36. Permintaan Kedua

1.1K 121 151
                                    

vote komen dulu sayanggg

<<<

"Gapapa sayang, apa sih yang enggak buat kamu." Kan kan kan, kata-kata Galvin buat Nasya deg-degan sekaligus malu. Galvin terkekeh kecil melihat raut wajah Nasya.

Nasya langsung menyembunyikannya kepalanya di dada bidang milik Galvin. "Ih, jangan gitu, malu."

Kan Nasya jadi lupa marah sama Galvin, udah tadi perginya sama Thalia, suap-suapan, terus bilang sama Migel kalau mereka pacaran. Oke mulai sekarang Nasya marah.

Galvin mengarahkan kakinya ke atas sambil menggendong Nasya, Nasya itu gak tertalu berat. Setelah sampai di atas, dia menurunkan tubuh Nasya.

Nasya langsung memasang muka marahnya sambil melipat kedua tangan di depan dada. "Ngapain lo bawa gue ke sini," katanya jutek. Ia berjalan ke tepi rooftop melihat lapangan sekolah dari atas.

Galvin jadi heran melihat tingkah Nasya, bukannya tadi dia malu? Lah kok malah marah jutek gini sih.

Setelah lama berdiam dan hanya mendengar suara angin saja, Nasya kembali berbicara. "Ngapain lo bilang sama Migel kalau kita pacaran?"

Galvin berjalan mengikuti Nasya lalu memegang lengannya untuk menatap langsung ke arahnya. "Kenapa lo gak peka juga Sya? Gue suka sama lo. Gue sayang sama lo dan gue cemburu lo dekat-dekat sama Migel."

Ucapan langsung yang keluar dari mulut Galvin membuat Nasya kaku. "Kenapa lo gak bisa peka juga?" lanjutnya dengan suara rendah dan tatapan yang teduh.

"Tapi kenapa lo dekat sama Thalia kalau suka gue?" Nasya memberanikan diri untuk bertanya. Dia tak ingin memendam lebih lama kekepoannya.

"Thalia cuma masa lalu gue. Dia cuma mantan gue dan sekarang kami cuma sepupuan aja. Gak ada hubungan lain selain itu," tutur Galvin dengan amat sangat jujur.

"Gue mau minta permintaan kedua gue Sya. Lo mau ya jadi pacar gue," ujar Galvin dengan tulus membuat Nasya tambah menatap lurus kedepan.

Dia tak menyangka orang yang dulunya dia benci karna ngeselin, karna nabrak dia gak minta maaf malah nyatakan perasaan sama dia. Nasya belum percaya.

"Sya, lo mau kan menuhin permintaan kedua gue?" tanya Galvin saat tidak ada jawaban dari Nasya.

Nasya menatap mata Galvin, tak ada kebohongan di sana. Yang Nasya lihat di mata itu hanyalah Nasya seorang. Nasya mengangguk membuat senyuman timbul di bibir Galvin.

Ia langsung mendekap Nasya dengan lembut. "Makasih sayang."

Kan dipanggil sayang lagi sama Galvin. Nasya membalas pelukan Galvin lalu menghirup udara dalam dalam, wangi mint Galvin sangat menenangkan hatinya.

"Gue sayang sama lo Al," kata Nasya menutup matanya dan merasakan pelukan Galvin yang begitu erat, seolah tak membiarkan Nasya lepas darinya sedetikpun.

"Aku juga." Mendengar ucapan Galvin dengan pake aku-kamu buat Nasya tenang, gak tau kenapa dia suka aja dengarnya.

Nasya masih gak menyangka Galvin yang menjadi pacarnya. Pertama kali mereka bertemu di saat Nasya berjalan di koridor dan Galvin menabraknya dan tak minta maaf.

GALVINASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang