#1 in Indonesia (25 Juni 2021)
#2 dingin (21 November 2021)
#2 teenfiction (12 Maret 2024)
Di awal part emang garing. Tapi lanjut aja, pasti bakal suka.
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]🌻
°°°
"Gue emang suka jahilin lo! Bahkan sampai buat lo nangis, it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aliya memberhentikan motornya tepat di depan sebuah toko mainan yang ada di pinggir jalan. Setelah memutari kota Jakarta di gelapnya malam, akhirnya masih ada toko yang buka.
Aliya turun dari motor dan melepas helmnya. Ia mulai memasuki toko mainan yang cukup besar itu. Aliya mencari, ia lihat semua mainan itu satu-satu. Tapi, tidak ada mainan yabg seperti ada di gambar layar ponselnya. Pusing mencari, Aliya pun mulai memanggil penjaga toko.
"Mba, mainan yang kaya gini ada nggak?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penjaga toko itu lantas melihat gambar yang terpampang di layar ponsel Aliya.
"O-oh mainan lato-lato, ada Kak," jawab penjaga toko itu seraya tersenyum manis.
"Namanya lato-lato, baru tau," gumam Aliya. Saat Aliya sedang galau di kamar, ia pun mulai scroll aplikasi tiktok untuk menghibur suasana hatinya. Saat sedang asik menscroll sampai bawah, tiba-tiba video dua bocil lagi mainin lato-lato lewat. Aliya yang pada dasarnya memiliki rasa penasaran tinggi pun mulai mensecrensoot mainan yang ada di tangan kedua bocil itu dan langsung pergi keluar untuk mencari mainan itu.
"Ini Kak," ucap penjual itu sambil memberikan tiga mainan lato-lato ke arah Aliya.
Aliya tersenyum senang, ia ambil mainan lato-lato itu sambil berkata. "Berapa Mba?" Tanya Aliya sambil mengambil selembar uang seratus ribu dari dalam saku jaketnya.
"Satunya sepuluh ribu Kak, ambil tiga berarti jadi tiga puluh ribu Kak," tutur penjual lato-lato itu.
"Murah ya, kembaliannya ambil aja ya Mba." Aliya memberikan uang nya kepada Penjual lato-lato.
Penjual lato-lato pun tersenyum senang. "Serius Kak? Makasih banyak," ucapnya.
Aliya hanya mengangguk seraya tersenyum, kemudian ia langsung melangkah pergi meninggalkan toko mainan.
