**✿❀15❀✿**

369 72 8
                                    

Zenitsu melap keringatnya dengan kausnya, mengabaikan absnya yang tersingkap dan membuat para betina menahan jerit serta salting. Tanjirou mendekatinya dan memberikan aqua gelas pada temannya itu "kore" Zenitsu tersenyum "Arigatou"

Midoriya menatap perwakilan voli dari kelas mereka "hoi Hinata, Kageyama istirahat lah dulu! Liat yang lain sudah tak kuasa" Ia berteriak saat Kageyama bersiap memberikan toss pada Hinata. Kageyama menangkap bola itu, sedangkan Hinata yang sudah melompat harus mengerucutkan bibirnya tak senang.

"Mou iikai!!" Ia merengek memohon. Midoriya menggeleng "kembali ke sini jeruk, kaus mu sudah basah oleh keringat jika kau kelelahan sama saja bohong" Hinata menghentakkan kakinya dan mendekati Midoriya yang menyodorkan air.

Tanganya juga memberikan pada pemuda raven di depannya "arigatou" Gumam Kageyama dan di angguki Midoriya. "Hinata ama Kageyama persis kek KageHina di Haikyuu anjir" Ria berkomentar setelah memotret abs Kageyama. Melani di sampingnya mengangguk "mirip banget sumpah!" Ria menatap Melani "tau dari mana lo? Lo kan bukan Wibu" Melani menoyor Ria "kakak gw wibu anjir, kerjanya celoteh pen jadi istrinya Gojo biar kaya"

Ria berohria "yodah sih ga usah noyor juga. Btw gw curiga kalau mereka karakter anime yang jadi nyata" Melani menatap horor Ria "gila lo, mana ada begituan". Ria mengangguk "bisa lah anjir! Kan kita berada di buku wattpad, apa sih yang kagak selama author bertindak" Melani mengangguk "iya juga ya".

(Gw: hoi Rui lo nulis apa bngst!. Rui:nye heheheh jan di hapus 😋)

Bakugou yang baru selesai latihan menyanyi dengan Aletta menatap garang mereka semua, sedangkan Aletta udah lari dan nangis di di pelukan Tasya membuat sang teman menyerit heran dan menatap Bakugou "oi Bakugou apa yang lo lakuin ampe Aletta nangis gini!?"

Bakugou membanting aqua gelas yang baru ia terima dari Midoriya "apa!? Kau ingin menuduh ku membuatnya menangis!? SIALAN KALIAN SEMUA! KALIAN PIKIR AKU INGIN MELAKUKAN INI!? TIDAK!" ia berteriak kesal dan berjalan menjauh dari sana. "Kacchan!" Midoriya melirik teman-teman sekelasnya "aku akan menenangkan Bakugou. Maafkan dia" Setelah membungkuk minta maaf, ia berlari mengejar teman masa kecilnya.

Tasya melirik Aletta "lo di apaan sama Bakugou?" Tanyanya lembut, Aletta menarik ingusnya "Bakugou bilang Jeno jelek banget... Trus... Trus... Dia bilang kalau Haechan vibes nya kek bocah di depan rumahnya. Huwaaa masa bias gw di katain begitu, mana Terima gw" Ia meraung membuat yang lain sweat drop "anjir gw kira lo di apaain sumpah" Panik Tasya.

Aletta memakan lays punya Acha "yodah sih lagi PMS gw, capek marah sama Bakugou gw jadi gw malah nangis" Tanjirou menepuk wajahnya "pantas ia marah seperti itu. Pasti ia merasa kesal pada diri sendiri karena membuat seorang gadis menangis" Ujarnya pelan. Kageyama mengangguk "tsundere tingkat Zeus" Gumamnya.

⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
нσω тσ вє +62 ρєσρℓє
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱

"Kacchan matte" Midoriya mengejar Bakugou. Bakugou menggeram dan menatap tajam Midoriya, yang ditatap menjadi menegang dan menggaruk tengkuknya "gomen Kacchan" Ia mendekati sang teman masa kecil yang duduk di bangku taman sekolah.

Semilir angin menemani keheningan mereka. Midoriya tau Bakugou hanya perlu seperti ini untuk menenangkan dirinya, manik hijaunya tertutup, surai hijaunya tertiup angin, senyumnya tak luntur dari wajahnya; ia menikmati keheningan ini. Bakugou bertopang dagu dengan pahanya, manik crimsonnya melirik Midoriya 'suara Midoriya seperti pepohonan yang tertiup angin' suara Zenitsu hinggap di otaknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
How To Be +62 People (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang