra dengan senyum liciknya.

"Bacot Lo." Teriak Leon.

Diam-diam Feli dan Tiara mengamati mereka semua.

"Gue Takut Fel." Ucap Tiara.

"Gue juga sama." Balas Feli.

Candra menarik kerah baju Leon dan membuat semuanya semakin emosi.

"Banci." Tekan Candra.

Bugh...

Bogeman mentah di terima oleh Candra sudut bibirnya sobek.

"SERANG!" Teriak salah seorang geng Candra.

Mereka semua saling serang. Jumlah geng Candra dapat di imbangi oleh kekuatan The'Cogan.

"Fel, mereka berkelahi. Pulang yuk." Ajak Tiara yang gemetar.

"Gue takut El kenapa-napa." Ucap Feli. Tak sengaja air mata Feli keluar melihat tubuh El penuh luka.

El dan Candra berkelahi di pinggir rooftop. Setelah semua geng Candra di taklukan oleh sahabat El.

Pukulan demi pukulan mereka berdua rasakan. Luka memenuhi tubuh keduanya.

Feli tak kuat lagi melihat mereka berdua berkelahi akhirnya dia keluar dari persembunyian.

"STOPP!" Teriak Feli.

El kaget melihat keberadaan Feli. Feli menangis karena keadaannya. El berhenti memukul Candra dan terfokus pada Feli sehingga Candra mengambil kesempatan untuk memukul El.

El tersungkur dan luka makin meluas.
"EL." Teriak Feli.

El tak mendengarkan Feli, dia kembali berkelahi dengan Candra.

Hingga akhirnya.

"EL...." Teriak Feli dan The'Cogan.

Apa yg terjadi???
Tembus 20 vote aku bakal lanjut

PERFECT BAD BOY (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang