How To Be +62 People (End)

*＊✿❀18❀✿＊*

Hinata melompat senang "wuhuuu! Saatnya bertanding volly!" Ia melompat senang saat sampai pada kelas "voli! Voli! Voli! Voli! Voli! Voli!" Ia terus bergumam seperti itu membuat Tanjirou serat Midoriya tertawa.

Ria meggeleng-geleng "oh! Iya gw pengen request lagu dulu" Melani menatap heran "hah request lagu?" Ria mengangguk dan menarik Melani untuk pergi ke lapangan indoor. Mereka menatap semua OSIS yang sedang mempersiapkan lomba Volly.

Ria melirik sekitar "ah kak Miya!" Miya yang sedang membaca urutan jadwal langsung menoleh. Ria mendekati sang kakak kelas "kak Miya bisa ga, gw request lagu buat nunggu?" Miya melirik speaker yang lagi di setel "boleh kok mau lagu apa?" Senyumnya mengembang "Hikari are atau ga imagination-Haikyuu atau fly high atau Phoenix, intinya opening anime haikyuu deh kak! Kan animenya soal voli juga"

Miya mengangguk, ia mendekati speaker dan menyambungkannya pada laptop di sana. Mengetik keyword 'hikari are' dan lagu pun mulai berputar. Ria mengangguk dan berterima kasih, lalu beranjak pergi dari sana.

"Woi Miya lo ngapain idupin lagu dulu?" Angga ketua OSIS itu mendekati temennya "ada adkel yang request lagu, gapapa ya? Lagian ini juga soal voli lagunya" Angga mengangguk ok dan kembali membereskan yang lain.

Pendengaran Zenitsu yang tajam menangkap suara yang keras "ada yang memutar musik" Serunya. "Benarkah?" Hinata memasang telinganya, senyumnya mengembang "ah kau benar, J-pop!" Serunya. "Ini pasti kerjaan si Ria pasti, dia kan wibu makanya pasang lagu Jepang" Celetuk Praja dan di angguki Andi "iya sih pasti"

Hinata melompat "sudah lama tak mendengar lagu dari negara ku... Rasanya seperti sudah bertahun-tahun" Ia terharu hingga air matanya keluar. Midoriya mengangguk "tapi ini lagu tahun 2016. Hikari are dari burnout syndrom" Jelasnya. Hinata berbinar "woah! Aku berada di masa depan kalau begitu, aku kelahiran tahun 1996" Serunya.

Mereka terdiam "1996? Sekarang tahun 2021 harusnya umur mu 25 tahun Hinata" Celetuk Tanjirou yang menghitung, Zenitsu mengangguk "kau harusnya sudah tua" Hinata menatap datar mereka "kalau begitu kalian seharusnya sudah kakek-kakek karena lahir tahun 1911 oh! Atau seharusnya sudah mati?"

Perempatan imajiner muncul pada Tanjirou dan Zenitsu "mau jadi santapan oni?" Hinata menggeleng menatap horor Tanjirou "bercanda✌🏻" Peace. Ia bersembunyi di balik Kageyama "oh ya, Midoriya kau lahir tahun kapan?" Tanya Hinata yang cukup penasaran.

"Ah oh..." Midoriya mengamit dagunya "tahun 2014" Jawabnya, hening di antara mereka "HEH!!!" Mereka menggebrak meja Midoriya "ternyata kau seorang bocah Midoriya! Kemarin dek, paman punya permen loh" godaan Hinata di balas gerakan oleh Midoriya "wow bagaimana di masa depan sana?" Tanya Kageyama "apa teknologi di sana lebih canggih dari yang kami lihat sekarang?" Tanya Tanjirou "apa wanita di sana semakin cantik?" Timpal Zenitsu.

(Jan percaya, gw ngarang tahun lahirnya Midoriya. Soalnya gw liat teknologi mereka udh canggih banget, bahkan di sana kota bisa melayang kalau ada masalah ;)

Bakugou mendorong mereka semua "bertanya satu-satu sialan! Kalian membuat ku risih!" Sarkas nya, Midoriya tersenyum pada Bakugou "arigatou Kacchan" Yang di ucapkan hanya mendengus "ah ya eum... Teknologi di sana biasanya untuk membantu para pengguna quirk, terutama hero! Kehebatan teknologi mereka sahat hebat bahkan kekuatan ku saja bisa tertahan olehnya! Ah karena tangan ku jika di gunakan 2 hingga 3 kali lagi dengan kekuatan penuh ku, aku bisa lumpuh makanya aku punya alat pendukung. Kacchan juga punya alatnya terbuat agar ia bisa menyimpan keringatnya karena dari sana kekuatan, ah lalu orang yang membuatkan ku kostum itu namanya Hatsume-san dia sangat hebat lalu bla-bla-bla"

Midoriya bergumam semangat dengan Tanjirou serta Hinata yang setia mendengarkan "ah... Bodoh" Celetuk Zenitsu dan di angguki Kageyama. "Woi kalian! Ayo ke lapangan indoor, lombanya tar lagi di mulai!" Raka datang mendobrak pintu.