AZKALIYA || PART 52

25.1K 3K 1.1K
                                    

WOI! AING DAH UP NIH!

KOMEN YAAAAA🐣

3K VOTE + 2K KOMEN UNTUK LANJUT!

"Gimana?" Tanya Azka pada Bayu yang sedang menghubungi orang tua Faisal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana?" Tanya Azka pada Bayu yang sedang menghubungi orang tua Faisal.

Bayu menggeleng lesuh. "Mereka bilang nggak bisa kesini, ada rapat penting yang harus mereka hadiri," jawab Bayu.

"Bangsat!" Umpat Azka. Azka tidak habis fikir kenapa ada orangtua seperti itu, yang lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan nyawa anak sendiri.

"Tenangin diri lo Ka, mereka nggak datang juga nggak papa, kan masih ada kita." Bayu menepuk bahu Azka pelan, sambil tersenyum kecut.

Mereka berlima sudah tau gimana sifat kedua orangtua Faisal yang hanya sibuk dengan pekerjaan mereka, sehingga Faisal selalu hidup sendiri tanpa pernah merasakan bagaimana hangatnya kasih sayang keluarga. Saat pertama bertemu, Faisal yang paling sulit untuk diajak bicara, cowok itu cenderung diam tanpa

"Lo nggak mau salin baju dulu? Baju lo penuh darah," kata Bayu melihat Baju Azka yang berlumuran darah.

Azka menggeleng. "Nanti, kalo udah ada kabar baik dari Faisal," balasnya.

Bayu menghembuskan nafasnya pelan, ia melirik ke arah Iwan yang masih menangis. Selain receh, Iwan juga cengeng, cowok itu mudah menangis. Bayu menepuk pelan bahu Iwan, berusaha menenangkan cowok itu.

"Lo jangan sedih gini Wan, kalo Isal tau lo nangis kaya bocah dia bakal marahin lo," kata Bayu sambil tertawa kecil.

"I-isal bakalan baik-baik aja kan Bay? G-gue nggak papa dimarahin Isal tiap hari," kata Iwan seraya mengusap ingusnya pelan.

"Dia pasti baik-baik aja, Isal kan kuat."

Azka, Bayu dan Iwan berdiri ketika pintu rawat terbuka menampilkan seorang dokter.

"Dimana keluarga pasien?" tanya Dokter Adi.

"Saya Kakaknya Dok," jawab Azka. Azka tersenyum getir, dia sudah menganggap teman-temannya sebagai adik, meski umur mereka hanya bertaut beberapa bulan.

"Baik, saudara Faisal mengalami beberapa cidera serius di bagian kepala dalam sehingga saudara Faisal harus menjalani operasi," jelas Dokter Adi pada Azka.

Azka terhenyak, "O-operasi?"

Dokter Adi mengangguk. "Iya, jika pasien tidak segera melakukan Operasi itu akan membahayakan nyawa pasien," jelasnya kembali.

"Lakuin apapun Dok, yang terbaik buat adik saya," kata Azka.

Dokter Adi mengangguk, "Baik, anda bisa ikut saya untuk menandatangani formulir terlebih dahulu."

Azka menatap Bayu dan Iwan, mereka berdua mengangguk menyetujui keputusan Azka. Mereka bertiga ingin yang terbaik untuk Faisal.

••••

AZKALIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang