12

10.6K 1.1K 7
                                    

Baekhyun menghela nafas berat, sekarang taeyong sudah duduk di hadapannya. Menatap baekhyun was-was dengan hasil yang akan ia dapat kan

"Dokter byun,, ada apa dengan nenek ku?" Tanya taeyong langsung to the point

"Begini taeyong, kondisi nya sangat tidak memungkinkan lagi untuk dirawat. Dan maaf nak, direktur rumah sakit kita pagi tadi sudah memberikan kami surat pencabutan paksa rawat inap nenek mu. Karena kondisi nya yang tidak memungkinkan lagi disini"

"Be-benarkah dok? Apakah mereka setega itu?" Lirih taeyong yang menangis

"Aku tidak bisa berbuat apa-apa tae, kalau pun di operasi usia nenek mu juga tidak memungkinkan nak" Jelas baekhyun lembut, baekhyun sebenarnya merasa kasian pada taeyong tapi apa yang harus ia lakukan dia hanya sebagai dokter spesialis disini bukan pemilik rumah sakit ini

"Terus, aku harus bagaimana dok?" Tanya taeyong lagi lagi dengan nada lirih " jika nenek di bawa pulang kerumah. Sama dengan aku memperburuk keadaan nya, tapi jika pindah kerumah sakit besar aku tidak mempunyai banyak uang" lanjut nya yang mulai terisak memikirkan nasib nenek nya

"Apa kau ada, koneksi atau kerabat yang bisa membantu mu nak? Apa kau ingin memakai uang ku? Jika kau ingin memakai nya akan kuberikan pada mu. Cari lah rumah sakit yang besar untuk nenek mu taeyongie" ucap baekhyun sendu memegang erat tangan mungil taeyong

"A-ah tidak dokter byun, kau sudah banyak membantu ku. Tidak apa-apa, akan ku usahakan dengan sendirinya dok, maaf sudah merepotkan mu selama ini" balas taeyong menatap baekhyun tidak enak hati

"Taeyong, aku sungguh-sungguh jika kau memakai uang ku pun tidak apa-apa nak. Aku ikhlas membantu mu. Dan aku tidak merasa direpotkan oleh mu" ucap Baekhyun yang selalu menganggap Taeyong seperti anak nya sendiri

"Tidak dokter byun, bantuan mu selama ini saja belum bisa aku balas. Terimakasih atas tawaran" ujar taeyong memaksakan bibir nya untuk tersenyum "kalau begitu aku pergi dulu dokter byun, selamat siang" pamit taeyong undur diri dari ruangan baekhyun

"Sungguh malang nasib mu nak" hela baekhyun dengan nafas pelan

Taeyong berjalan dengan langkah lemah melewati lorong panjang rumah sakit untuk menuju kamar inap nenek nya

"Apa lagi yang kau beri tuhan.. kenapa kau tidak pernah berpihak pada ku! Bukan maksud aku menyalahkan mu, tapi kenapa? Kenapa harus aku yang merasakan banyak nya kesakitan di dunia ini" ucap nya lirih yang duduk berjongkok di lorong rumah sakit itu

"Aku hanya ingin hidup tenang dan bahagia,, apa aku tidak berhak menerima kebahagiaan itu?" Eluh nya terisak menutup seluruh muka nya dengan kedua telapak tangan "apa yang harus aku lakukan saat ini" lanjut nya lirih

"Tidak! Tidak mungkin ini disebabkan oleh lelaki brengsek itu! Ancaman nya hanya main-main kan" sontak taeyong menegak kan kepala nya mengingat ancaman jaehyun satu Minggu yang lalu

"Bagaimana jika itu benar? Apa yang harus aku lakukan.. oh tuhan cobaan apalagi ini!" Ucap taeyong mengusap wajah nya kasar

Kemudian ia berdiri, berlari menuju ruangan nya tidak jadi kekamae inap nenek nya, ia harus melakukan sesuatu demi kesehatan dan keselamatan nenek nya. Hanya nenek nya yang ia punya

Sesampainya diruangan taeyong langsung mengambil ponsel nya kasar, menelpon semua kenalan atau kerabat nya yang bekerja di rumah sakit besar di tengah kota tapi nihil hasil nya tidak ada satu pun pihak rumah sakit yang mau menerima kondisi nenek nya itu. Bahkan pihak rumah sakit pun bilang jika nenek taeyong mempunyai kemungkinan selamat sekitar 50 : 50, jika sembuh bisa total dan jika gagal bisa mengambil nyawa nenek nya saat itu juga

"Kau lihat saja jung jaehyun..! Akan ku buat kau tunduk di hadapan ku!" Ucap taeyong penuh tekat. Sekarang ia tau apa yang harus ia lakukan, demi keselamatan nyawa nenek nya dan sekarang taeyong tidak akan bermain-main lagi

Ia membereskan barang miliknya dan bergegas ke suatu tempat untuk bertemu seseorang dan juga sekaligus membuat perjanjian yang tidak pernah taeyong bayangkan selama ini

"Ooww dokter taeyong kau mau kemana?" Tanya jungwoo yang baru saja masuk ke ruangan taeyong

"Aku ada urusan sebentar, bisakah kau mengganti kan ku hari ini di ruang konsulen jungwoo-ya" tanya taeyong balik pada teman nya itu

"Bisa, tenang saja lagian jadwal jaga ku juga habis tadi nya aku ingin pulang. Oh ini ada seseorang yang menitipkan ini tadi di meja resepsionis dan kebetulan aku melihat dan mengambil nya untuk mu" ucap jungwoo lalu memberikan satu map kuning pekat pada taeyong

"Oke, terimakasih jungwoo-ya akan ku traktir kau jika urusan ku selesai" ujar taeyong tersenyum lembut

"Akan ku tunggu itu" balas jungwoo balik tersenyum "kalau begitu aku permisi dulu" pamit jungwoo

Dan dapat anggukan kepala dari reaksi taeyong. Kemudian disusul taeyong yang keluar dari ruangan nya sendiri memeluk sweater pink soft di kedua tangan nya dengan raut wajah yang sulit di jelas kan.



Ayyooo lanjut ga nih wkwk

Eh btw, kalau aku buat work lagi kalian mau yang gimana?

ABO? Bagus kali ya hahaha

I'am Not Mafia [J.Jh & L.Ty]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang