Midoriya memakai sepatunya dan menatap langit yang masih gelap. Ia mengunci pintu dan menghela nafas, tanganya terulur mengambil dompetnya "huhuhu uang jajan ku... Kenapa aku bisa kalah dalam lomba lari itu" Ia merutuki dirinya yang berlari agak lambat.
"Midoriya! Haya ku!" Hinata berteriak, mereka hanya menunggu bocah hijau itu "ha'i" Ia mengunci gerbang dan menyusul teman-temannya yang telah berlari duluan.
Niatnya minggu pagi jam 4 ini mereka ingin memutar komplek buat olah raga, trus makan bubur ayam punya bang tomang. Baru pulang dan jam 7 ke sekolah, janjian buat latihan cover dance lagi.
Matahari memang belum terbit bahkan lampu saja masih ada yang menyala. Midoriya berlari mengajar Hinata dan Tanjirou. Jadi barisannya tuh di depan Midoriya, Hinata, Tanjirou. Di belakang 3 bocah matahari itu ada Bakugou, Zenitsu, dan Kageyama.
Kageyama tersenyum tipis melihat interaksi 3 orang di depannya "like a sunshine" Gumamnya. Zenitsu melirik dan ikut menatap orang di depannya "Un, jujur saja setiap mendengar suara hati mereka aku seperti ingin menangis" Kageyama menyerit dan menatap pemuda yang lebih tua "kau bisa mendengar kan suara hati walaupun mereka sedang tak berpikir?"
Zenitsu berkedip, salah satu tanganya menyentuh telinganya "suara Tanjirou seperti air yang mengalir, sedangkan suara Midoriya seperti pepohonan yang tertiup oleh angin, dan suara Hinata seperti matahari yang bersinar mencairkan salju. Jika aku mendengarkan suaranya bersamaan, aku seperti berada di tengah hutan musim semi, damai, dan nyaman" Ia menutup matanya dan tersenyum.
Pemuda raven di samping nya sedikit menyerit "jika aku bayangkan. Itu tempat yang cocok untuk seseorang yang suka menyendiri" Zenitsu tertawa kecil "dayone" Bakugou yang mendengarkan pembicaraan dua orang itu menatap Midoriya yang ada di depannya "pepohonan yang tertiup angin?" Ia membayangkan sebuah pohon besar dengan wajah Midoriya dan tertiup oleh angin topan "pfft" Ia menutup mulutnya menahan tawa.
Zenitsu dan Kageyama menatap heran pada Bakugou "kau kenapa? Apa kau sakit?" Kageyama bertanya "jika kau sakit aku tak ingin membopong mu" Lanjutnya. Bakugou berdecih "bukan urusan mu" Ia berlari lebih cepat meninggalkan 2 orang di sampingnya. Zenitsu dan Kageyama ikut mempercepat lainnya. Tak lucu di tinggal trus nyasar :") soalnya navigator ada di Tanjirou, sedangkan 3 MC itu udah berlari jauh.
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
нσω тσ вє +62 ρєσρℓє
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱"Ah itu tadi cukup melelahkan" Tanjirou mengelap bibirnya, mereka berhenti di warung untuk membeli air minum. Hinata meluruskan kakinya, mereka duduk di taman dekat warung itu. Mereka sekarang berada di blok C5, padahal jarak dari block H ke C jauh banget dan satu setengah jam mereka baru sampai ke tuh warung.
Pukul menunjukan jam setengah 6 dan mereka masih santai "habis ini ke bubur ayam bang tomang! Midoriya traktir" Seru Hinata. Midoriya menghela nafas lelah "ya, habis itu kita pulang" Dan di angguki oleh mereka semua.
Setelah istirahat mereka berjalan menuju warung bubur ayam bang tomang, di sana rame banget soalnya cuman dia yang jual bubur di perumahan itu. Biasa pada males keluar perumahan, kalau ada yang deket kenapa harus menempuh gunung dan lautan?
Mereka duduk di salah satu meja "bang, bubur ayamnya 6 ya" Seru Midoriya. Ah iya mereka sudah mulai biasa memanggil orang dengan bahasa indo, kan ga enak bilangnya "jii-san bubur ayam 6" Kan gimana gitu dengernya 😭 eh tapi aing penah deh begitu pas beli nasgor soalnya refleks.
"Ini ya den". "Arigatou bang" Nah kalau yang ini masih susah ilang, gapapa kata buku 'how to be +62' punya Tanjirou ga semuanya harus di lakukan secepat kilat. Mereka memakan bubur mereka dalam diam dan sesekali manik berbeda warna itu melirik sekitar.
"Wih enak tuh, bagi dong" Tanjirou memuncratkan buburnya ke wajah Bakugou. Bakugou meremat sendok di tangannya "temee" Ia menatap tajam pada Tanjirou. Yang di tatap hanya terkekeh dan memberikan tisu pada Bakugou "iew itu menjijikan hahahahah" Tawa Hinata.
Fuujin sih sudah tertawa terbahak-bahak. Lucu liat muka Bakugou putih semua, ia di cubit oleh Midoriya di sampingnya "kalau datang itu beri tau, jangan mengagetkan seperti itu terus" Ia mendengus, kasian teman masa kecilnya jadi bahan bullyan KageHina. Tawa dewi KW itu mereda, ia menatap orang-orang yang berada di pengawasan nya.
"Apa hidup kalian menyenangkan?" Suaranya mengalun lembut seperti seorang ibu, Zenitsu dan Tanjirou saja langsung terkejut karena perubahan aroma dan suara dari dewi itu. Hinata mengangguk semangat "un! Rasanya seperti dulu cuman ada beberapa yang berbeda" Jelasnya.
Fuujin tersenyum lembut "souka... Yokatta, aku kira kalian tak nyaman berada di sini, kalau kalian gak nyaman bisa saja aku mengirim kalian ke dunia parallel loop" Gumamnya pelan dan hanya bisa di dengar oleh Zenitsu. Bakugou melap mulutnya dan menatap intimidasi pada dewi itu "katakan pada ku bagaimana agar segel quirk ku terlepas" Fuujin mendengus "cari tau sendiri, aku gak ingin membantu mu"
Dewi itu mendekati bang tomang "bang, 6 bubur di San gw yang bayar. Kembaliannya ambil aja" Bang Tomang bersiul menatap lekuk tubuh Fuujin dan mengangguk "ya neng, makasih banyak neng" Fuujin mengangguk "bay bay bocah laknat, gw pulang dulu" Ia mengeluarkan jari tengahnya menatap 6 orang itu.
Bakugou yang kesal ikut mengeluarkan jari tengahnya "fuck! You". "Fuck me! HAHAHHAHAHAHA" Fuujin tertawa nyaring tak peduli di liatin orang lain. Midoriya menghela nafas lega "yokatta, uang jajan ku tak terpotong" Tanjirou mencibir "curang sekali" Sedangkan yang di cibir ingin mengetuk pemuda beranting itu "kau juga curang pake teknik pernafasan" Balasnya.
"Sudah-sudah jangan berteman, mending kita balik nanti si Aletta ngamuk" Hinata berdiri dan berjalan keluar duluan di Susul oleh Kageyama. BakuDeku dan ZenTan juga ikut menyusul pasangan KageHina itu "kadang aku penasaran... Kenapa Dewi itu selalu datang tiba-tiba, berbicara hal aneh lalu pergi tiba-tiba juga" Zenitsu berbatin
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
нσω тσ вє +62 ρєσρℓє
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱Mereka menunduk, dan menghela nafas "yang lain mana? Ini sudah jam 8 dan yang lain belum datang. Padahal janjinya jam 7" Tanjirou mengusak rambutnya "padahal kita sudah buru-buru tadi biar tak telat" Gumamnya lagi.
Ya Allah kasian banget mereka :") ga tau kalau anak Indo ngaret banget, bilang otw padahal baru bangun. Halal untuk di tabok. Aletta dateng dengan motor dan Tasya di belakangnya "aduh sori banget, gw tadi kesiangan untuk si Tasya nyamperin gw" Ia memakirkan motornya dan mendekati 6 orang itu "berapa lama lo pada nunggu?" Tanya Tasya.
"Satu jam doang kok" Sarkas mereka bersamaan. Tasya dan Aletta meringis "sori deh, tar gw traktir Thai tea". Tak berselang lama teman-teman mereka yang lain berdatangan, dan mereka pun memulai latihan serta diskusi yang kemarin terhenti.
❝To Be Continued❞
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
Yo gw update lagi. Alurnya keknya lambat banget dah :") tapi yodah lah ya.Rui: gw mabok lagu Anti Romantic TxT anjir :" Enak banget dengernya
Gw lagi mabok lagu Together S.T.U.N enak juga lagunya tuh.
Rui: udah lagu kebangsaan kita tuh. tsuyoku nareru riyuu wo shita. boku wo tsurete susume.
Oh ya pada tau masalah akun official twtnya BNHA di teror kpopers belum? Lagi rame di Twt, Tiktok sama IG. Gw juga kpopers dan gw juga wibu :)
Jujur aja gw kesel karena fans Sunoo Enhypen marah-marah sama admin BNHA. Padahl gw tuh yakin Sunoo Enhypen seneng banget di ucapin sama adminya, tapi fansnya malah bikin dia malu :") gw kasian anjir.
Dah lah gw bacot bener
Jan lupa vote dan komen (≧∇≦)/
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Be +62 People (End)
Fanfiction"kalian akan di hidupkan kembali ke isekai" - Dewi KW "wah!! kita akan ke isekai! asikk ngeharem nih kek lord² isekai" -Jeruk geprok "dunia di mana tak ada super power dan apa pun yang ada di dunia fantasi lainnya" -Dewi KW "dahlah" -Jeruk geprok ⚠...