Soal doamu,
"Semoga kamu mencintaiku juga"
Kini perlahan kukabulkan.Tapi sabar ya.
-setiase-
Semenjak kejadian malam itu di rumah Antara, Angkasa jadi sering melirik was-was saat mereka berkumpul dan ada Antara juga Elang diantaranya. Bukan berarti tidak percaya dengan temannya sendiri, tapi kan kewaspadaan memang harus dilakukan kepada siapapun. Karena pada faktanya, jaman sekarang sudah banyak kasus dimana setan mengaku sebagai teman.
"Sore selamat!"
"Selamat sore nyet!" Jesi melewati Rafa sambil menenteng kantung belanjaannya.
"Santai dong kanjeng mulutnya."
Gadis itu tidak menghiraukan ucapan Arka dan cuek saja menyerahkan botol minum ke arah Antara. "Nih pesenan lo, Tar."
"Makasih," Antara berbalik menatap Angkasa yang duduk di sofa. "Bukain dong."
"Bisa sendiri kan padahal?"
"Nggak bisa, tangannya tiba-tiba lagi lemes."
Meski Angkasa menggeleng heran namun ia tetap bergerak untuk membantu gadis itu. Membuat Antara tersenyum manis saat menerima kembali botol minumannya yang sudah dibuka.
"Bilang apa?"
"Makasih sayang!"
"Mikisih siying, hilihh!"
Arka memasang tampang menyebalkannya membuat Antara melirik kesal, "Iri bilang!"
"Dih, udah sering gue mah."
"Udah sering ke semua cewek!"
Arka mendecih, "Nggak juga, ke lo sama Jesi nggak ye."
"Mana sempat, keburu gue damprat!" Jesi ikut melirik kesal kepada Arka yang kini malah menarik ujung rambut gadis itu.
"Nyaut aje ini anak."
"Sakit bego!"
"Berdosa banget mulutnya ya," Rafa mengelap mulut Jesi dengan bungkus kuacinya.
"Kas, nggak jadi nganter kakak lo?" tanya Darel sambil melirik sekilas jam dinding.
"Mager."
"Awas aja sampe dimarahin Bang Biru, nggak ikut ikut gue."
Rafa mengangguk setuju atas ucapan Darel, "Eh Kas, gue penasaran deh."
"Nggak usah."
"Belum juga ngomong bos."
"Nggak penting emang biasanya," Darel yang sedang merokok di pintu samping ikut menyauti.
"Bukan biasanya, emang selalu nggak penting."
Jesi memutar bola matanya malas, "Dia nafas aja nggak penting."
"Dahlah dihina terus adek," Rafa tetap kembali menoleh pada Angkasa. "Nggak ada lowongan istri kedua gitu buat Bang Biru?"
Arka yang barusan minum hampir saja tersedak mendengar pertanyaan Rafa. Kan bener apa yang ia bilang, sableng emang.
"Mata lo istri kedua."
"Ya maksudnya gue kan pengen daftar gitu, Tar."
Antara menatap ngeri, "Awas aja sampe daftar jadi pacar kedua Angkasa ya!"
"Wuih galak," Rafa menggeleng setelahnya. "Kalo gue ngejar Angkasa nanti Mas Elangku cemburu dong."
"Jijik."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA
Teen FictionKamu pilih mana Angkasa? aku menunggu perasaanmu baik-baik atau kubiarkan saja? Karena ternyata, Semakin dikejar tanpa jenuh, larimu semakin jauh. Kamu sudah ada di depan sana saat aku masih disini-sini saja. Beginilah aku, masih memaksa ingin mene...