27

9.6K 1K 55
                                    

"Mae.." panggil mark pada ten yang sedang menatap layar televisi didepannya

"Eh.. astaga mark, dengan siapa kau kesini nak?" Tanya ten terkejut melihat mark yang sudah ada dirumah nya

"Diantar oleh daddy barusan.." jawab mark yang berdiri disamping ten

"Kau ingin bertemu baby haechan ya? Atau hendery?" Tanya ten lagi yang sudah menarik mark untuk duduk di sampingnya

"Baby echan mae.. mark ingin bermain bersama echan" jawab mark antusias

"Baiklah kalau begitu ayo mae antar ke kamar echan" ucap ten, sebelum beranjak dari duduknya johnny datang degan raut wajah kesal nya

"Ada apa dengan wajah mu?" Tanya ten aneh

"Tidak apa-apa, hanya saja lelah melihat jaehyun"

"Dimana jaehyun? Tidak kau suruh masuk?" Tanya ten lagi saat tidak mendapati sosok jaehyun

"Dia langsung pulang, taeyong sendirian di rumah.. alasan klasik" sanggah johnny yang duduk di sofa mewah milik nya

"Apa nya yang klasik,, sudah sewajarnya ia berkata seperti itu. Taeyong istrinya bodoh!" Kesal ten lalu berjalan menggandeng mark ke kamar haechan

"Ya ya ya terserah kau saja lah" pasrah johnny, jika berdebat dengan ten yang akan kalah pasti johnny mana pernah johnny menang melawan ten

Ten mengantarkan mark hingga ke kamar haechan yang masih tertidur pulas seusai mandi tadi, mark mendekati bayi mungil itu memainkan tangan kecil milik haechan

"Mark kau disini dulu ya, mae panggil kan hendery dulu.. oke" ucap ten meninggalkan mark berdua dengan haechan

Baby haechan sangat menggemaskan dimata mark, dipegang nya pipi haechan memainkan jari-jari mungil bayi itu, mencium perut haechan yang khas bau bayi. Serasa ingin mark gigit pipi gembil milik haechan

"Heii.. kau penyusup!! Dor.. dorr!" Teriak hendery menyodorkan pistol air milik nya

"Sttt.. jangan berisik baby echan sedang bobo" kata mark menempelkan jari telunjuknya di bibir

"Mark! Kenapa kau ada disini? Kau ingin menculik adik ku ya" tunjuk hendery langsung berlari menuju kasur bayi haechan

"Tidak kok.. aku hanya ingin bermain bersama kalian" ucap mark sedih

"Ooohh.. hanya ingin bermain? Tidak ingin membawa adik ku kan?" Tanya hendery

"Iya hanya bermain.. soalnya aku kesepian dirumah" tunduk mark memandang lantai dingin kamar haechan

"Jangan sedih, kau boleh bermain bersama kami" ucap hendery yang memeluk mark sebentar

"Boleh??"

"Tentu saja boleh.. tapi echan belum bisa bermain. Jadi kau bermain bersama ku saja" kata hendery memandang haechan gemas

"Boleh aku mencium adik mu?? Nanti jika adik ku lahir kau boleh mencium nya juga.. bagaimana?" Tawar mark pada hendery

"Boleh tapi hanya sebentar saja,, nanti haechan bangun dan kita akan diomeli oleh mae" bisik hendery pada mark

Dengar kata boleh barusan, langsung saja mark mencium kedua pipi haechan membuat haechan terasa terusik akibat ulah mark. Seketika itu juga haechan menangis keras karena tidur nya terganggu

"Mark.. kau harus bertanggung jawab, aku tidak ikut ikut.. saat nya kabur" ujar hendery berlari sekeras mungkin ke kamar nya. Ia tau jika sebentar lagi mae nya akan datang dan mengomeli nya karena membuat adik bungsunya menangis

"Ahengg...!!!" Panggil mark berteriak mengikuti jejak hendery yang berlari ke kamar nya

"John.. tolong, haechan menangis!" Teriak Ten dari arah dapur yang sedang mencuci piring

"Oke baiklah sang penguasa rumah.." ucap johnny dengan helaan nafas pelan

Kemudian ia berjalan menuju kamar haechan mengambil anak nya itu menimang nya hingga haechan kembali tertidur.

Sedangkan taeyong kedatangan tamu yang membuat mood nya kembali baik hari ini dan tamu yang dimaksud adalah winwin sahabat taeyong, winwin datang bersama yuta. Katanya ingin mengambil berkas pada jaehyun

Dan jaehyun sudah sampai beberapa menit yang lalu dan langsung menyeret yuta ke ruangan kerja nya meninggalkan kedua istri mereka untuk berbincang

"Wah jadi apa kata dokter?" Tanya taeyong antusias mengelus perut datar winwin

"Ya begitulah tae, katanya baru berjalan 2 minggu. Pantas saja aku merasa mual setiap pagi" jawab winwin sambil terkekeh

Ternyata winwin dan yuta baru saja pulang dari rumah sakit. Memeriksa keadaan winwin yang sudah seminggu mengeluh muntah terus dan hasil nya positif. Winwin hamil anak kedua mereka. Sedangkan xiaojun pergi berlibur kerumah nenek nya dicina meninggalkan yuta dan winwin

"Wah.. pasti mual di pagi hari sangat menyiksa mu kan?" Prihatin taeyong dengan keadaan winwin

"Begitulah, kau tidak merasakan seperti ku Tae?" Tanya winwin balik

"Tidak ada sedikit pun. Aku tau hamil saja itu beberapa hari yang lalu waktu dipaksa jaehyun kerumah sakit" jawab taeyong santai

"Ck.. enak sekali kau" iri winwin

Jaehyun mengernyitkan dahi nya sesaat yuta selesai berbicara. Menatap tak suka kertas yang terpampang diatas meja kerja nya sekarang

"Tidak menyerah juga si tua itu" ucap jaehyun tak suka

"Dia belum mendapatkan apa yang ia inginkan, bagaimana ingin menyerahkan jay" balas yuta

"Siap kan anggota, kita bantai si tua ini.. bunuh seluruh keluarga nya! Aku tidak ingin ada yang tersisa satu pun" ujar jaehyun menggeram kasar

"Nanti akan ku kabar kan jika anggota sudah siap"

"Baiklah, nanti kau temani johnny untuk mengecek barang yang baru saja masuk kamarin malam" titah jaehyun

"Oke tuan jung, akan ku laksanakan tugas ku" sindir yuta " kalau begitu aku pulang dulu. Maaf mengganggu waktu berdua kalian" goda yuta pada jaehyun yang hampir saja kena lemparan maut dari jaehyun

Yuta keluar dari ruang kerja jaehyun mengajak winwin pulang dan berpamitan dengan taeyong

"Tae, kami pulang ya. Jangan lupa minum vitamin mu" petuah winwin sambil memeluk singkat taeyong

"Baik nyonya na" balas taeyong terkekeh kecil

"Kami pergi dulu" pamit yuta pada taeyong dan jaehyun

"Hati-hati. Jangan lupa pekerjaan mu" ucap jaehyun

"Tanpa kau ingatkan. Pasti akan ku lakukan bodoh" sungut yuta, lalu pergi dari kediaman jaehyun

Sekarang tinggalah jaehyun berdua dengan taeyong. Mereka saling berpandangan tapi taeyong langsung membuang muka, taeyong ingin muntah saat melihat wajah jaehyun

"Jaehyun.. kenapa kau jelek sekali sekarang. Aku ingin muntah melihat wajah mu" halau taeyong pergi beranjak dari hadapan jaehyun

Jaehyun terdiam, berdiri ditempat seperti orang bodoh. Ada apa dengan taeyong nya kenapa bisa taeyong tidak suka dengan wajah sempurna nya ini. Apa itu faktor dari kehamilan taeyong, tidak habis pikir jaehyun langsung menyusul taeyong

"Taeyong.. sayang, kau kenapa? Ada yang salah dengan wajah ku?" Teriak jaehyun sambil menyusul taeyong yang entah dimana.

I'am Not Mafia [J.Jh & L.Ty]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang