#1 in Indonesia (25 Juni 2021)
#2 dingin (21 November 2021)
#2 teenfiction (12 Maret 2024)
Di awal part emang garing. Tapi lanjut aja, pasti bakal suka.
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]🌻
°°°
"Gue emang suka jahilin lo! Bahkan sampai buat lo nangis, it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🤍🤍🤍
Aliya berjalan ke rumah Azka sambil menenteng tas kecil yang berisi kotak makan.
Aliya berdiri di halaman rumah Azka. Sesekali melirik pada arloji yang terpasang pada pergelangan tangan nya. Waktu menunjukan pukul 06.03 menit.
"Biasanya gue jam segini masih mimpi indah!" ucap nya sambil berjalan mendekati bangku yang ada di taman rumah milik Azka.
Aliya duduk dengan santainya. Sambil memainkan hp, Aliya tidak ada niatan untuk memanggil Azka. Sudah sepuluh menit berlalu tidak ada tanda-tanda pintu terbuka, Aliya hanya mengedikan bahunya lalu lanjut mensecroll Instagram.
Azka berdehem. "Sejak kapan lo duduk disitu?" tanya Azka berdiri di depan Aliya.
Aliya langsung mendongakkan kepalanya ke atas. "Sejak Empat puluh menit yang lalu," ucap Aliya berbohong, padahal dirinya baru sepuluh menit.
"Bodoh! Kenapa gak langsung masuk aja!" ucap Azka sambil menyentil dahi Aliya.
"Males!" Sambil mematikan hp nya lalu menaruh di saku seragamnya. Lalu berdiri merapihkan seragam sekolahnya.
Azka terus memperhatikan Aliya. Rambut yang dikuncir asal serta ada beberapa helai rambut yang keluar. Membuat Aliya terlihat menggemaskan.
"Apa lo lihat-lihat!!" ucap Aliya sambil menatap sinis kearah Azka.
"Ge'er lo! Itu ada kutu di rambut lo!" tunjuk Azka ke arah rambut Aliya. Aliya langsung memegang rambutnya.
"Mana ada kutu! Gue keramas Dua hari sekali!"
"Coba sini gue lihat!" Sambil mendekat ke arah Aliya lalu berpura-pura mencari kutu.
Aliya refleks memejamkan mata, saat jaraknya sangat dekat dengan Azka. Jantung Aliya selalu berdetak kencang saat berdekatan dengan Azka.
Azka melihat Aliya memejamkan mata hanya tersenyum tipis lalu mencondongkan tubuhnya, mendekatkan bibirnya ke telinga Aliya, serta tangannya meraih ikat rambut Aliya.
"Tapi, boong!" Sambil melepas ikat rambut Aliya, lalu berlari menuju ke arah motor yang sudah terparkir di halaman ruamhnya sambil terkekeh.
"Sini balikin!" ucap Aliya pada Azka yang sedang memakai helm.
"Gak."
"Bisa gak sih lo. Sehari aja jangan buat gue kesel!" ucap Aliya berusaha meraih tangan Azka. Karena badannya pendek jadi sangat sulit menggapai tangan Azka.
