Yang mau mutar medianya, bisa ya. Tapi saran saya, mending langsung di Spotify aja. Soalnya di Wattpad suka nggak jelas, scroll dikit auto mati medianya. Judulnya Beautiful In White - Shane Filan.
Happy reading! 😍
***
Resepsi dimulai pukul 10 pagi, tetapi sejak subuh semua orang sudah bersiap-siap. Memang berada di rumah yang berbeda, tetapi sama sibuknya. Aya, keluarganya serta kedatangan ketiga sahabatnyaㅡJasmine, Rosi dan Jeniㅡyang bertugas sebagai bridesmaid. Tadinya mereka bertiga ingin dijadikan pagar ayu tetapi posisi tersebut sudah diisi oleh 2 sepupu perempuan Aya, Citra dan Nadia. Heran juga kenapa ada bridesmaid segala, tetapi biarkan saja.
Di dalam rumah Aya juga ada fotografer yang bertugas untuk memvideokan pengantin wanita otu untuk dibuat menjadi wedding video clip. Makanya, sejak kemarin rumah Aya benar-benar dibersihkan dan ditata agar saat divideokan tidak malu-maluin amat.
Aya menggunakan kebaya modern khas sunda berwarna putih disertai dengan kerudung. Hiasan diwajahnya ... ya seperti layaknya make up saat pernikahan, tebal dan water proof. Gadis itu terbiasa dengan wajah polosnya ya walaupun jika ke kampus ia pasti touch up walaupun sedikit agar wajahnya tak pucat. Tetapi saat ini ia harus menggunakan make up tebal dan seberat ini pada wajahnya benar-benar membuatnya tak nyaman dan gatal.
"Nyangka nggak sih lo kalau Aya duluan yang bakalan nikah?" celetuk Jeni sambil memandangi Aya yang tengah disorot oleh fotografer sambil melakukan beberapa pose serta adegan.
Jeni, Rosi dan Jasmine tak ada yang mengenakan kerudung. Rambut mereka juga sudah disanggul rapi oleh penata rambut, wajah mereka juga sudah full of make up tetapi mereka make up sendiri karena akan lebih terlihat natural serta cocok untuk mereka. Ketiga gadis itu menggunakan kebaya lengan panjang berwarna pink sesuai yang diminta Aya. Untuk kain bawahannya terserah pada mereka dan ketiganya memilih untuk mengenakan kain 3/4.
"Gue nggak akan pernah nyangka ternyata dia yang duluan nikah," sahut Jasmine yang tidak melepaskan pandangannya dari Aya.
"Hadiah buat jomblowati kaya Aya dari Tuhan kali," celetuk Rosi asal.
"Eh tapi benar juga sih. Di antara kita berempat, dia doang yang betulan jomblo dari lahir. Pernah dekat, tapi dekat aja nggak sampai pacaran. Kalau nggak ada Juan, Aya pasti udah pecah telor," tambah Jeni sambil mengangguk-angguk.
"Pecah telor bahasa lo, Jen," komentar Jasmine.
Rosi menatap Aya dengan senyum penuh angan kemudian menghela napas, "Beruntung banget sih Aya tuh. Suaminya ganteng, mapan, sayang sama istri malah udah kelihatan bucin mampus tuh Juan," Rosi berujar tanpa melunturkan senyumannya.
"Gue setuju, udah enak banget sih. Kemarin gue sempat lihat ibu mertuanya Aya dan kayanya orangnya emang ramah banget dan murah senyum. Nggak ada tampang ibu mertua yang kaya ibu tiri di Cinderella gitu," sahut Jasmine yang menyetujui ucapan Rosi.
Sedang asyik-asyiknya bergosip soal pengantin wanita, kegiatan mereka harus diinterupsi oleh kedatangan Aya yang meneriaki mereka.
"Heh! Lo pada ngobrolin apa?! Kok gue nggak diajak?!" serunya sambil berjalan pelan menghampiri ketiga.
"Duh pengantin ceweknya galak amat sih!" ejek Jeni yang membuat Aya berniat untuk menendangnya tetapi tak mungkin karena kain yang ia kenakan membuatnya sulit melangkah lebar.
"Lo jangan macem-macem deh, Jen. Mentang-mentang gue lagi pakai baju kebaya kaya gini!" omelnya sedangkan Jeni hanya tertawa saja.
Jasmine lah yang pertama kali menghampiri Aya lalu memegang pundak gadis itu, "Gue nggak nyangka lo akan nikah secepat ini. Selamat! Gue senang sekaligus terharu juga," gadis itu berujar tulus dengan senyum tertahan dan mata yang berkaca-kaca. Jasmine memeluk sahabat sejak awal masuk kuliahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melamar ➖ Jung Jaehyun [DISCONTINUE]
Fanfic[DISCONTINUE] Setiap pulang ke rumah, hal yang paling sering ditanyakan oleh kedua orangtua Aya adalah, "Kak, kamu di Sukabumi beneran nggak punya pacar?" Awalnya Aya menganggap itu semua hanya candaan tapi ternyata malah semakin sering ditanyakan...