❃.✮:▹Prolog◃:✮.❃

2K 166 34
                                    

Manik sebening madu itu memerjap perlahan menatap aurora indah di depannya "hah? Aurora? Di mana ini?" Ia mendudukkan dirinya saat mengetahui berada di tempat misterius. Manik itu menelusuri sekitar dan menangkap 1 orang yang ia kenal serta 4 orang yang tak ia kenali. Dirinya merangkak mendekati remaja bersurai hitam dan menampar pipinya "Kageyama! Bangun! Kita ada di mana? Hoi bangun Bakageyama" Sang surai hitam a.k.a Kageyama Tobio itu menarik tangan yang menguncangnya lalu memeluknya "hm... 5 menit lagi Hinata" Hinata mendengus dan mencubit lengan Kageyama.

"Shh, ada apaan sih!" Kageyama mendudukkan mereka berdua dan menatap sekitar "kita ada di mana?" Gumamnya, Hinata yang berada di pangkuan Kageyama mendongkak menatap kesal "itu juga yang aku pertanyakan bodoh!" Dirinya memainkan jari sang patner dan mulai bergumam kesal. Kageyama terkekeh dan mencium surai orange Hinata "aku mencintai mu" Hinata bersemu dan mencubit tangan sang patner volly "urusai!" Ucapnya.

"Em.. Permisi? Kalau boleh tau kita ada di mana ya?" Seorang bersurai wine menepuk pundak sang setter membuat ia harus menatapnya. Hinata pun ikut menoleh melihat ke 4 orang lainnya ternyata sudah terbangun dan menjawab "ah kalau itu kami juga tak tau" Ia berdiri dari pangkuan Kageyama di ikuti sang empu "nama ku Hinata Shoyou, siapa nama mu?" Ia mengulurkan tangan pada orang di depannya "nama ku Kamado Tanjirou dan di belakang ini Agatsuma Zenitsu" Jelas sang surai Wine a.k.a Tanjirou, sedangkan yang di panggil Zenitsu hanya bersembunyi di balik tubuh Tanjirou dan bergumam 'ini semua mengerikan'.

"Kalian semua sudah terbukti bangun?" Suara lembut mengentrupsi mereka. "Hei kau! Apa kau yang mengirim ku ke sini hah? Kau ingin mati!" Teriak surai blonde, ia seperti mencoba mengeluarkan sesuatu di tanganya tapi tak bisa "aku tak bisa mengaktifkan quirk ku" Gumamnya dan di dengar oleh surai hijau di sampingnya. Wanita yang duduk agung di depan mereka terkekeh "di sini semua kekuatan kalian tak bisa di gunakan, mau itu jurus pernafasan atau pun quirk kalian" Jelasnya dengan nada congkak. "Ck" Pemilik surai blonde itu berdecak dan membuang muka "la-lalu untuk apa kau mengumpulkan kami semua di sini?" Tanya sang surai hijau.

Wanita itu menepuk kedua tangannya membuat seorang peri datang dengan nampan berisi buku, ia membukanya dan membacanya "Midoriya Izuku, umur 15 tahun, quirk one for all yang di warisi oleh All Might, meninggal pada xx bulan xx tahun xx akibat kehilangan banyak darah, patah tulang, kelelahan seusai mengalahkan All for one dan juga Shigaraki Tomura" Ia menjeda kalimatnya dan menatap sang surai hijau. Sang surai hijau a.k.a Midoriya termagu, ia tak percaya apa yang ia dengar "a-aku sudah meninggal?" Gumamnya, sang surai blonde di sampingnya juga menatap percaya. Tanjirou dan yang lainnya pun ikut terdiam dan iba.

Wanita itu lanjut membaca "Bakugou Katsuki, umur 15 tahun, quirk ledakan, meninggal pada tanggal yang sama namun pada pukul 23:45, meninggal akibat luka-luka yang ia dapat dari peperangan yang sama" Kali ini sang surai blonde lah yang terkejut "hah? Apa-apaan maksud mu itu! Aku belum mati! Buktinya aku masih berdiri di sini jangan macam-macam kau dengan kami!" Ia mengepalkan tangannya mencoba menghajar wanita tersebut namun di tahan oleh Midoriya "Kacchan hentikan" Ucapnya pelan membuat Bakugou harus berdecih dan berhenti.

Wanita itu menatap malas dan lanjut membaca "Kamado Tanjirou, umur 15 tahun, teknik pernafasan air dan tarian kagura, meninggal pada xx bulan xx tahun xx karena pendarahan di kepala dan juga tubuh yang rusak kerena sel darah Muzan" Kali ini Tanjirou yang termagu, Zenitsu yang di sampingnya menyentuh pundak dan mengguncang tubuh pemuda Kamado "hoi dia bercanda kan Tanjirou? Kau belum mati kan? Hoi!!!!" Teriaknya dengan air mata yang terus mengalir.

Tanjirou menatap Zenitsu "a-aku juga tak tau Zenitsu" Dirinya benar-benar tak bisa menduga hal tersebut. Wanita itu lanjut membaca "Agatsuma Zenitsu, umur 16 tahun, teknik pernafasan petir, meninggal pada hari yang sama namun pada pukul 11.34. Zenitsu yang kelelahan memenggal kepala Tanjirou yang telah di ambil alih oleh Muzan, ia meninggal akibat kelelahan" Jelasnya Zenitsu berhenti mengguncang tubuh Tanjirou "a-aku yang membunuh Tanjirou?" Tanyanya, wanita itu mendelik "tak bisa di bilang begitu, Tanjirou sudah meninggal duluan namun tubuhnya di manfaatkan Muzan jadi bisa di bilang kau membunuh Muzan" Jelasnya tak membuat Zenitsu tenang.

"Selanjutnya Hinata Shoyou, umur 15 tahun, keahlian bermain Volly di posisi middle blocker, meninggal pada xx bulan xx tahun xx akibat kecelakaan, ia meninggal setelah bertengkar hebat dengan sang kekasih, saat perjalan pulang rem sepeda miliknya rusak membuat dirinya harus menabrak sebuah mobil yang mengakibatkan pendarahan hebat di kepalanya" Hinata menahan nafasnya, ia tak ingat akan pertengkaran itu. Kageyama yang melihat kekasih terpukul pun memeluknya.

Wanita itu sedikit tersenyum "Kageyama Tobio, ukur 15 tahun, keahlian bermain volly dengan posisi setter, meninggal pada xx bulan xx tahun xx akibat bunuh diri. Ia bunuh diri karena depresi, merasa menyesal dan terus di hantui masa-masa mereka bertengkar hebat. Wow seperti Romeo dan Juliet itu cukup keren" Ia menutup buku tersebut dan menatap mereka berenam "kenalkan namaku Fuujin terserah kalian ingin memanggilnya ku bagaimana. Aku adalah Dewi yang membawa kalian ke sini" Jelasnya namun di anggap angin lalu, seperempat imejir muncul "hoi hentikan raut kesedihan itu, kalian terlihat menjijikan!" Teriaknya.

Bakugou yang tak terima menatap Fuujin "apa-apaan kau ini!! Kau ingin mati hah?" Ia berlari mendekati Fuujin namun di tahan Tanjirou dan Midoriya "Kac-kacchan tenang lah masih ada yang mau ia sampaikan" Jelas Midoriya "apa yang ingin dia jelaskan hah? Lepaskan aku Deku sialan aku ingin membunuhnya sekarang juga!" Bakugou tetap memberontak, Tanjirou yang kesal pun menyundul kepala Bakugou membuat yang di sundul langsung pingsan "Kacchan!!!!" Teriak Midoriya saat melihat darah mengalir di kening Bakugou. Tanjirou yang panik itu menahanya "aaa maafkan aku, aku hanya ingin ia berhenti memberontak, aku tak bermaksud seperti ini aaa Zenitsu bagaimana ini?"

Kepanikan mereka membuat mereka mengabaikan Dewi cantik ini, ia menatap datar drama di depannya "astaga mereka semua benar-benar bodoh" Gumamnya. "Yak baiklah biarkan saja dia seperti itu, aku akan menjelaskan kenapa kalian ada di sini padahal kalian sudah mati" Suara Fuujin mengentrupsi kegiatan mereka dari 'mari membangunkan Kacchan'.

"4 dari 6 di antara kalian meninggal karena peperangan namun tak dapat merasakan kemenangan yang mereka raih, dan 2 dari 6 orang ingin memperbaiki hubungan mereka. Maka dari itu aku memutuskan untuk membangkitkan kalian kembali" Jelasnya. Wajah mereka pun kembali berseri "jadi kita akan di bangkit kan kembali? Syukur lah" Zenitsu memeluk Tanjirou dan menangis terharu dan di balas juga oleh Tanjirou.

"Iya kalian akan di bangkit kan kembali" Jeda "kalian akan di hidup kan kembali ke isekai" Lanjut nya dengan nada congkak. Wajah Hinata pun kembali berseri semangat "wah!! kita akan ke isekai! asikk ngeharem nih kek lord² isekai" Teriaknya dan menari, Kageyama di sampingnya mengangguk "pasti kita punya kekuatan super seperti Luffy atau mungkin seperti Rimuru juga keren!" Lanjut sang maniak susu, mereka tertawa membayangkan mereka akan di isekai. "dunia di mana tak ada super power dan apa pun yang ada di dunia fantasi lainnya" Jelas Fuujin lagi sembari menahan tawanya saat melihat ekspresi KageHina.

"dahlah" -Jeruk geprok And maniak susu yang pundung ekspetasi tak sesuai realita. Midoriya yang sedari tadi menyimak akhirnya angkat bicara "jadi apa yang akan kita lakukan di sana jika dunia itu tak ada kekuatan super seperti quirk?" Tanyanya. Tanjirou yang ingin bertanya pun ikut menyaut "apa di sana ada Oni?".

Fuujin menggeleng "tak ada yang namanya Oni dan juga pengguna Quirk di sana ok? Oh iya karena gw baik hati dan tak sombong kebutuhan kalian sehari-hari sudah ada namun tidak dengan uangnya, uangannya hanya cukup untuk 5 bulan sisanya kalian cari sendiri tuh uang" Bakugou yang baru terbangun dari pingsan menatap tajam Fuujin "ikhlas tidak sih membangkitkan kami kembali?" Fuujin mengangguk "harusnya kalian syukur dateng ke isekai bisa bertahan 5 bulan, liat lord² isekai lain.. Ada yang baru dateng ke isekai harus ngebabu gimana sih" Bakugou yang ingin kembali protes tertahan tangan Midoriya yang membekapnya.

Fuujin pun memberikan sebuah bukunya pada Tanjirou "aku sadar kau yang paling waras dari mereka jadi tolong bawa ini" Tanjirou menerima buku berjudul 'How to be +62 people' dengan tenang dan mengangguk. Fuujin mengangkat kedua tangannya sebuah cahaya pun membentang membentuk tongkat "baiklah ga usah basa basi gw capek liat lu semua jadi...

Wan tsuu surii
(Tu wa ga)
mahou wo kakete
(Kurapalkan sihirnya)
Atarashii boku ni
(Aku ingin menjadi)
naritai no desu
(Diriku yang baru)
onegai!
(Aku mohon)"

Sebuah asap pun muncul membawa mereka berenam ke tempat baru di mana ke hidupan baru mereka akan dimulai "ku harap mereka baik-baik saja" Gumam Fuujin "ya kau ga baik-baik saja bodo amat, mari kita lanjut baca BJ Alex" Lanjutnya.

꧁﹏﹏ ༺༉ ♡ ༉༻﹏﹏꧂
Ciee buku baru :3 kali ini gw ngebawa perjalan calon big three (menurut gw ya). Awalnya pengen nambah Yuno sama Asta, tapi gw belum nonton animenya jadi mending mereka ber enam dulu :3 ok pai pai.
• ────── ✾ ────── •

How To Be +62 People (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang