AZKALIYA || PROLOG

268K 18.8K 2K
                                    

Yang baca wajib follow Instagram :@diniispy@wattpadinii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang baca wajib follow Instagram :
@diniispy
@wattpadinii

Kalian tau cerita ini dari mana?

🤍🤍🤍

"AZKA! TUNGGUIN NAPA? NGAPAIN SIH PAGI-PAGI JOGING SEGALA! GUE KAN MASIH NGANTUK!" teriak Aliya di belakang Azka.

"Biar sehat! Lo jadi cewek pemalas amat!" ujar Azka tanpa menoleh ke belakang. Azka terus berlari kecil tanpa menghiraukan ocehan Aliya.

Aliya yang terus mengoceh di sepanjang jalan, tidak melihat ada batu lumayan besar di hadapannya. Membuat Aliya tersandung lalu tersungkur ke depan.

"Aww, Azka sa-sakit," ujar Aliya mencoba duduk dan memegangi kakinya yang berdarah.

Azka yang mendengar rintihan Aliya lantas menoleh kebelakang, dan melihat keadaan Aliya yang sedang merintih sambil memegangi lutut nya, membuat Azka langsung berlari menghampiri gadis itu.

Azka berjongkok di depan kaki Aliya. "Mana yang sakit?" ujar Azka terlihat cemas. Aliya menunjuk lututnya yang tertutup celana panjang.

"Makanya kalo jalan liat-liat jangan ngoceh mulu! Niat joging biar sehat, Lo malah jadi sakit!" omel Azka sambil menarik celana Aliya ke atas supaya lukanya mudah di obati.

"Obati nya jangan disini, di rumah aja," rengek Aliya pada Azka.

Azka menghembuskan nafasnya pelan. "Bisa jalan gak?" Aliya yang mendengar pertanyaan itu lantas menggeleng.

"Nggak! Ini sakit," ujar Aliya. Rasanya Aliya ingin menangis tapi malu.

Azka lalu berbalik dan berjongkok di depan Aliya. Aliya hanya mengerutkan keningnya bingung.

"Ayo naik, gue gendong," ujar Azka membuat Aliya langsung tersenyum senang. Azka dan Aliya sudah bersama-sama sejak orok, walaupun setiap hari mereka selalu bertengkar. Tetapi asli nya mereka saling menyayangi cuma gengsi.

Gengsi kok dipelihara? Ya gak?

Aliya langsung naik ke punggung Azka dan memeluk erat leher Azka. Alasannya Aliya takut kalo nanti Azka tiba-tiba berubah pikiran terus menjatuhkannya kebawah.

"Gak usah erat banget, gue sesek nih!" Omel Azka, sambil menggoyangkan badannya supaya Aliya melonggarkan tangannya.

"Iya-iya gak usah gitu kali, kalo gue jatuh gimana?" Omel Aliya sambil merenggangkan tangannya.

Selama diperjalanan menuju rumah. Aliya menaruh kepalanya bersandar di bahu Azka. Sesekali meniup leher Azka. Membuat Azka merinding, kalo aja kaki Aliya tidak terluka pasti Azka sudah meninggalkan Aliya sendiri disini.

"Jangan di tiup Liya!" Peringat Azka pada Aliya.

"Leher lo keringetan, jadi gue tiup biar adem," ujar Aliya polos.

Azka kembali melanjutkan jalannya, Aliya yang suka sama aroma parfum Azka mulai mengenduskan hidung nya ke permukaan leher Azka.

"Liya! Jauhin muka lo, hidung lo, bibir lo dari leher gue," ujar Azka penuh penekanan.

"Kenapa sih Ka? Gue cuma cium aroma leher lo, bau nya enak. Lo pake parfum apa?" tanya Aliya. Tidak ada kapoknya dia terus mengendus ke leher Azka. Azka yang sudah geram seketika menghentikan langkahnya.

"Berhenti, atau lo mau gue unboxing sekarang?" ancam Azka, Membuat Aliya bergidik ngeri dan langsung menjauhkan kepalanya dari leher Azka.

🤍🤍🤍

Brebes, 23 MEI 2021

DINI SOPIYANA

DINI SOPIYANA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AZKALIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang