13. Jus Jeruk

1.4K 462 149
                                    

vote komen dulls

<<<

"Woi Ka, lo mau kemanaa?" tanya Nasya pada Chika yang langsung saja keluar kelas tanpa memberitahunya. Padahal belum bel, tapi guru mata pelajaran saat ini sedang baik dan membiarkan mereka keluar lebih awal. Ingat ya, sedang baik, bukan memang baik.

"Mau ke tempat Kevin," teriaknya membalas ucapan Nasya tapi tidak menoleh ke belakang.

Oh iya, Chika dan Kevin itu sepupuan, Mama Chika itu adeknya Bunda Kevin. Jadi Bunda Kevin dan Mama Chika itu adek kakak, kandung.

Chika berhenti lalu berbalik badan. "Oh iya Sya, lo mau ikut gak? sekalian jalanin misi." Chika berjalan ke arah Nasya lalu menariknya saja, Nasya aja belum jawab loh, percuma dia nanya.

"Eh Amora, Beby, kami duluan ya, kalian mau ikut?" tanya Nasya pada kedua sahabatnya yang masih santai di tempat duduk itu sambil terus Chika seret. Gak sakit apa tu tangannya diseret?

"Kalian duluan aja Sya, kami nanti deh," jawab Amora dengan nada khasnya yang lembut itu membuat Nasya mengangguk lalu menoleh kedepan mengikuti langkah Chika yang gercep itu. Tah apa keperluannya sama Kevin, padahal ketemu terus loh.

"Lo beliin Kak Galvin jus jeruk dulu sana, gue mau ke mejanya Kevin dulu." Chika mendorong pelan bahu Nasya ke stand penjual jus-jusan agar jalannya tu cepat loh, jangan lelet.

"I-iya." Nasya akhirnya berjalan ke arah stand jus dan membelilan jus jeruk yang Chika suruh tadi, biar cepat tu Galvin suka sama dia. Biar gak lama urusannya sama cowok aneh.

Setelah selesai mengantri dengan ribuan orang yang tidak sabarnya minta ampun itu, gak ribuan sih, puluhan. Pokoknya banyak deh, Nasya berjalan ke meja yang biasanya Galvin dan kawan-kawannya tempati, karna Chika udah ada di sana.

Oh iya, Nasya baru sadar ini kantin anak kelas 12. Pantesan orangnya gak terlalu Nasya kenal. Pantesan juga dia dapan paling terakhir tadi pesan jusnya.

"Galvin, gue bawain minum ni," ucap Nasya meletakkan gelas jus itu di depan Galvin. Eh ada cewek berpakaian ketat di samping Galvin, siapa tu? Pacar Galvin? Kalau iya pacarnya gimana caranya nanti buat Galvin suka sama dia.

"Buat Galvin aja? Gue enggak?" tanya Charles dengan menaik-naikkan alisnya untuk menggoda Nasya.

"Engga," jawab Nasya cepat sambil menggeleng.

"Yang punya Galvin itu pu-" Charles yang ingin mengambil gelas berisi jus jeruk yang sangat menggoda itu langsung diambil Nasya gelasnya. Kan Charles gak bisa minum.

"Galvin, ni buat lo." Nasya menyodorkan jus jeruk itu kembali di depan Galvin.

"Heh, lo apa apaan sih ganggu pacar gue?" tanya Chelsa dengan sinis, tapi Nasya tidak menjawab, gak penting, kutu tuh.

"Heh, lo dengar gak sih gue bicara?!" ujar Chelsa lebih kesal dari sebelumnya membuat kuping Galvin yang di samping mulutnya yang besar itu sakit.

"Galvin, ambil." Nasya memaksa Galvin yang masih enggan untuk bicara itu.

"Gue gak suka."

"Lo dengar kan, Galvin gak suka," ujar Chelsa tersenyum penuh kemenangan tapi Nasya gak peduli, Galvin pasti bohong.

"Gal."

GALVINASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang