18. Alvin

1.3K 374 171
                                    

vote komen duluu

<<<

"Alvin," panggil Nasya di ambang pintu kelas Galvin, 11 IPS 2. Nasya sudah berani tentunya, udah biasa juga dia nyari Galvin ke kelasnya. Tapi tidak jika Chika gak ada, dia hanya pergi jika Chika juga ikut.

Nasya masuk ke kelas itu bersama Chika lalu menghampiri meja Galvin dan kawan-kawannya yang berada di belakang.

"Alvin," panggil Nasya lagi mambuat Charles dan yang lainnya heran.

"Alvin?" tanya Charles memandang Galvin dan Nasya bergantian. Bingung apa hubungan kedua orang ini.

Nasya mengangguk mantap. "Iya Alvin, kenapa?" tanya Nasya menatap Charles dengan kerutan di keningnya.

"Galvin kan gak mau dipanggil Alvin, lah sama lo kok mau, pasti kalian ada apa-apa ni ya." Charles menunjuk Nasya dan Galvin bergantian sambil terus menatap mereka dengan tatapan mengintimidasi.

"Ih enggak kok, gak ada," ujar Nasya cepat sambil mengeleng tidak setuju dengan ucapan Charles.

"Ada apa-apa pasti, panggilannya aja udah Alvin. Galvin mana mau dipanggil Alvin, biasanya dia ngamok, lah sama lo kok dibolehin," saut Kevin membuat Charles, Aiger dan Deren mengangguk mengiyakan.

Biasanya bila di antara mereka ada yang menanggil Galvin dengan sebutan Alvin, maka Galvin pasti langsung menatap mereka tajam dan kalau masih berani Galvin hajar tu orang langsung.

"Oh yaudah sih," kata Nasya tak peduli dengan ucapan mereka, apa juga untungnya meladeni mereka? Gak ada kan? Chika gak bakal ngasih dia novel lebih kan?

"Ih kenapa Galvin mau sama cewek nyebelin kaya lo." Charles memukul lengan Nasya pelan.

"Ih apa sih lo sewot, jangan pegang-pegang," ujar Nasya sambil mengibaskan tangannya seperti sedang membersihkan kotoran dari lengannya yang Charles pegang tadi.

Charles hanya memasang muka nyenyenye ke arah Nasya dan Nasya menjulurkan lidahnya pada Charles.

Malas meladeni cowok satu itu, dia langsung berjalan lebih dekat ke Galvin. "Alvin."

Panggilnya membuat Galvin menoleh lalu mengangkat sebelah alisnya. Kenapa Galvin gak nolak ya dipanggil Alvin sama Nasya, kok aneh ni anak.

"Gue nanti gak bisa lihat lo latihan. Gue pulang duluan," kata Nasya membuat Galvin tak mengerti. Terus kenapa dia bilang? Apa hubungannya sama Galvin?

"Terus?"

"Ya gitu, cuma mau ngasih tau," kata Nasya tidak menyangka jawaban yang Galvin berikan begitu. Apalah tu anak, dasar, dinding datar.

"Udah ah Chika, yok pergi." Nasya menarik tangan Chika yang masih berbicara bersama Kevin dengan paksa. Chika tak bisa menolak karna Nasya menariknya bergitu kencang.

Nasya menghentak-hentakkan kakinya ke lantai karna kesal. Pertama karna Charles, kedua karna Galvin, dan ketiga karna dia narek tangan Chika cepat-cepat abistu kakinya kepentok meja deh. Sial kan.

"Sabar ya Sya."

<<<

Nasya menunggu Devan di halte seperti biasa, lama ya nunggu abang jemput, dasar tu abang laknat, gak lihat apa Nasya udah kecapean.

Sembari menunggu Devan yang laknat itu menjemput, Nasya membuka Hpnya dan membuka aplikasi instagram miliknya. Melihat keseharian artis artis favoritnya. Hanya itu yang ia lihat di instagram.

Tiba-tiba ada mobil hitam yang berhenti tepat di depannya, Nasya menoleh, ini bukan mobil Devan. Nasya melihat dua orang yang keluar dari dalam mobil tersebut. mereka menggunakan masker, kayak seorang penjahat yang di film-film. Jangan-jangan mereka-

GALVINASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang