03

13.3K 1.3K 71
                                    

Dengan santai jaehyun duduk dihadapan kedua orang tua nya sambil memangku mark yang menikmati buah semangka ditangan mungil nya, sedangkan yuta dan johnny duduk di sofa lain nya menatap takut-takut kearah jaehyun dan orangtua jaehyun. Mereka takut jika nanti mark tidak akan diterima di keluarga jung, apalagi dengan kelas keluarga mereka yang tinggi dan dipandang oleh negara mana pun

"Langsung saja, aku tidak suka basa-basi seperti yuta dan johnny" ucap jaehyun memulai pembicaraan pertamanya

"Aishh..." Geram yuta dan johnny bersamaan, apa-apaan kenapa mereka dibawa bawa seperti ini oleh jaehyun

"Baiklah, untuk ayah dan ibu. Terutama ibu aku ingin meminta izin untuk mengadopsi mark" ucap jaehyun menatap yunho yang mengernyit dahi nya sedangkan jaejoong menatap datar sang anak

"Apa yang membuat mu ingin mengadopsi nya jae?" Tanya jaejoong dingin

"Ibu, alasan pertama aku mengadopsi mark adalah karena aku kasihan melihat nya tidak mempunyai keluarga sedikit pun lagi. Dia sebatang kara untuk sekarang bu" jelas jaehyun "lalu?" Tanya jaejoong lebih dalam

"Kedua aku tau, ibu ingin menimang cucu. Bukan semata aku seperti ingin menghindari suatu pernikahan bu" lanjut jaehyun lebih santai

"Begitu kah?" Tanya jaejoong santai dengan kedua kaki disilang anggun

"Apa yang membuat mu kasihan pada anak ini jae?" Tanya yunho menyesap rokok nya

"Tidak tau ayah, hanya mengikuti kata hati ku saja,,, mungkin" jawab jaehyun

"Ah begitu!.. bagaimana nanti jika suatu saat pasangan mu tidak menerima mark sebagai anak angkat kalian?" Tanya yunho sekali lagi

"Maka dari itu aku harus berhati-hati mencari pasangan ayah, dan jika dia menyakiti mark sedikit pun maka dia yang akan kubunuh tida perduli sesayang apa aku pada nya" jawab jaehyun lantang

Jaejoong tersenyum menatap putra tampan nya itu, tidak disangkanya walaupun memiliki gelar ketua mafia ternyata jaehyun memiliki hati yang murni jika menyangkut anak kecil

"Mark sini duduk bersama grandma" ajak jaejoong menepuk paha nya pelan. Mark yang melihat itu langsung menatap jaehyun seakan-akan meminta izin

"Daddy jae, bolehkah mark kesana?" Tanya mark dengan nada lugu nya

"Boleh mark" angguk jaehyun mengelus lembut puncak kepala mark

Ngrokkk...

"Yaa.....!!!! Na yuta bagaimana bisa kau tidur disaat seperti ini.,, Ya!!!" Teriak Johnny setelah mendengar suara dengkuran yang sangat keras di samping nya pantas saja sedari tadi johnny bisik-bisik tapi tidak dapat balasan ternyata yuta tertidur

"Wahh.. jae teman mu itu sungguh unik" ucap yunho sambil tertawa

"Mereka menyebalkan" sinis jaehyun

"Yuta-ssi" panggil jaejoong lembut

"Ah iya bu? Maaf aku tertidur hehe" ucap yuta menggaruk tengkuknya malu " aku semalam terjaga akibat menjaga mark" lanjutnya

"Pergilah ke kamar tamu yuta, istirahat lah terlebih dahulu" saran Jaejoong lembut

"Untuk kau jae, menginap lah untuk seminggu disini. Biar ibu bisa akrab dengan mark" ucap jaejoong menatap jaehyun memohon

"Baiklah bu" balas jaehyun

Setelah permintaan izin mengadopsi mark jaehyun langsung kembali ke kantor nya bukan kantor properti milik keluarga jung atau apalah itu. Tapi kantor penyiksaan manusia milik jaehyun

Saat sedang bermain bersama mark tadi jaehyun mendapatkan telpon dari bawahan nya karena ada penghianatan di dalam ruang lingkup mereka yang mengakibatkan bobol nya ruang senjata milik jaehyun dan setengah dari senjata nya hilang

Suara sepatu jaehyun mengalun merdu di lorong yang redup cahaya itu, berjejer pintu-pintu yang dibalik nya selalu berteriak meminta tolong dan jeritan kesakitan

Dibelakang jaehyun terdapat Johnny dan yuta sedang mengomel tidak jelas.

"Aku sangat membenci hari ini! Tidur ku yang malang" lirih yuta yang baru semenit tidur nya langsung disuruh jaehyun ke kantor eksekusi

"Kau kata kau saja? Aku ingin bertemu anak ku tapi apa si sialan ini malah membawa ku kesini!" Sinis johnny menarik ujung rambut jaehyun pelan

"Ya!! Tidak sopan sekali kalian dengan bos!" Sentak jaehyun

"Bos kepala mu botak jae! Tidak usah bersikap seperti bos" ejek johnny

Sebenarnya yuta dan johnny itu seumuran dan jaehyun di bawah mereka 2 tahun bisa dibilang maknae diantara mereka bertiga

"Ck.." decak jaehyun sebal

Setiba di ruang eksekusi jaehyun langsung duduk di kursi pemimpin nya di ruang itu Johnny dan yuta duduk di sofa usang sambil menghisap rokok dijari mereka

"Ah.. aku membenci bau anyir ini. Bau darah penghianat sangat menjijikkan" ucap yuta tertawa pelan

"Same,, aku juga membenci hari ini, situasi ini dan.. penghianat ini" sahut johnny santai

Dua laki-laki berperawakan tinggi menghampiri jaehyun dengan membawa surat yang ntah dari siapa. Jaehyun menggeram keras setelah membaca isi surat itu

"Ingin bermain-main dengan ku ternyata kau, Kim mingyu!!" Sentak jaehyun membuang kasar kertas tadi

Jaehyun berjalan mendekati sang penghianat dan mengeluarkan belati kecil berbentuk naga dari balik saku jas milik nya

"Wahh,,, sudah kuduga bahwa kau hanya parasit disini.. taeja-ssi yang terhormat" ucap jaehyun mencekik leher taeja-ssi kuat

Laki-laki paruh baya itu menepuk-nepuk pelan tangan jaehyun yang mencekik leher nya

"Le-lepash kan.. ku-u moh-oon tua-nn" lirih nya meminta kasihan pada jaehyun

"Kau minta aku melepaskan kan mu? Ha?" Tanya jaehyun sambil terkekeh kecil " itu tidak akan pernah terjadi" lanjut jaehyun memainkan belati kecilnya

"Ku-u moho-n tua-n" pinta nya memohon

Crass..

Satu sayatan panjang melukis di pipi mengeluarkan darah segar yang begitu deras, sedangkan jaehyun tertawa remeh melihat korban nya kesakitan itu adalah hal terindah ketika melihat seseorang kesakitan dimata jaehyun

"Bagaimana rasanya hmm?" Tanya jaehyun dengan nada dingin belum selesai korban menjawab tetapi jaehyun sudah berpuluh-puluh kali menggores tubuh korban dengan belati kesayangan nya itu. Ia menatap dingin kearah korban yang sudah menjadi mayat itu

"Johnny apa kau membawa sapu tangan?" Tanya jaehyun yang masih terdengar dingin

"Tidak, mungkin yuta" alih johnny membuang puntung rokok nya ke lantai

"Ini" ucap yuta menyodorkan sapu tangan merah kepada jaehyun

"Tolong kalian bereskan si sialan ini" ucap jaehyun pada yuta dan johnny kemudian ia berjalan kearah pintu keluar ruang eksekusi sambil membersihkan tangan nya yang penuh dengan darah.

To be continued..
Selamat membaca semoga hari kalian menyenangkan hehe

Jangan lupa follow vote dan comment ya guys:)

I'am Not Mafia [J.Jh & L.Ty]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang