"Angkasa"
adalah dia yang berada di antara bekas luka dan rasa suka.
Dan "Antara"
akan selalu ada di tengah-tengahnya.-setiase-
Angkasa menoleh saat seseorang membuka pintu apartemennya. Gadis berambut hitam sepunggung itu langsung tersenyum lebar saat mendapati siapa yang sudah duduk disana menunggunya. Ia mengamati Angkasa yang kini bangkit, dan tanpa sadar sudah mengikuti langkah cowok itu saat Angkasa berjalan menuju dapur.
"Udah lama disini?"
"Banget."
"Maaf ya, tadi aku masih harus nemenin temen aku belanja."
Angkasa tersenyum tipis, "Udah makan?"
"Belum, kamu udah?"
"Sama," Angkasa membuka bungkusan makanan yang tadi ia pesan. "Makan dulu."
"Wah apa nih?" tanya gadis itu antusias saat melihat rice box yang dibuka Angkasa.
"Tapi Kas," ia meneliti minuman di tangannya dengan seksama. "Kamu kan tau aku nggak suka kopi."
"Nggak papa deh dikit aja," putus gadis itu sambil tetap mencoba sedikit meminum kopinya tanpa menyadari kebingungan di mata Angkasa. "Astaga kenapa nggak manis? kamu salah pesen deh kayaknya Kas."
"Maaf,"
"Nggak papa, biasanya gitu kok, kita pesen apa dikirimnya apa."
Angkasa masih diam saat menyodorkan makanan ke arah gadis itu. Mencoba terlihat biasa saja saat pikirannya memikirkan bahwa ia tanpa sadar memesan apa yang biasanya ia pesan bersama Antara. Gadis itu sangat suka kopi dan Antara jelas tau bahwa Angkasa tidak menyukai minuman manis. Namun bodohnya, ia tiba-tiba melupakan bahwa yang bersamanya saat ini tidak menyukai kedua hal tersebut.
"Yuk makan."
"Doa dulu."
Gadis itu mengangguk dan bergumam pelan, membuat Angkasa hanya menatapnya dalam keheningan.
"Gimana sekolah kamu?"
"Baik."
"Ada cerita apa hari ini?"
"Nggak ada yang menarik."
"Oh ya?" tanya gadis itu sambil tersenyum. "Besok ada acara nggak? aku mau cari tas, kamu bisa nemenin?"
"Selesaiin dulu makannya."
"Maaf," jawabnya buru-buru menutup mulut.
Setelah selesai makan, Angkasa meminum kopinya dengan pandangan yang berganti menatap gadis itu. Ia sedang melihatnya mengambil air putih, sengaja menyingkirkan gelas kopi yang bahkan terlihat sama sekali belum diminum.
"Aku mau ngomong."
"Eh, tadi aku beli sesuatu buat kamu, kayaknya kamu suka."
"Aku mau ngomong penting Ren," tegas Angkasa namun tidak digubris oleh gadis di hadapannya.
"Yuk cobain dulu, aku tadi pilihin kamu warna hitam."
"Ren,"
"Iya Angkasa, aku tau kalau kamu nggak suka aku sering belanja. Besok aku nggak jadi beli tas, janji!"
"Bukan itu."
"Terus apa? aku ada salah ya sama kamu? Oh astaga sayang, maaf!! tadi aku lupa bilang kamu dulu sebelum pergi."
Angkasa terdiam.
"Maaf ya, besok-besok kalau mau pergi aku bakalan izin kamu dulu."
"Ren! Cukup!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA
Teen FictionKamu pilih mana Angkasa? aku menunggu perasaanmu baik-baik atau kubiarkan saja? Karena ternyata, Semakin dikejar tanpa jenuh, larimu semakin jauh. Kamu sudah ada di depan sana saat aku masih disini-sini saja. Beginilah aku, masih memaksa ingin mene...