Memang kamu tidak
ada kerjaan lain selain
menyukai pacarku?-setiase-
____
"Mau ngapain tuh Angkasa?" tanya Jesi saat sudah duduk di samping Arka.
Cowok itu kaget bukan main. Pasalnya dia sedang serius memperhatikan Angkasa, sambil sesekali melirik ke gerombolan murid perempuan di pinggir lapangan. Lalu tiba-tiba ada perempuan cantik tidak tahu diri yang langsung menggeser duduknya dan Elang sebelum akhirnya mengambil posisi duduk di tengah-tengah.
"Ampun! salam dulu baik-baik, hobi kok muncul tiba-tiba kayak setan."
"Mau ngapain dia?" tanyanya pada Elang tanpa peduli respon Arka.
"One to one."
"Mau kuaci Jes?"
Jesi melirik bungkus kuaci yang dipegang Arka, "Punya Rafa ya? mana orangnya?"
"Tuh!" gadis itu mengalihkan pandangan dan mengikuti arah yang ditunjuk Arka. Dilihatnya Rafa sedang berada ujung lapangan lain sambil menggoyangkan pom-pom cheerleader.
"Antara mana?"
Jesi menoleh, menatap Elang yang juga sedang menatapnya. "Lagi tidur, perut dia sakit katanya."
"Nggak dibawa ke UKS?"
"Dia nggak mau."
"Udah makan?"
Jesi menghembuskan nafasnya sekali lagi, "Udah, tadi sempet gue ajak sarapan."
"Lo maksudnya."
Belum sempat menjawab, Arka menyela percakapan mereka dengan memanggil Angkasa. Membuat cowok bertudung hoodie itu menoleh ke arahnya.
"Antara sakit!"
Angkasa diam, seolah bersikap tidak peduli saat dilihat dari ekspresi mukanya yang masih datar. Namun ternyata, bola yang tadinya ia pegang dilepas begitu saja dan berjalan keluar lapangan tanpa mengatakan apapun.
"Eh Angkasa! main dulu, nggak jadi nih?"
Angkasa menoleh, lalu menggeleng sebagai jawaban, "Cewek gue sakit."
***
Dilain sisi, bisik-bisik tetangga soal perkataan Angkasa di lapangan kemarin masih terus berlanjut sampai hari ini. Antara yang sejak tadi menguping perkataan teman bangku belakangnya masih terus diam dan sengaja tidak membuka mata. Hari ini moodnya sedang tidak bagus, sejak pagi perutnya sudah sakit tanpa alasan. Alhasil gadis itu hanya duduk di kelas dan menelungkupkan kepalanya, bahkan menolak ajakan Jesi untuk ke kantin.
"Tara,"
Eh, suara siapa tuh keren banget?!
"Lo mati ya?"
Astaga Tuhan mulutnya
"Mau ngomong apa sih, Kas? nanti biar gue sampein kalo Tara bangun."
Alis Antara mengerut tidak suka saat gadis di belakangnya terang-terangan sedang modus ke pacarnya. Ingin rasanya gadis itu memaki seperti biasa, tapi apa daya untuk bergerak saja ia malasnya minta ampun. Antara menunggu beberapa saat ketika Angkasa tidak mengeluarkan suara sama sekali. Tapi jantungnya sungguhan hampir copot saat ia merasakan sebuah tangan mengelus rambutnya dengan sangat pelan. Tangan Angkasa!
"Bangun sayang."
WTF?!
Antara langsung mengangkat kepalanya, "Apa tadi barusan? ngomong apa kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA
Teen FictionKamu pilih mana Angkasa? aku menunggu perasaanmu baik-baik atau kubiarkan saja? Karena ternyata, Semakin dikejar tanpa jenuh, larimu semakin jauh. Kamu sudah ada di depan sana saat aku masih disini-sini saja. Beginilah aku, masih memaksa ingin mene...