Taeyong masuk ke kamar jaehyun mengambil sesuatu tapi saat masuk ia mendapatkan jaehyun yang baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan handuk yang terlilit di pinggang kekar nya
Itu sudah biasa menjadi pandangan untuk taeyong selama sebulan awalnya taeyong yang malu melihat tubuh jaehyun sedangkan jaehyun biasa saja
"Dimana mark?" Tanya jaehyun melihat taeyong yang baru masuk ke kamar
"Bermain bersama ruby di kamar nya" jawab taeyong " maaf aku lancang masuk saat kau sedang seperti ini" lanjut taeyong lalu berbalik badan untuk keluar kamar
"Kau mau kemana, aku ingin berbicara serius dengan mu taeyong" ucap jaehyun lantang
"Berpakaian lah dulu nanti aku kesini lagi setelah memotong buah semangka untuk mark" balas taeyong lalu pergi dengan hati yang gusar
"Apa ini saat nya? Apa jaehyun ingin melakukan nya sekarang? Aku belum siap! Bagaimana jika dia marah kalau aku menolak. Oh tuhan bantulah aku ini" runtuk taeyong dalam hati, ia takut salah bicara nantinya dan membahayakan nyawa nenek nya
"Tidak apa-apa taeyong kau mampu melewati semua ini" semangat taeyong pada diri nya sendiri
Menuju dapur menelisik isi kulkas dan mengambil setengah potong buah semangka yang akan ia potong untuk mark
Setelah memotong kecil-kecil semangka itu taeyong langsung berjalan menuju mark di lantai 2. Membuka perlahan pintu kamar melihat mark yang sudah tertidur kembali sambil memeluk ruby anjing kesayangan jaehyun
"Tidur kembali? Ah mungkin bayi ku ini lelah" ucap taeyong terkekeh pelan lalu menaruh mangkuk berisi semangka dan satu gelas susu di atas nakas samping tempat tidur mark, sebelum keluar taeyong menyempatkan mencium kening mark membenarkan selimut tebal milik mark
"Nice dream baby lion"
Kemudian ia kembali ke kamar jaehyun dengan jantung yang berdetak kencang seperti ia akan menghadapi ujian kedokteran nya
Saat taeyong masuk ke kamar jaehyun sudah duduk di sofa kamar mereka dengan ponsel di tangan kanan nya
"Jaehyun, kau ingin berbicara apa tadi?" Tanya taeyong langsung. Sekarang ia duduk di pinggir kasur milik jaehyun
"2 hari lagi kita akan menikah taeyong, persiapkan dirimu" jawab jaehyun tegas menatap taeyong dengan tatapan dingin
Bagaimana mungkin taeyong menolak jika tatapan jaehyun saja sudah ingin membunuh nya
"Jika aku menolak bagaimana?" Tanya taeyong menunduk
"Bahkan kau tau jika aku tidak menerima penolakan taeyong" suara bariton itu sangat dingin menusuk Indra pendengaran taeyong
"Terserah kau jaehyun, kau sudah mengambil seluruh kehidupan ku sekarang! Tidak mungkin aku menolak, bukan. Jika aku menolak pasti kau akan melakukan sesuatu pada nenek ku jaehyun" ujar taeyong bergetar ia menangis kembali setelah sebulan ia disini
Tidak tega melihat taeyong menangis jaehyun lantas mendekati taeyong memeluk nya acara tiba-tiba. Membuat taeyong membeku ini adalah pelukan pertama jaehyun untuk taeyong. Sudah dikatakan kalau sebulan disini taeyong belum pernah disentuh jaehyun sedikit pun
"Jangan menangis" pujuk jaehyun memeluk taeyong membenamkan wajah mungil itu di dadanya
"Kenapa kau sangat jahat pada ku? Apa aku ada salah pada mu jaehyun?" Tanya taeyong lirih di dalam dekapan jaehyun
"Tidak. Kau tidak bersalah disini taeyong, aku lah yang bersalah telah merebut mu" jawab jaehyun pelan menciumi puncak kepala taeyong
"Lalu, mengapa kau membuat ku menderita seperti ini? Kau bahkan meminta ku untuk meninggalkan karir ku jaehyun"
"Aku hanya ingin kau fokus mengurus mark, terlebih lagi dengan mental nya taeyong jika kau masih bekerja pasti kau tidak punya banyak waktu untuk anak ku" jelas jaehyun
"Tapi nenek ku"
"Maaf akan hal itu, aku menginginkan mu taeyong tapi aku mendengar dari ten dan winwin jika kau tidak ingin mempunyai satu hubungan dengan siapapun lagi" ujar jaehyun mengelus punggung Taeyong
"Ten? Winwin? Kau mengenal mereka berdua?" Tanya taeyong langsung melepaskan pelukannya pada jaehyun
"Aku mengenal mereka, karena mereka adalah istri dari sahabat ku, waktu yuta dan johnny mencari informasi tentang dirimu Ten dan winwin pun juga membantu" jawab jaehyun tersenyum. Melihat jaehyun tersenyum membuat kondisi jantung taeyong mendadak mendapatkan serangan
"S-sesempit itukah dunia ini" ucap taeyong pelan "ah maaf sudah mengotori baju mu" lanjut taeyong melihat koas putih jaehyun sedikit basah karena nya
"Tidak apa-apa, beristirahat lah. Aku ada pekerjaan sedikit" kata jaehyun lalu berdiri berjalan menuju ruang kerja nya
"Menikah? Jaehyun tidak akan menyakiti ku kan? Apakah aku harus membuka hati lagi?" Lirih taeyong menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan milik nya
"Rencana ku gagal membuat jaehyun tunduk pada ku. Bahkan sekarang aku yang jatuh hati pada lelaki brengsek seperti jaehyun. Perlakuan nya pada ku selama sebulan ini membuat ku berubah pikiran" monolog taeyong
Taeyong tidak tau apakah jaehyun memiliki penyakit bipolar, saat bertemu pertama kali di rumah ini jaehyun menampilkan sikpa kejam dan menjijikkan nya tapi setelah sebulan disini taeyong mulai memahami sikap jaehyun. Untuk memahami karakter orang taeyong jelas tau karena ia adalah dokter.
Yang taeyong tangkap dari diri jaehyun adalah ketulusan banyak ketulusan di dalam diri jaehyun. Memperlakukan pasangan nya dengan baik tapi entah jika jaehyun berubah-ubah taeyong juga tidak tau
Hanya satu yang tidak taeyong tau pekerjaan jaehyun menjadi ketua mafia yang taeyong tau jaehyun adalah CEO perusahaan properti kaya raya di korea hanya itu
Alasan mengapa jaehyun ingin mengikat taeyong sebagai istrinya yang pertama ia tidak ingin taeyong di ambil orang, ia sudah mengincar taeyong lama. Dan yang kedua ia takut taeyong pergi jika tau pekerjaan jaehyun utama jaehyun sebagai mafia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Not Mafia [J.Jh & L.Ty]
Fantasi[SUDAH DI TERBITKAN] "berhenti, atau aku yang pergi!" Lee taeyong "Kau yang pergi" Jung jaehyun Jaeyong Bxb 🚫 Mature 🔞 M-preg Bagi yang homophobia silahkan skip! Tidak ada paksaan untuk membaca work jaeyong ini!