04

12.3K 1.4K 73
                                    

Mark tertidur pulas dalam dekapan jaejoong, sejak tadi jaejoong tidak melepaskan pandangannya dari mark. Ia teringat saat jaehyun masih kecil dulu, sangat manja bahkan tidur pun masih ditemani oleh ibunya saat dia mulai beranjak remaja dulu ia ingat bagaimana bahagia nya jaehyun saat tau jaejoong hamil.

Dan setiap malah selama 9 bulan jaehyun selalu berdoa pada Tuhan agar ibu dan calon adiknya selalu di beri kesehatan dan keselamatan akan tetapi itu semua hanya bertahan selama 4 tahun ketika jaehyun remaja melihat dengan mata dan kepala nya sendiri seorang lelaki paruh baya membunuh adik kesayangannya itu dan itu membuat kepribadian jaehyun berubah setelah nya

"Ah... Dia sangat menggemaskan" puji jaejoong menelisik wajah mungil mark, Yunho tersenyum melihatnya

"Benar, ia menggemaskan seperti jaehyun kecil dulu" ungkap yunho ikut menatap mark yang terlelap

"Kemana jaehyun? Sejak tadi ia belum pulang?" Tanya jaejoong heran

"Mungkin saja ia sedang menyelesaikan sesuatu" ujar yunho santai

"Ck.. anak itu" decak jaejoong "aku mengantar mark ke kamar nya dahulu" pamit jaejoong menuju kamar cucu pertamanya, bisa dibilang begitu

"B-undaa.. mark ingin bunda hikss" tangis mark dalam mimpi nya

Jaejoong terkejut mendengar nya, bagaimana mungkin anak sekecil ini bisa menjadi korban kekejaman diluar sana

"B-undaa.. please! Hug me!" Rengek mark

"Mark sayang,,, oh astaga tubuhnya panas sekali, yunho-ya!! Kemari cepat!!" Teriak jaejoong panik

"Ada apa?" Tanya yunho tak kalah panik

"Mark, dia panas yunho-ya,, coba kau sentuh tubuh nya sangat panas" panik jaejoong

Ceklek

"Ibu ada apa? Mark kenapa?" Tanya jaehyun khawatir

"Ibu tidak tau jaehyunie, tadi ia baik-baik saja. Setelah itu ia bermimpi buruk dan suhu tubuhnya menaik drastis" ungkap jaejoong

"Bawa kerumah sakit sekarang!" Titah jaehyun panik, kemudian menggendong mark dalam dekapan nya dan berlari menuju garasi mobil

Diperjalanan jaehyun membawa mobil seperti orang kesetanan, Mark sedang di dekap oleh grandma nya dan yunho menenangkan istrinya yang panik

Setiba di rumah sakit, jaehyun berlari memanggil dokter untuk menangani mark segera

"Suster! Cepat lakukan tindakan pada anak saya!" Bentak jaehyun pada salah satu perawat disana

"Baik tuan" kemudian perawat itu berlari menuju dokter yang sedang memantau pasien lain nya

"Dokter taeyong, bisa kah kau melihat pasien di balik tirai 03 itu" tanya yonna perawat tadi

"Tirai 03? Ah baiklah, aku akan kesana" ucap taeyong lembut

Taeyong berjalan cepat menuju tirai 03, dan betapa terkejutnya ia melihat pasien tersebut adalah anak yang ia rawat sehari sebelum nya

"Mark!" Teriak taeyong langsung menghampiri tubuh mungil anak itu

"Dokter tolong lakukan tindakan pada cucu saya, ku mohon" pinta jaejoong memohon

"Baik, nyonya"

Setelah memeriksa mark dengan keseluruhan dan memindahkan mark keruang VVIP tersebut ia langsung memanggil keluarga mark

"Untuk keluarga pasien yang bernama mark, silahkan keruangan dokter taeyong sekarang" ucap suster ruang mark

"Jaehyun kau saja nak, kau kan sudah menjadi ayah nya sekarang" ucap yunho menepuk pelan pundak jaehyun

Degan anggukkan kepala jaehyun segera menuju keruangan dokter yang diberi tahu oleh perawat tadi

Setelah sampai jaehyun langsung duduk di kursi dan menghadap kearah taeyong jaehyun sempat dibuat terpesona akan kecantikan taeyong yang diatas rata-rata untuk ukuran laki-laki pikirnya

"Permisi tuan! Apa ada masalah dengan wajah saya?" Tanya taeyong yang mulai risih ditatap oleh jaehyun

"Ah maaf, dokter saya hanya sedikit kepikiran anak saya" alibi jaehyun

"Begitu? Ya.. apakah anda walinya mark atau semacamnya?" Ucap taeyong sambil menulis beberapa resep dikartas

"Bukan, saya ayah nya" ucap jaehyun santai kembali dengan sifat dingin nya

"Ayah? Bukankah mark sudah tidak mempunyai orang tua?" Tanya taeyong heran

"Iya, benar! Aku baru saja mengadopsi nya" jawab jaehyun lalu direspon anggukan dari taeyong

"Baiklah, saya jelas kan secara detail saja. Mark didiagnosis PTSD post traumatic stress disorder yang dipicu oleh peristiwa yang traumatis baik dia yang mengalami nya atau ia yang menyaksikan nya" jelas taeyong

"Lalu? Kelanjutan nya?" Tanya jaehyun bingung

"Karna ini berbasis trauma, dan sebaiknya saya saran kan jika mark melakukan terapi akan rasa trauma nya, jika tidak dilakukan maka kejiwaan mark yang akan terganggu selanjutnya, ini hanya awal trauma dan masih mudah untuk diobati" jelas taeyong lagi "dan saya sendiri yang akan melakukan terapi kepada mark selama 1 bulan. Jika tidak ada perubahan anda boleh mencari dokter lain" lanjut taeyong

"Terserah kau saja, yang terpenting anak ku sehat kembali" Final jaehyun

"Baiklah, kalau begitu tuan bisa menulis formulir terapi yang saya berikan ini, dan formulir ini bisa anda bawa terdahulu dan memikirkan kelanjutan nya" kata taeyong lalu menyodorkan map bewarna coklat pada jaehyun dan diterima baik oleh jaehyun

"Terimakasih atas penjelasannya, saya pamit" ucap jaehyun dingin dan angkuh

"Sama-sama tuan"

Jaehyun keluar ruangan taeyong dengan smirk di pipinya ntah apa yang ada di pikiran jaehyun sekarang

"Menyelam sambil minum air? Bukan kah begitu pribahasa nya? Dan aku menemukan mu" batin jaehyun dengan smirk jahat di wajah nya

Sedangkan taeyong didalam ruangan terheran bagaimana bisa dalam sekejap mark bisa mendapatkan orang tua baru, atau jangan-jangan mark akan dijadikan budak atau semacamnya tapi saat melihat jaehyun khawatir tadi membuat taeyong sedikit merasa lega.


To be continued

Selamat membaca:)

I'am Not Mafia [J.Jh & L.Ty]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang