**✿❀20❀✿**

335 59 18
                                    

"Huwaaa! Dalam waktu semalam sekolah kita sudah berubah seperti tempat konser!" Hinata berseru, menatap beberapa stan makanan, panggung di lapangan out door, serta lampu-lanpu menggantung di sepanjang jalan masuk sekolah "ini lebih terlihat seperti festival musim panas" Gumamnya lagi.

"Apa akan ada yang menyanyi nanti? Di sana ada drum, gitar, bahkan keyboard" Tanjirou menunjuk tumpukan alat musik di atas panggung "sepertinya. So yaiba, kenapa mereka semua menatap kita?" Zenitsu sedikit di tatap oleh beberapa orang, ya walaupun ia senang para wanita tak melepaskan pandangan padanya. "Mungkin karena kita sekarang menggunakan baju casual?" Celetuk Midoriya "tapi semuanya kan juga pake casual bodoh!" Hinata menghela nafas "ya sudah tak perlu mengatakan ku bodoh juga" Pemuda hijau itu mendengus.

Tanjirou menggeleng dan membuka pintu kelas, kelas mereka juga sudah di rapih kan bahkan sedikit di beri tambahan hiasan. Mungkin untuk makan nanti? Pikirnya "ohayou minna" Ia menyapa teman-teman kelasnya "met pagi juga!" Sapa para gadis. Kageyama menatap para gadis "di mana Aletta? Ia bilang kita akan latihan sekali lagi untuk tampil-aww" Kakinya di injak oleh Zenitsu "jangan di ingatkan bodoh! Aku tak ingin tampil di depan banyak orang" Ujarnya kesal.

Tasya menghela nafas "itu dia. Berhubung udah banyak yang dateng, gw pen sampaiin 2 kabar. Kabar baik sama kabar buruk, mau yang mana dulu?". "Kabar baek dulu! Pagi-pagi kalau udah denger yang buruk ga enak kuping gw" Cerocos Iqbal "lo kek setan makanya panas dengerin begituan" Praja di sampingnya menendang pemuda itu. "Kabar baiknya lo berenam tampil setelah istirahat makan siang" Zenitsu menghela nafas lega "yokatta, aku masih tak siap" Gumamnya.

"Kabar buruknya". "Anjir langsung ngomong kabar buruk" Kepala Iqbal di pukul dengan buku MTK punya Nouval "diem lo nyet, bacot padahal kagak ikut tampil juga" Marah pemuda gempal itu. "Kabar buruknya Aletta harus pergi ke kampungnya karena neneknya sakit, jadi... Kita ga tau nasib mereka" Satu kelas menatap 6 pemuda yang sedari tadi mendengarkan.

Midoriya memerjap "jujur saja aku sudah hafal gerakan serta nyanyiannya. Demo... Music nya ada di Aletta dan kami tak tau judulnya" Jawabnya jujur "fuck, trus gimana anjir!" Raka menggebrak meja, kesal serta cukup panik "kita ganti apa? Emang cukup waktunya?" Melani mengigit kukunya, mencoba memikirkan cara.

Bakugou menarik pundak Midoriya "Kacchan?" Kepalanya ia tundukan untuk berbisik "kita nyanyikan saja lagu saat kita melakukan festival sekolah" Midoriya menjetik "ah kau benar! Aku masih ada catatan lagunya serta rekaman lagu di ponsel ku" Midoriya mengeluarkan ponselnya dan membuka file music "ada!" Ia tersenyum senang "ada? Ada apa Midoriya?" Achan bertanya, penasaran karena seruan teman hijaunya itu.

Midoriya menu bukan sebuah file music pada teman-temannya "ini file music saat aku dan Kac-Bakugou melakukan pertunjukan di festival sekolah kami" Ia memutar musik itu, alunan drum serta gitar mengiri suara perempuan dengan merdu. Zenitsu menangguk "aku sudah hafal nadanya, aku bisa memainkan gitarnya nanti" Ia berseru. Kageyama menyerit "aku tak tau aku bisa apa tidak, tapi nanti akan ku hapalkan" Balasnya.

Senyum mereka terganti "eh tapi lo kan ga ada alat musik?" Azka bertanya membuat mereka kembali gelisah "heh, pinjam saja" Bakugou menyeringai "bukan kah alat musik di panggung itu untuk penampilan kelas lain?" Raka mengangguk "baiklah kalau begitu... Siapa yang akan menyanyi?" Bakugou menunjuk 3 orang yang sibuk mendengarkan lagu dengan sesama "3 bocah berisik itu tentu saja"

Hinata, Tanjirou, serta Midoriya terpaku "hah?" Do'akan semoga 3 MC manis itu tidak melakukan kesalahan.

⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
нσω тσ вє +62 ρєσρℓє
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱

Miya mengetuk mic di tangannya "ya apa kalian sudah pada kenyang? Harusnya sih sudah karena tadi makan siang" Serunya, beberapa murid yang mendengarkan terkekeh "yah baiklah! Penampilan selanjutnya kita sambut!! Perwakilan x IPS 4!!" Miya bergeser, suara tepuk tangan serta sorakan mengelegar.

How To Be +62 People (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang