**✿❀6❀✿**

462 92 4
                                    

"Tak kemari kalian anak-anak bermasalah, makan malam sudah siap" Tanjirou berteriak memanggil mereka semua yang masih di ruang tamu. Sejak kedatangan tamu tak di undang Fuujin, Bakugou terlihat lebih pendiam dari biasanya "ne Kageyama, Bakugou itu tak apa-apa kan?" Zenitsu berbisik pada pemuda Raven itu, Kageyama mengedikan bahunya "entah lah Zenitsu-san, intinya sejak dewi aneh itu datang ia jadi diam" Jawab Kageyama ikut berbisik "mou, kalian bodoh sekali berbisik di depan orangnya langsung" Sarkas Hinata.

Midoriya juga penasaran mengapa teman masa kecilnya ini menjadi diam "Kacchan apa ada yang mengganggu mu?" Tanyanya. Bakugou menatap lurus kedepan dengan tangan menumpu dagunya "Quirk, quirk ku masih bisa menyala namun dengan satu cara. Kau tak akan mengerti Kuso Deku, karena kau dulunya Quirkless" Perempatan imajiner muncul pada Midoriya, heol (anjir Korea :") dia pikir Midoriya juga tak penasaran? Dia juga penasaran, apa lagi One for all itu warisan dari All Might.

Tanjirou memutar matanya malas "dari pada Pertempuran kalian bermulai kembali lebih baik sekarang kalian makan, aku lelah mengurus kalian" Ucapnya. "Ittadakimasuka" Akhirnya mereka makan dengan khusyuk walaupun sesekali ribut karena makanan.

⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
нσω тσ вє +62 ρєσρℓє
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱

Tanjirou membawa bantalnya dan menaiki tangga "hoam, kali ini aku ingin mencoba tidur di kamar, terserah kalian ingin sekamar dengan siapa selama kamar itu tak berantakan aku tak peduli" Sepertinya ibu dari 5 orang ini sudah sampai pada limitnya.

Kageyama dan Hinata saling pandang sebelum menyeringai "aku dekat jendela" Hinata berlari dahulu menaiki tangga "kau curang boge! Aku yang dekat jendela" Kageyama menyusul. Zenitsu membereskan buku pelajarannya dan mulai menaiki tangga "aku sekamar dengan Tanjirou" Ucapnya dan pergi.

Bakugou dan Midoriya saling pandang "hah? Aku harus berbagi kamar ku dengan Kuso Deku!?" Bakugou tak terima "kalau Kacchan tak ingin sekamar dengan ku aku bisa tidur di bawah dengan futon" Midoriya yang ingin mengambil futon tertahan eh tangan Bakugou "tak usah aneh-aneh, aku tak ingin anting aneh itu memarahi ku lagi" Bakugou naik ke lantai atas meninggalkan Midoriya yang masih terpaku.

Midoriya terkekeh sebelum mematikan semua lampu di lantai bawah dan naik ke atas tangga. Ternyata Hinata masih ada di ruang santai dekat balkon "mengapa kau masih di sini Hinata?" Midoriya duduk di samping pemuda orange itu "Kageyama mengambil tempat tidur dekat jendala" Bibirnya mengerucut lucu membuat Midoriya mencubitnya.

Hinata berdecak dan menatap Midoriya "heh brokoli, enak aja kau mencubit bibir ku" Midori ya terkekeh laku menatap langit malam "Kira-kira apa yang bisa kita lakukan di sini ya?" Hinata yang mengusap bibirnya ikut menatap langit "entah lah, tapi mungkin aku benar-benar akan mengubah mimpi ku" Pemuda berambut orange itu tersenyum. "Hoaamm kalian belum tidur?" Kedua pasang pata beda warna itu menoleh pada suara "kau sendiri bagaimana Tanjirou? Tak tertidur?" Yang di tanya menggeleng dan mendudukan diri di samping Hinata.

"Hei kalian berdua duduk di sampingku. Kalian itu berniat menghina ku pendek ya?" Kesal Hinata. Midoriya dan Tanjirou saling pandang laku terkekeh bersama "tidak kok. Tapi kalau kau merasa ya sudah" Tawa Tanjirou.

Hinata menyentakan kakinya "kalian menyebalkan!" Namun wajah pemuda orange itu tiba-tiba saja berubah menjadi seringai "ha! Kena kalian" Hinata menggelitik perut Midoriya dan Tanjirou bergantian. Balkon itu sekarang penuh dengan gelak tawa mereka bertiga.

Midoriya menghapus air matanya "hei, ingin menonton film untuk menunggu rasa kantuk?" Tanyanya. Tanjirou dan Hinata mengangguk. Mereka masuk ke dalam dengan Midoriya yang membawa laptopnya keluar "kita nonton cloud Atlas aja, itu 3 jam kan? Jadi kira-kira kita tidur jam 1 malam" Midoriya memberi ide dan di angguki Hinata "nih aku ambil Pocky stoberi tadi di bawah" Pemuda orange itu menberikan 2 kotak Pocky stoberi. Sedangkan Tanjirou datang dengan selimut biru yang cukup besar.

Sekarang mereka sedang menonton film tersebut sembari berpelukan, dengan Hinata yang diapit di tengah oleh Midoriya dan Tanjirou, jangan lupa satu selimut besar warna biru itu menutupi tubuh mereka bertiga and tentunya sambil makan Pocky stoberi. (Pen culik TwT)

⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
нσω тσ вє +62 ρєσρℓє
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱

Kageyama merenggangkan tubuhnya, mengusak wajahnya dan berjalan lunglai. Telinganya menangkap suara dari ruang santai mereka. Kakinya melangkah dengan sendirinya, beranggapan ada yang nonton tapi ga matiin TV semalam.

Wajah mengantuknya tiba-tiba menjadi wajah yang berseri. Di ambilnya ponsel lipat kesayangannya dan memotret adegan di depannya. "Hoi apa yang kau lakukan tiang?" Kageyama meletakan telunjuknya di bibir "jangan kencang-kencang Bakugou, ku rasa mereka bertiga baru tertidur" Jelas pemuda jangkung itu pada pemuda durian itu.

Bakugou menyerit dan ikut melihat apa yang di lihat Kageyama. Wajahnya yang awalnya penasaran sekarang menjadi sangat datar "cih hanya itu" Ucapnya, kakinya melangkah turun ke bawah. Lebih baik ia menyiapkan sarapan daripada mereka semua telat.

Zenitsu keluar dari kamarnya dengan seragam, gercep kali dia hari ini. "Ohayou Kageyama. Apa yang kau lakukan?" Langkahnya mendekati mantan setter Karasuno tersebut. Senyum di wajahnya mengembang "hahahahah, mereka bertiga terlihat seperti bocah" Tawanya "kau juga bocah Zenitsu-san, perlu ku ingatkan tinggi mu tak seberapa" Celetuk Kageyama dan langsung melesat kebawah "kurang ajar kau Kageyama!" Zenitsu mengejar tiang itu.

Pagi yang damai sekali di keluarga ini :v

Midoriya membuka matanya perlahan dan mengucek nya "hoaam, ima nanji desu ka? (Jam berapa sekarang?)" Maniknya menatap pada ponsel di tanganya "oh jam 6.45" Dirinya kembali merebahkan kepalanya pada pundak Hinata.

Dalam seperkian detik matanya membola "bangun kalian berdua bangun!" Tangannya reflek memukul kedua orang yang ada di sampingnya "hah kenapa!? Kenapa!?". "Oni masuk rumah iya?" Midoriya menatap mereka berdua "sudah jam 6.47 kita akan terlambat ke sekolah"

"Hah 6.47!?"

Cepat-cepat mereka membereskan ruang santai, pergi ke kamar mandi, lalu turun ke bawah "sial Bakageyama! Mengapa ia tak membangun kan kita" Hinata menyisir rambutnya dan menarik tas sekolahnya. Midoriya memasukan buku-bukunya dan menatap Tanjirou yang sedang kesusahan memakai kaus kakinya "cepat!!!".

Saat mereka turun, ruangan di sana sangat kosong dan sepi "Benar-benar mereka meninggalkan kita" Tanjirou membawa bekal yang ada di atas meja. Midoriya menahan tangisnya saat membaca stick note di kulkas "Kacchan tak ku sangka ternyata kau peduli" Sedangkan Hinata dan Tanjirou menatap datar pada Midoriya.

"Padahal itu hinaan" Gumam Hinata yang di angguki oleh Tanjirou.

"Hoi kalian. Kalian itu bodoh atau tak punya otak, jelas-jelas besok pagi kita masih sekolah kalian malah bergadang. Ck menyusahkan orang saja bisanya kalain. cepat bawa bekal itu dan pergi kesekolah sialan. Aku tak ingin di tanyai oleh para orang tua tak berguna di sana."

❝To Be Continued❞

⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱
Yo gw up lagi. Maap gw upnya gak menentu TwT soalnya gw harus fokus sama buku lain dulu bentar. Kalau buku itu udh selesai insyaallah buku ini gw up secara teratur. Jam lupa vote dan komen oke :3
⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱

How To Be +62 People (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang