32

9.5K 925 8
                                    

Kehamilan taeyong sudah memasuki bulan kesembilan. Mereka juga sudah memeriksa kandungan kemarin dan doker bilang kandungan taeyong sehat dan baik-baik saja. Dan perkiraan taeyong melahirkan adalah sekitar 2 minggu lebih lagi

Tapi- pagi ini taeyong merasa kan mulas pada perut nya sudah beberapa kali ia bolak-balik kamar mandi tapi tidak ada tanda-tanda ia akan BAB. Taeyong menyender kan tubuh nya pada sofa di kamar mengelus perut yang semakin membesar itu

"Sayang tolong jangan buat mommy sakit nak. Kaki mommy lelah jika harus ke toilet terus" ucap taeyong pelan sambil mengelus perutnya

"Apa yang harus aku lakukan.. ini sangat sakit!" Rintih taeyong, sekarang sakit nya bertambah. Perut taeyong serasa di aduk, rintihan sakit selalu keluar dari bibir taeyong

"Aww.. apa aku akan melahirkan! Tuhan tolong aku" rintih taeyong yang sudah menangis menahan sakit

Mark datang membawa paper bag bergambar buah strawberry ditangan kanan nya. Membawa masuk kedalam kamar taeyong, melihat mommy nya merintih kesakitan Mark langsung menghampiri sang ibu dengan raut cemas

"Mommy? Are you okay?" Tanya mark panik memegang tangan pucat taeyong

"Mommy okay mark, dimana daddy mu?" Tanya taeyong balik pada sang anak

"Daddy sedang pergi bersama grandpa barusan mom, sebentar diruang tamu ada mae ten dan bunda winwin" ucap mark berlari menuju ruang tamu menghampiri sahabat orang tua nya itu

Taeyong tidak tau jika winwin dan Ten berkunjung kerumahnya, karena ia selalu berada dikamar sejak pagi tadi

"Mae..! Bunda..! Tolong mommy mark sakit" teriak mark sepanjang perjalanan nya menuju ke arah ten dan winwin

"Mark ada apa??" Panik ten melihat raut cemas mark

"Adik bayi seperti nya ingin keluar.. mommy sedang menangis dikamar" ujar mark menunjuk kamar taeyong

Seketika winwin dan ten berlari menuju kamar taeyong, winwin sekejap melupakan perutnya yang juga sudah membesar itu. Yang ia harapkan sahabat nya baik-baik saja. Sedangkan kan ten menitipkan haechan pada mark yang ia taruh di atas sofa

"Taeyong!!" Pekik winwin melihat sahabatnya itu sudah lemas,

Ten dan winwin mendekati taeyong membantu meredakan rasa sakit yang hinggap di perut taeyong

"Sakit" ujar taeyong lirih

"Bagaimana ini ten" ucap winwin khawatir. Ia tidak mungkin menggendong taeyong dengan perut yang juga sudah membesar itu

"Sabar johnny di dekat sini, akan ku suruh johnny yang mengangkat taeyong" balas Ten tak kalah panik. Ia sibuk menelepon jaehyun tapi tidak diangkat dengan lelaki itu, akhirnya ia menelpon suami nya sendiri Untung saja johnny sedang berada di dekat lokasi rumah jaehyun

"Taeyong aku tau ini sakit.. kau bersabar ya sebentar lagi kita kerumah sakit" tangis ten pecah, ia tau bagaimana sakitnya saat ingin melahirkan

Wajah taeyong sudah pucat pasih akibat menahan sakit yang di deranya. Winwin selalu megelap setiap tetes keringat taeyong yang jatuh di pelipis pucat sang sahabat

"Ten!!" Teriak johnny dari arah depan, ten bangun dari duduknya mengahampiri johnny dan mengajak johnny menuju kamar taeyong

"Cepat johnny" pekik ten

Dengan sigap johnny menggendong taeyong membawa istri sahabatnya itu kedalam mobil, Ten masuk lebih dulu di kursi penumpang ia membiarkan taeyong bersandar pada tubuhnya. Winwin menggendong haechan dan menggandeng mark sekaligus duduk di kursi samping kemudi

"Sabar yongie.. aku tau rasa sakit nya" ucapan penenang selalu ten lontarkan pada taeyong sambil mengelus perut sahabatnya ini

Beruntung jarak dari rumah taeyong dan rumah sakit tidak begitu jauh. Sesampainya di rumah sakit ten langsung menyerahkan tubuh taeyong pada johnny untuk diangkat masuk kedalam

Jangan bertanya apa ten tidak cemburu! Tidak ada kata cemburu dalam kamus hidup ten. Apalagi ini sahabat nya sendiri dengan kondisi mengenaskan, tidak ada waktu untuk cemburu

"Yaa!! Cepat tangani sahabat ku ini!" Amuk ten menunjuk perawat yang sedang berdiri di depan meja

"B-baik tuan" ucap perawat yang takut dengan raut wajah ten yang sedang marah

Johnny menaruh taeyong diatas berangkar IGD itu. Lalu mengambil alih haechan dan mark yang ada di gendongan winwin. Dan membiarkan winwin menjaga taeyong di balik tirai sambil menunggu dokter

"Jaehyun!! Dimana kau! Bodoh angkat telepon ku!" Omel taeyong yang sejak tadi telpon nya tidak diangkat oleh jaehyun

"Kau coba telpon ibu jaehyun dulu sayang" ucap johnny menenangkan ten. Siapa yang tidak cemas jika dalam keadaan darurat seperti ini

"Betul, ibu jaehyun" ujar ten langsung menelpon ibu jaehyun, dan langsung diangkat oleh jaejoong. Ten menjelaskan keadaan taeyong sekarang dan Jaejoong bilang ia akan segera menyusul dengan cepat

"Yuta akan mencari jaehyun, aku sudah menelepon yuta tadi" ucap johnny agar ten sedikit tenang

"Terimakasih" balas ten tulus

"Tidak apa-apa, aku keluar dulu tidak baik anak-anak berada disini" pamit johnny pada sang istri

"Oke"

"Hubungi aku jika ada apa-apa" imbuh Johnny dan diangguki oleh ten

Ten menyusul taeyong yang masih merintih kesakitan dibalik tirai itu dengan winwin yang menangis di samping nya

Tim dokter datang dengan cepat membawa taeyong keruangan operasi untuk menjalankan proses persalinan

"Kami akan membawa nya keruang persalinan, mohon untuk keluarga nya silahkan tanda tangani persetujuan di administrasi" ucap dokter yang akan menangani taeyong

"Iyaa! Sana cepat bawa teman ku!" Kesal ten

Taeyong sudah dibawa keruang persalinan oleh tim dokter, dengan winwin yang mengikuti dan ten langsung berlari untuk mengurus persyaratan persalinan taeyong

Awalnya ten dan winwin ingin berkunjung sambil bercerita tapi kenyataannya yang dihadapi mereka adalah kondisi taeyong yang menyakiti hati mereka

I'am Not Mafia [J.Jh & L.Ty]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang