3. Pulang Bareng

2.1K 755 328
                                    

vote komen

vote komen

vote komen banyak banyaaaaak

<<<

"Nasya, siapa yang suruh kamu tidur." Teriakan itu menggelegar ke seluruh penjuru kelas 11 IPA 7. Kenapa tidak ada satu orang pun yang membiarkan hidupnya tenang? Enggak Willy engga Yauvi engga Galvin sama kawan-kawannya dan sekarang guru itu.

"Woi Sya, Nasya, bangun." Chika mengguncang guncangkan badan Nasya membuat Nasya menggeliat, tapi ia tetap meletakkan kepalanya di atas lipatan tangannya.

Bu Rani berjalan ke arah Nasya dengan membawa penghapus papan tulis dan memukulnya di atas meja. "Bangun kamu," teriaknya lagi membuat Nasya mau tidak mau mengangkat kepalanya.

Nasya melihat Bu Rani dengan tatapan malas. "Kenapa Bu?" tanyanya seolah-olah tak tau apa yang sedang terjadi.

"KENAPA! KENAPA! SEKARANG KAMU IKUT SAYA." Bu Rani menarik Naysa untuk berdiri dari bangkunya.

"Tapi kenapa Bu?" tanyanya berusaha untuk menghentikan langkah Bu Rani. Bu Rani berbalik badan dan menatap Nasya dengan tatapan tajam.

"Kenapa kata kamu?! Kamu bertanya lagi sama saya?! Harusnya kamu udah tau apa kesalahan kamu?!" Bu Rani nampak sudah mengeluarkan wajah kesalnya.

Ia menarik tangan Nasya dengan paksa untuk keluar dari kelas. Bu Rani menghentikan langkahnya di depan pintu lalu berbalik badan. "Kalian semua, Ibu kasih waktu belajar, kita quiz setelah ini."

Dan setelah mengatakan itu Bu Rani benar-benar menarik Nasya keluar dari kelas entah ke mana.

"ANJIRLAAAAAH MATI GUE."

"QUIZ MENDADAK, PARAH BENER TU GURU."

"KAPAN GUE TAMAAAAT."

"GUE MAU LANGSUNG NIKAH AJA KALAU GITU."

"GAPAPA WOI, LIHAT JAM."

<<<

"Buk, kita mau ke mana ni Buk?" tanya Nasya berusaha berjalan lebih cepat agar bisa menyamai langkahnya dengan langkah Bu Rani itu.

"Hukum kamu lah," jawab Bu Rani santai tapi nadanya itu loh, ngegas.

"Tapi kenapa pakai kertas segala Bu?" tanya Nasya setelah Bu Rani memberinya kertas dan spidol tadi dari ruang guru.

"ikut aja! banyak kali tanya kamu."

Nasya dengan terpaksa mengikuti aja apa yang Bu Rani perintahkan, udah mau pulang soalnya, lima menit lagi nih bos. Wkwkwk, percuma tuh.

Bu Rani menghentikan langkahnya saat sudah sampai di lapangan yang panasnya minta ampun itu. Ia mengambil kertas dan spidol itu lalu menuliskan sesuatu.

"Kamu pegang ini." Bu Rani menyuruh Nasya memegang kertas yang sudah ia tulis itu. Nasya menyeritkan keningnya dan membaca tulisan itu.

NASYA TIDUR DI KELAS

Buat malu aja tu guru. Orang udah banyak yang keluar kelas lagi karna ada juga yang belajarnya udah selesai kan. Gak tau apa Nasya sedang kecapeen, makanya dia tidur.

"Kamu jangan kema-"

Kriiiiing

Ucapan Bu Rani terhenti saat mendengar bel pulang itu telah berbunyi nyaring. Nasya tersenyum senang membuat Bu Rani mengepalkan tangannya.

"Bebas kamu kali ini, tapi jangan harap lain kali kamu akan bebas."

"Jadi secara tidak langsung Ibu nyuruh saya lain kali tidur lagi?"

GALVINASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang