26. Malu

1.2K 194 149
                                    

vote komennya tan

<<<

"Cusssss," teriak Nasya menggema di seluruh kelas. Dia langsung mendapat lemparan penghapus dari Welli membuat dia mengusap kepalanya dan melempar Welli yang ngeselin itu.

"Mampus lo," ucap Nasya saat penghapus itu berhasil mengenai pipi Welli dengan sangat baik. Hebat sasarannya Nasya.

Nasya menghindari lempara Welli dengan sangat bagus dan penghapus itu melayang ke arah Beby. Mampus.

"WOI WELLI, LO BISA JANGAN RESE GAK SIH!!" Beby berjalan ke arah Welli dan ingin mengejarnya tapi Welli lebih dulu berlari keluar kelas. Malas Beby ngejar, gak akan dapat juga.

"Udah yok," ajak Amora saat sudah selesai membersihkan semua barang-barangnya. Chika turun dari atas meja dan berjalan mengikuti Nasya dan Baby yang sudah ingin keluar.

"Sumpah deh, gue iri sama orang yang couple-couplean. Kita beli gelang samaan yok," ajak Chika melihat salah satu murid dengan gelang couple di tangannya. Ia meletakkan tangannya di bahu Beby.

"Di mana belinya emang?" tanya Amora bertanya dengan suara lembutnya. Aduh jadi tenang hati dengar ucapan Amora yang sangat sangat lembut kaya bolu gulung.

"Biar gue cari deh. Mau gak?" tanya Chika melihat ketiga temannya. Nasya mengangguk dan Amora juga. Tapi Beby terlihat masih berfikir.

"Lo mau gak Beb?" tanya Chika pada cewek berbando biru itu. Beby mengangguk mengiyakan aja apa yang Chika katakan.

"Okayy, nanti sore gue cari sama Kevin deh ya," ujar Chika dengan bersemangat. "Nanti bentuk bentuknya gue kirim di grup," lanjutnya.

"Hai bebiii." Suara berat dari cowok itu yang paling Beby hindari, tapi kenapa dia berada di lorong anak kelas sebelas, apa tujuan cowok itu lagi. Dia Deren, dengan senyuman khasnya menyapa mantan kekasihnya itu.

"Mau apa lagi lo," jawab Beby jutek. Deren melangkahkan kakinya lebih dekat dengan Beby. "Mau balikan," jawabnya enteng.

"Gue gak suka sama lo," bohongnya, Deren melihat kebohongan di mata Beby. Beby enggan untuk menatap mata teduh Deren.

Deren melihat bando biru yang dulu ia kasih pada Baby, senyuman tercipta di bibirnya. Ternyata Beby masih menggunakan bando itu. Nyatanya Beby juga belum melupakannya bukan?

"Yakin gak suka gue?" tanya Deren dengan menaik naikkan alisnya untuk menggoda Beby.

"Yakin," jawab Beby cepat.

"Yaudah yok balikan. Gue masih sayang sama lo," ujar Deren seperti mengajak anak kecil main. Dasar Deren. Udah deh, Beby gak mau ya gak mau.

"Ogah," ucap Beby lalu berlari meninggalkan mereka. Entah kemana dia pergi, yang pasti menghindari Deren.

"Beby, tunggu." Saat Deren ingin mengejar, Kevin menarik tangannya. "Jangan dipaksa."

Deren hanya membuang nafas panjang, melihat punggung cewek yang selama ini ia rindukan mulai menjauh dan hilang. Deren rindu dengan Beby. Dan nyatanya dia belum bisa melupakan cewek itu.

Nasya melihat kelima cowok di depannya satu persatu, ada Deren yang masih juga menatap jalan Beby pergi, Kevin yang sedang tersenyum dengan Chika, Charles yang sedang bersiul dengan cewek yang lewat di sekitar, Aiger yang menatap Amora tajam, seperti ingin menerkan cewek itu. Dan terakhir Galvin yang sedang senyum penuh arti ke arahnya.

Eh tapi tunggu dulu. Apa yang terjadi pada Aiger hingga melihat Amora setajam itu? Kenapa gak cewek lain aja yang dia lihat seperti ini? Apa yang terjadi? Jiwa kopo Nasya meronta-ronta, saat ia ingin bertanya, pegangan Galvin mengurungkan niatnya.

GALVINASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang