**✿❀13❀✿**

351 72 19
                                    

Tak terasa hari ini sudah hari terakhir ujian. Bahagia ga? Bahagia ga? Ya iya kah wong freedom :)

Raka mengetuk papan tulis dengan penghapus "woi dengerin gw dulu jancok sebelum pulang!" Ia berteriak menatap teman-temannya yang heboh lempari buku dan kertas karena ujian udah selesai. "Kenapa sih lagi? Kan udah selesai ujian" Azka bertanya.

Raka menghela nafas "mingdep ada class meeting trus katanya tiap kelas wajib nampilin bakat, perwakilan aja juga boleh kok" Ia menatap kertas di tangannya "trus juga lomba-lomba juga ada perwakilan" Lanjutnya. "Ah elah wajib semua di kata sholat lima waktu apa wajib, kagak ada hadist nya juga" Keluh Iqbal.

"Komen mulu lo semua, lomba tuh ga wajib. Tapi penampilan bakat yang paling wajib anjir" Teriak Raka. Sekelas pun berohria "trus mau nampilin apa?" Aletta bertanya. Yang lain cuman diem, iya diem soalnya pada kagak tau bakat mereka apaan "nyanyi sekelas mau ga?" Usah Rose.

Cwo-cwo pada geleng-geleng "ogah jijik ga mau" Bantah Adi. Aletta menjentikkan jarinya "gimana kalau cover dance aja?" Tawarnya "malah makin ga mau kita" Timpal Iqbal. Aletta menggeleng "bukan. Bukan kalian, yang mukanya cakep kan mayan tuh kelas kita jadi terkenal" Manik coklatnya melirik 6 pemuda di barisan belakang.

"Uno games!" -Bakugou
"Curang! Kau curang Bakugou masa kau mengeluarkan kartu +4 di akhir!" -Zenitsu
"Hah!? Itu taktik namanya bodoh!" -Bakugou
"Uno!" -Kageyama
"Mou ii! Ini susah, aku menyerah!" -Tanjirou
"Semangat Tanjirou kartu mu tinggal tiga. Tak seperti Hinata yang masih punya 18 karena kena tanda + terus" -Zenitsu.

Satu kelas menyeringai "tumbal yang bagus" Batin mereka. Tasya mendekati 6 orang itu "Midoriya, maukah kalian berenam mewakili kelas kita?" Ia bertanya. Midoriya meletakkan kartunya dan menatap Tasya "mewakili untuk apa Tasya-san?" Ia kurang mendengarkan.

"Itu, katanya untuk penampilan bakat" Jelas Zenitsu. Mereka ber3 berohria "jadi kalian ingin kami menampilkan bakat apa?" Tanyanya lagi. "Cover dance! Bisa kan?"

⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
нσω тσ вє +62 ρєσρℓє
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱

"Lepaskan aku sialan!" Bakugou memberontak, ia di tarik oleh Nouval dan Praja ke ruang seni "ayo lah bro, demi kelas kita" Bujuk Praja "peduli setan dengan kelas! Lepaskan aku aku tak ingin melakukan hal menjijikan itu! Jangan menyuruh ku! Dasar kalian tokoh pembantu! Aku akan membunuh kalian semua! Camkan itu!" Ia terus berteriak tak peduli di liatin semua orang di lorong kelas.

Midoriya sweat drop "gomen, Kac-Bakugou memang tak suka melakukan hal yang bukan keinginan nya" Ia sedikit membungkuk. Tasya menggeleng "tak apa kami juga tau" Manik keemasan Zenitsu menangkap siluet yang ia kenal "ah Sarah, Bagas sashi-buri" Ia menyapa pasangan kekasih itu.

Sarah melirik "Hai juga Zenitsu, kalian mau make ruang seni?" Zenitsu mengangguk, senyumnya melebar "Sarah makin hari makin cantik" Godanya. Bagas di belakang sarah berdehem dan menarik gadis itu "lo kalau mau godain cwe, godain cwe yang jomblo"

Zenitsu terkekeh dan bersembunyi di balik Tanjirou "hidoi yo" Gumamnya. Sedangkan Tanjirou menjitaknya "ya.me.ro" Ia melotot kesal, temannya ini selalu saja menggoda perempuan yang menurutnya cantik.

Setelah pertemuan dengan tetangga, sekarang mereka berenam berdiri berjejer. Wajah Bakugou kusut sekali "aku.tak.ingin.melakukan.ini" Setiap katanya ia tekankan, andai saja quirknya tak tersegel. Mungkin ruang seni itu sudah hancur :)

(Deidara: seni adalah ledakan!)

Tanjirou menghela nafas, ia menepuk pundak Bakugou "hah!? Apa mau mu sialan!" Moodnya benar-benar di titik terendah. "Jika kau ingin melakukan ini, aku berjanji akan menuruti semua perintah mu dan tak akan memarahi serta melarang mu selama seminggu" Tanjirou mengangkat tangannya gestur berjanji.

Bakugou terdiam lalu menyeringai "apa pun? Dan kau takkan marah jika aku memperbudak Deku!?" Midoriya merinding, ia menggeleng berharap Tanjirou tak mengatakan ya "ya aku berjanji, dan itu selama seminggu" Bakugou berdecak namun seringai nya semakin lebar "deal kalau begitu".

Arwah imajiner keluar dari mulut Midoriya, Hinata di sampingnya menepuk pundak pemuda itu "yang sabar ya, kau jadi tumbal kali ini" Ia membuat gestur Budha yang di ajarkan Tanaka dan Nishinoya. "Bukankah acara penampilan bakat itu di penghujung acara. Kenapa kita harus repot-repot sekarang?" Tanya Zenitsu.

"Memangnya lo bisa hapal tarian dalam sekali coba?" Tantang Icha, Zenitsu mengangguk ragu "ya bukankah kita hanya perlu mengikuti ketukan dari musiknya?" Ia agak ragu karena di tatap intimidasi oleh Icha. "Ga salah sih, tapi ga bener juga" Balas Aletta "biar seru kalian nyanyi juga ya?" Lanjutnya lagi.

Mereka menghela nafas lelah, siap dengan konsekuensi mereka akan di perbudak sekelas demi acara ini. "Sebelum acara itu, lomba apa saja yang akan di lakukan?" Tanya Kageyama. Raka membalik lampiran kertas itu "untuk perwakilan perorang ada lomba baca puisi, ceramah, serta debat. Sedangkan perwakilan kelompok ada futsal, handball, dan voli"

Manik madu dan blueberry itu memancarkan cahaya "kami ingin ikut Voli!" Mereka berteriak semangat. Raka mengangguk "baiklah kalau gitu perwakilan voli Kageyama, Hinata, trus..."

Sepanjang sore itu di ruang kesenian mereka berdiskusi serta melatih 6 orang kaku dan ketinggalan jaman.

⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
нσω тσ вє +62 ρєσρℓє
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱

Tanjirou merenggangkan tubuhnya "ahh! Tubuhku ternyata cukup lama tak bergerak" Ia mengamit dagunya gestur berfikir "sudah berapa lama aku tak bergerak?" Zenitsu mengangguk "sepertinya Jii-chan di sana marah pada ku yang tak melatih jurusnya kembali" Midoriya mengangguk ia sedikit berlari kecil di tempatnya "apakah besok pagi kalian ingin lari?" Hinata mengangguk "aku mau, rasanya sudah lama"

Ia menarik tangannya ke atas, lalu berjongkok merenggangkan kakinya. Bayangin aja kalian cogan olah raga sore-sorw pamer otot bisep dan trisep. Fak idung ge rasanya pen berdarah bayanginnya. "Yang kalah sampai rumah besok traktir sarapan" Hinata berlari mendahului mereka ber5. Mereka saling pandang lalu...

"Hinata boge! Kau curang mengambil start!" -Kageyama
"Shineeee! Kau bocah jeruk!" -Bakugou
"Tunggu aku!" -Midoriya

Zenitsu dan Tanjirou saling pandang, mereka menyeringai. Mereka berdua mengambil ancang-ancang berlari "konsentrasi penuh. Pernafasan air/petir. Jurus pertama" Setelah mengatakan itu mereka melesat dengan cepat bahkan melewati teman-teman mereka.

"CURANG OI!! MASA PAKE KEKUATAN PENUH SIH! GA ASIK!" -Hinata.

❝To Be Continued❞

⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
Hoho ga bisa tidur jadi gw update ini aja ya -3- pen push rank tapi males soalnya di kejar buaya :")

"Dek kamu jomblo ga? Mau jadi pacar abang?"

Gw bi lek: Sorry I’m an anti-romantic
Deoneun mitji ana romantic
Nae mam jeonbureul da bulsareugo
Kkaman jaeman namge doelkka duryeowo

Arti: Maaf, Aku anti-romantis
Aku tidak percaya lagi, itu romantis
Membakar seluruh hatiku
Aku khawatir hanya abu hitam yang tersisa

Maap-maap aja mas e, aing udah taken sama Kenma, Hinata, Midoriya, Gojo, Haechan, Dongpyo, Yoongi, Chuuya, Nagisa. Dan masih banyak lagi mas, saya tak paten mereka maaf 🙏🏻

Rui: ini lah bund kalau anaknya sejak kecil di kasih harpan palsu

Tayi kau Rui :) udh lah jan lupa Vote dan Komen UwU

⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱

How To Be +62 People (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang