**✿❀19❀✿**

344 62 1
                                    

Manik wine itu tak lepas dari dua orang yang saling mengoper bola "jika kalian berlatih terlalu keras, stamina kalian akan berkurang nanti" Peringatnya. Yang di peringati malah masa bodo, yang penting mereka bisa pegang bola.

Ia menghela nafas, pemuda hijau di sampingnya terkekeh "kau seperti seorang ibu yang panik jika anaknya akan demam kalau kecapean" Tanjirou mendengus kesal "apa-apaan kau itu Midoriya". Zenitsu ikut menatap pasangan KageHina itu "lihat lah baju mereka sudah basah sebelum lomba di mulai, mereka seperti robot yang tak kehabisan energi"

Bakugou menatap jam di lengannya, ia bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh "sudah jam 10, kalian ingin lomba apa tidak?" Ia berteriak ogah-ogahan. "Eh!! Lombanya sebentar lagi dimulai, ayo kembali Kageyama!" Hinata menangkap bola yang melambung ke arahnya, lalu bergegas mengejar Bakugou.

⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
нσω тσ вє +62 ρєσρℓє
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱

"Eh itu mereka" Seru Tasya "astaghfirullah Kageyama Hinata lo berdua habis mandi apa gimana? Basah banget itu baju" Yang di teriaki hanya terkekeh "gomen kami hanya mencoba berlatih sedikit" Hinata menggaruk tengkuknya. "Udah sono baris di lapangan, udah pengen mulai"

Mereka berlari menuju 4 orang lainnya "bujut lo pada mandi dulu?" Adi meringis menatap baju mereka "gomen, kami tadi berlatih" Jelas Hinata "udah lah, kita pemanasan dulu aja" Praja menengahi pembicaraan itu.

Di tempat penonton itu, Midoriya mengeluarkan buku dan penanya "Hinata itu memiliki refleks serta kecepatan yang cepat, Kira-kira ia mendapat 4 bintang untuk refleks dan kecepatan, namun dalam bertahan dia kurang karena fokusnya terkadang pecah jadi itu 3 bintang, ah lompatan nya itu tentu saja bintang 5, kekuatan nya itu ada di bintang 4, kurasa itu bisa setara dengan pukulan Kirishima. Potensinya akan semakin meningkat jika ia bersama Kageyama, terutama Refleks serta kecepatan nya"

Tanjirou melirik Midoriya "kau menulis apa?" Gumaman Midoriya masih tak terhenti akan dua makhluk 'hen' itu, Tanjirou yang penasaran menarik buku itu "eh analisis?" Tersadar dari lamunannya ia menoleh pada Tanjirou "uun, ini buku untuk aku meanalisis para hero. Mungkin sekarang akan ku gunakan untuk menganalisis kalian saja" Ia memainkan pulpennya "itu kebiasaan yang susah di hilangkan, jadi aku menggantinya dengan menganalisis kalian. Tak apa bukan?"

Tanjirou membalik halaman dan tersenyum melihat gambaran Midoriya "apa ini aku?" Wajah Midoriya bersemu "ah.. Uun maaf jika itu jelek" Tanjirou tekekeh "Iie. Daijoubu, kirei yo" Midoriya tersenyum "arigatou". "Ya kita lanjut ke babak selanjutnya!" Suara sang MC acara mengalihkan perhatian mereka.

Di lapangan dua kubu terhalang oleh net, kini sedang melakukan pemanasan "jujur gw ga ngerti main voli yang benar" Celetuk Adi "palingan kalah lagi kek semester lalu" Timpal Iqbal. Hinata menggeleng "jangan patah semangat begitu dong! Aku yakin kita pasti menang" Manik madunya berkilau indah.

"Chotto" Kageyama mendekati mereka "jika kalian tak terlalu mengerti voli. Bisa kah kalian mengoper setiap bola yang kalian dapat pada ku" Ujarnya "ah! Apa kita akan melakukan gwaaah dan fuwaahh!?" Hinata berseru semangat dan di balas anggukan oleh Kageyama.

Praja menggaruk kepalanya tak gatal "ya udah deh terserah, yang menang ga menang gw bodoamat" Ucapnya tak acuh¹, Hinata menyeringai "akan ku pastikan kelas kita akan menang!". "Untuk perwakilan kelompok silakan maju" Miya berseru. Adi serta anak dari kelas x IPA 2 berdiri di depan "kalau yang dapet gambar angklung itu anak X IPS 4 buat Servis, kalau yang dapet angka 1000 anak X IPA 2 yang servis. Paham?" Kedua perwakilan saing mengangguk.

How To Be +62 People (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang