**✿❀11❀✿**

401 78 19
                                    

Hinata melompat turun dari tangga, ia mendekati Kageyama yang sedang memasak "Kageyama-kun!!! Kau ingat hari ini hari apa?" Ia bertanya semangat ada sang patner. Memeluk tubuh yang lebih tinggi itu dari belakang "hari ke dua ujian. Hari ini mata pelajaran Matematika dan itu cukup rumit. Sudah sana tunggu sarapan jadi"

Hinata cemberut dan mendengus "aku tak sarapan, langsung ke sekolah saja" Ia pergi dan menarik tas sekolahnya lalu keluar rumah "ittekimasu" Ujarnya. Midoriya yang baru keluar dari kamar mandi menyerit "Hinata tidak sarapan dulu?" Ia bertanya sembari mengusap rambutnya yang masih basah.

Kageyama tersenyum tipis "biarkan saja dia" Kageyama mengangkat sebuat bento di tangannya "istirahat nanti, bisa kah kau memberikannya ini Midoriya?" Midoriya mengangguk walaupun bingung "kenapa tak kau saja? Kau kan kekasihnya"

Kageyama menggeleng "ia pasti sedang marah pada ku karena aku pura-pura lupa hari ulang tahunnya" Midoriya berohria, kemudian ia melotot menatap Kageyama "hari ini ulang tahunnya Hinata!?" Sebuah sapu tangan melayang ke muka Midoriya "kau berisik sekali Deku! Oi tiang kenapa kau tak mengatakan ulang tahun padanya padahl kau sangat mencintainya" Bakugou datang untuk minum.

"Aku berniat memberikannya kejutan. Jadi bisa aku minta bantuan pada kalian?" Kageyama melanjutkan menata meja "bantuan apa Kageyama?" Tanjirou dan Zenitsu baru saja turun. Mereka menarik kursi di meja makan, dan menatap makanan yang sudah tersaji itu.

Kageyama melipat apronnya "hari ini ulang tahun Hinata dan aku ingin kalian membantu ku" Zenitsu mengangguk "souka. Lalu di mana dia sekarang?" Midoriya mengambil sumpitnya "pergi duluan tadi karena marah". Bakugou berdecih "aku tak ingin ikut campur" Ia memakan nasinya dalam diam.

Kageyama melirik Bakugou "aku juga tak berharap meminta bantuan mu Bakugou, karena aku tau hasilnya malah berantakan" Celetuknya. Bakugou menatap kesal Kageyama "hah maksud mu apa Temee!?" Mereka saling tatap tajam hingga aura di meja makan itu pekat.

Zenitsu meminum airnya "ah... Pagi yang damai di rumah ku. Sungguh menenangkan" Ia tersenyum dan membereskan peralatan makannya. Midoriya dan Tanjirou menatap Zenitsu kecut "sepertinya Zenitsu-san sangat lelah dengan segala pertengkaran di sini" Tanjirou hanya mengangguk menjawab.

⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
нσω тσ вє +62 ρєσρℓє
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱

Hinata menatap kesal kelas kosong. "Kenapa aku datang pertama. Aneh rasanya datang seperti ini, ah kecuali berlomba dengan Bakageyama ke gym" Pemuda orange itu meletakkan tasnya di atas meja, ia menenggelamkan kepalanya.

"Kageyama jahat tak ingat ulang tahun ku. Padahal kita sudah bersama hampir 2 tahun" Ia menggeram mengacak rambutnya. Perutnya berbunyi "hara hetta" Memang orang dodol ya. "Eh Hinata? Tumben datang sendirian, pagi-pagi lagi. Niat banget" Kepala itu terangkat dan menatap siapa yang datang.

"Oh, ohayou Melani-chan" Gadis pendek itu tersenyum dan membungkuk "iya met pagi juga. Lo tumben datang sendirian, mana geng lo?" Setelah meletakkan tasnya gadis itu memilih duduk di depan Hinata.

Hinata cemberut "nandemonai" Jawabnya malas. Melani tersenyum kecut "ga ngerti gw, astaghfirullah jan ngomong Jepang" Jawab sang gadis. Hinata mengacak rambutnya "Aaaaa!!! Kageyama lupa jika hari ini ulang tahun ku!!" Teriak pemuda itu pada akhirnya.

Melani sedikit terkejut lalu berohria "hbd kalau gitu deh, semoga lo panjang umur sehat selalu, makin pinter, sayang ortu lu dll" Hinata tersenyum kecil "arigatou na Melani-chan" Melani hanya mengangguk dan membuka HPnya. "Oh ultah lo sama kek MC character anime Haikyuu"

How To Be +62 People (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang