14. Curhat Jo

22.8K 2.7K 8
                                    

Author PoV

"Pakai ini aja, nak," kata Pak Sakti saat memakaikan Jo baju kasual. Dia ingin membuat anaknya tampil cakep di depan wanita yang akan dia temui setelah ini. Jo terlihat bersemangat. Dia bahkan sampai bangun lebih pagi untuk bersiap-siap.

"Dah, ayo berangkat!"

Setelah menaburkan bedak bayi pada anaknya, Pak Sakti langsung tersenyum puas melihat tampilan Jo yang terlihat sangat keren dan SWAG. Langsung saja, tangannya meraih jemari kecil Jo dan melangkah keluar rumah dengan senyum lebar.

"Papa, udah bawa mainan aku kan?"

"Udah, tuh di mobil kan ada."

"Gambar yang kemarin juga sudah?"

"Udah, nak," jawab Pak Sakti kalem.

Jo menganggukkan kepalanya, "Jo udah ga sabar... ayo, Pa ayoo."

Pak Sakti yang melihat tingkah excited anaknya jadi terkekeh, "kamu segasabar itu ya Jo?"

Jo mengangguk antusias.

"Oke, lima belas menit lagi kita sampai tujuan! GO!!"

"GOOO!!!!" ucap mereka bersamaan.

Seketika mobil dipenuhi gelak tawa dan positive vibes dari pasangan Ayah-Anak ini.

-

Suara knalpot mobil barusaja berhenti. Jo langsung saj membuka pintu mobil dengan cepat. Dia tertawa girang saat matanya berhasil menemukan sosok yang sedari tadi dia nanti-nantikan.

Matanya berbinar, "MAMA!!!" teriaknya kencang.

Sedangkan wanita yang merasa dirinya terpanggil oleh suara yang sudah dia hafal di luar kepalanya langsung menoleh ke belakang. Dia juga sama tersenyum senang.

"Anakkuuu," teriaknya berlari menuju Jo yang melambaikan tangan dan diikuti Papanya. Papa yang malang karena terlihat kesusahan mengejar langkah cepat anaknya sambil membawa perlengkapan mereka.

"Mamaaaa."

Jo menubrukkan diri kepada Mamanya.

Ya siapa lagi kalau bukan Rana.

"Aih, Jo kangennn banget sama Mama," ungkapnya manja. Dia mendusel-dusel pada leher Rana.

"Sama. Mama juga rindu berat sama anak mama yang satu ini!" dia mencubit hidung mungil Jo.

Jo kegelian, "Jo tuh dari kemarin pengin ketemu Mama. Tapi Papa sibuk melulu. Jo kan kesal, ya Ma."

Rana tertawa saja. Dia juga menatap Pak Sakti yang berdiri di belakang Jo. Rana menatap geli pada pria itu.

"Makin ganteng deh, kamu. Siapa yang dandanin begini?"

Seketika terdengar suara dahak dari pria dewasa itu. Rana tersenyum geli. Nampak sekali bosnya itu sedang salah tingkah.

"Papa. Biar aku keren depan Mama katanya," adu Jo yang membuat Pak Sakti ingin protes.

"Ganteng banget, udah persis kaya Kim Taehyung Oppa~"

Jo dan Pak Sakti kompak mengerutkan dahi.

"Siapa itu Kim Teyung?" tanya Jo bingung.

"Alah, Oppa-mu lewat kali ah sama anak saya..." Pak Sakti justru membanggakan Jo lebih dari siapapun.

Rana sontak tertawa keras. Tingkah polah Jo dan Pak Sakti makin lama makin receh banget.

Dan di lain sisi, karyawan Pak Sakti justru terlihat baper sendiri. Mereka kompak menonton drama Keluarga Cemara dari balik kaca cafe.

"Sweet banget sih mereka!"

"Anjir, aura Hot Daddy kalau senyum beda ya!"

"Iya, gue kalau jadi Mbak Rana udah gue kekepin tuh lakik di rumah aja."

"Pak Sakti family man banget ternyata..."

"Fix. Kapal akan segera berlayar."

Namun tidak lama mereka kebawa baper sendiri, nyaris tidak sadar bahwa yang ditatap sudah menatap mereka balik dengan penuh keheranan. Otomatis kerumunan karyawan baper membubarkan diri sebelum kena amuk bos lagi.

"Mereka kenapa ya?" tanya Pak Sakti justru heran tingkah aneh karyawannya.

Rana menggelengkan kepalanya, "gatau."

Jo yang menatap keduanya jadi ikutan bingung.

_

Jo menyodorkan sebuah kertas gambar pada Rana.

"Ini apa sayang?"

"Kemarin Jo menggambar ini khusus buat Mama."

Mereka kini sedang berada di dalam ruangan Pak Sakti. Tetapi hanya mereka berdua. Sedangkan Pak Saktinya sendiri keluar untuk mengecek kondisi cafe. Dia juga akan menitipkan anaknya pada Rana seharian nanti karena Pak Sakti ada agenda check rutinan di cabang lain cafenya.

"Ini gambar apa?" tanya Rana lagi.

"Nah, ini gambar Papa, yang tengah aku dan yang samping Aku Mama. Kita ada di cafe ini.." jelas Jo merinci karyanya.

Rana tersenyum.

"Wah, bagus banget! Mama suka," pujinya seraya memberi apresiasi pada hasil karya Jovano.

"Aku berharap dari gambar ini kita bisa terus bersama sampai nanti. Sampai Jo sebesar Papa biar bisa menjaga Papa dan Mama!"

Rana benar-benar terharu. Anak sekecil ini sudah punya bayangan tentang impiannya di masa depan. Mengungkapkan segala perasaannya. Walau Rana juga masih belum percaya bahwa kini dia sudah terjebak dalam hubungan ini bersama Pak Sakti.

"Mama sayang sama kamu."

Rana memeluk Jo erat. Matanya berair menatap Jo yang terlihat bahagia.

"Jo juga sayang Mama. Jo tidak pernah punya Mama sebelum ini tapi sejak bertemu Mama, Jo sangat senang!"

"Gimana sayang?"

Rana terkejut. Dalam pikirannya bertanya-tanya tentang arti perkataan anak ini.

"Jo... belum pernah bertemu Mama?"

Jo menggeleng, "selama ini Jo hanya tinggal bersama Papa. Kadang tinggal sama Eyang. Kata Eyang, Mama Jo sudah pergi jauh jadi Jo tidak bisa bertemu Mama lagi. Tapi, kan Jo sekarang sama Mama, ya... berarti Eyang salah ya?"

Jo memeluk Rana erat sambil menceritakan apa yang dia ketahui selama ini.

"Jadi, Pak Sakti beneran single?"

👼

29 Augustus 2021

semoga aku bisa update cepet terus 🥰

Baby Jo And His PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang