Prolog

7K 983 813
                                    

halo semuaaaanyaaaaa

apa kabar kaliaaan?

selamat datang di cerita kabos yang ke 2

semoga suka yaaaa

selamat membacaaaa yuhuuuuuy

<<<

Bruk

"Aw sakit." Rintihan keluar dari mulut gadis berambut coklat itu. Ia berdiri lalu membersihkan debu yang menempel pada roknya dan melihat ke belakang.

Cowok yang menabraknya sedang berjalan santai tanpa meminta maaf dan juga tanpa merasa bersalah tentunya.

Ia mengambil novel yang terjatuh di bawah lantai dengan kesal. "WOI COWOK, MAU KEMANA LO," teriaknya kesal menggelegar ke seluruh penjuru lorong SMA Cakrawala.

"JALAN TU LIHAT-LIHAT, UDAH NABRAK GAK MINTA MAAF LAGI," lanjutnya membuat semua pasang mata yang ada di sana menatapnya heran. Ia tak peduli dengan tatapan itu, yang ia pedulikan hanya cowok itu minta maaf kepadanya.

Tak ada sautan dari cowok itu karena masih asik berjalan santai, cewek bernetra abu-abu kebiruan itu melempar novelnya dengan keras hingga menabrak punggung cowok itu.

Cowok itu berbalik lalu menatap si pelaku dengan tatapan memangsa dari mata birunya itu membuat si empu memandangnya sengit. Iyalah, orang kesal juga. Harusnya dia yang marah sekarang, bukan tu cowok.

Cowok itu membungkuk lalu mengambil novel itu dan pergi dari sana membuat cewek itu tambah kesal. "WOI BALIKIN NOVEL GUEEEE. WOI COWOK," teriaknya lagi tapi cowok itu tak menanggapi ucapannya karna ia sudah hilang dari hadapan cewek.

"Dasar cowok ngeselin, itu kan novel Chika, harus gue balikin sekarang," ucapnya lalu berlari berniat mengejar cowok tadi.

Kekesalannya bertambah berkali-kali lipat saat cowok itu tak berhasil ia temukan dan bel masuk sudah menggema di seluruh penjuru sekolah.

"Awas aja lo nanti," ucapnya sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal lalu berjalan ke kelasnya.

"Udah buat kesal, nabrak gue segala lagi, ga minta maaf, ambil novel gue lagi," omelnya seraya berjalan dengan kesal. Seluruh orang yang melihatnya menatapnya horor, kenapa dia bicara sendiri? Ada masalah kejiwaan kah?

"Apa lo semua lihatin gue!?" ketusnya pada semua orang itu membuat mereka mengalihkan pandangan darinya dan masuk ke kelas masing-masing.

"Eh Sya, muka kamu ngapa kusut gitu deh? Biasanya teriak sana-sini," kata Amora dengan memandang sahabatnya yang baru masuk ke kelas itu dari atas sampe bawah.

"Iya Sya, tumben," saut Beby menutup bukunya yang baru saja ia kerjakan itu.

Cewek itu tak menjawab, ia duduk dengan lesu di bangkunya.

"Ngape lo Sya?" tanya orang di sebelahnya. "Oh iya, novel gue mana?" Chika, cewek itu sudah mengulurkan tangannya di depan teman sebangkunya.

"Novel lo di ambil cowok gak tau diri," lirihnya membuat Chika terkejut dengan membulatkan matanya.

"WHAT, LO BILANG DI AMBIL COWOK? EMANG LO APAIN NOVEL GUE?" teriak Chika mengundang semua pasang mata yang ada di kelas tertuju padanya.

"Woi Chika, suara lo besar banget woi. Hancur telinga gue," saut salah satu murid kelasnya. 11 IPA 4.

Chika menyengir kuda dan mengangkat jarinya membentuk V. "Maap yaa."

Dua orang yang duduk di depan mereka membalikkan badan. "Kenapa ni?" tanya Amora kepo.

"Kenapa bisa sama dia?," ucapnya lagi kesal kepada teman sebangkunya dengan mengecilkan suaranya.

"Tadi gue lempar karna kesal sama tuh cowok, soalnya dia gak minta maaf tadi waktu buat gue jatuh," jawab orang yang ditanya tanpa menambah ataupun menguranginya. Mengatakan yang sebenarnya, jujur.

"Aduh Sya. Pokoknya lo harus balikin tu novel gimanapun caranya. Itu novel kesayangan gueeee, karna limited edition. Kalau lo gak dapat tu novel dalam tiga hari, lo harus ganti lima novel sekaligus dengan judul yang beda-beda."

Ancaman Chika membuat cewek itu membulatkan matanya sempurnya. "Gila lo."

"Ya gimana lagi. Pokoknya lo harus ambil lagi tu novel. Anak Cakrawala kan?" tanya Chika membuat cewek itu mengangguk. "Iya."

"Mudah itu mah," ujar Chika sambil melipat kedua tangan di depan dada.

"Iya nanti bakalan gue ambil lagi tu novel. Gue gak mau ganti segitu banyak," lirih cewek itu dan bertepatan dengan selesainya dia bicara, guru berkacamata dengan make up yang menor masuk ke kelas mereka.

Guru fisika yang mengajar seperti menawan anak muridnya. Mengerikan. Sangat mengerikan. Dan cewek itu juga benci dengan pelajaran fisika.

Ia mengangkat tangannya. "Buk, permisi," ucapnya santai kepada Bu Rani, nama guru itu Bu Rani.

"Mau kemana kamu! Saya baru masuk kamu udah keluar aja. Gak ada permisi permisi. Duduk!" perintah Bu Rani itu berteriak membuat cewek itu kembali duduk ke tempatnya, takut? Itu bukan sifatnya.

"Kebelet Bu," jawab cewek itu.

"Kenapa setiap pelajaran saya kamu selalu kebelet! Gak ada keluar-keluar kamu lagi!" teriak Bu Rani membuat cewek itu sedikit mengumpat dalam hati, selalu dimarahi, udahlah, mending tidur aja.

Cewek itu melipat kedua tangannya di atas meja dan bersiap menenggelamkan wajahnya.

"KIARAAAAA ANASTASYAAAAA." Teriakan dari Bu Rani itu membuat Nasya mengurungkan niatnya. Ia mengambil nafas pasrah. "Iya Bu."

"JANGAN TIDUR JAM PELAJARAN SAYA. KAMU DUDUK DI DEPAN SEKARANG. GAK ADA BANTAHAN."

<<<

gimana yaa prolognyaa

makasii udah bacaaa yaaaaa

jangan lupa ramein biar semangat up nyaa

follow ig aku
@fitriasalmadong
@fitriasasalma

follow ig mereka juga
@resvagos
@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa

sebenarnya yang ini ni ga ada hubungannya tapi follow aja lah yaa
@rajaallaver
@biancakejora

@alanagabriellaa
@algaraalexander

@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca

@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela

@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam

@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara

@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng

@kenziearkanaaa

@aryaaalvaroo
@gladysclarista

oh iya, ini masih ada hubungannya dengan resvagos, karna ada deh, baca aja. hehe.

ini nasyaanyaa yaaa

ini nasyaanyaa yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


846 kata

GALVINASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang