Chapter 25

637 93 10
                                    

.

.

.

Park Chanyeol kembali ke kantor. Dia langsung menghadiri rapat. Dia sudah mendapatkan panggilan dari sekrestarisnya untuk memberitahu, dia tidak boleh lupa menghadiri rapat penting yang dijadwalkan pukul 10 pagi.

Berbicara mengenai pertemuannya dengan orang tua Kim Myungsoo. Dia tidak percaya hasilnya akan baik, tapi dia telah memberikan usaha dan bertindak sesuai dengan cara mereka. Ini tidak mudah mencontohnya, dan Park Chanyeol memahami itu dari sudut keluarga Kim yang menyelesaikan masalah itu tanpa berkompromi, dan mereka bersifat arogan.

Chanyeol hanya menghentikan mereka untuk memberikan intimidasi pada Myungsoo dan Baekhyun. Hanya mempersoalkan masa lalu dan latar belakang? Kenapa mereka melibatkan masa lalu tanpa melihat kemungkinan hal lain. Orang bisa berubah, dan mereka tidak bisa memberikan kesempatan dan melihat dari aspek yang lebih adil.

Chanyeol mendesah, dia telah bertanya pada dirinya sendiri. Apa yang telah membuatnya tidak bisa lepas dari Baekhyun? Dia seperti memiliki urusan dengannya. Masa lalu bukanlah hal yang dikhawatirkan untuk membuatnya terus terlibat dengan Baekhyun. Tapi, dia seperti sulit lepas dan tidak berkaitan dengan Baekhyun.

Dia tidak berniat membuat dirinya terkesan didepan orang tua Myungsoo, karena memikirkan Baekhyun akan menderita.

"Bolehkah aku masuk?"

Chanyeol mengangkat matanya dari dokumen. Dia tersenyum melihat tamunya. "Aku tidak mengundangmu padahal. Kau seperti memiliki insting yang kuat."

"Aku mencemaskan pertemuanmu. Aku tidak tahu kau pergi menemui Ayahku." Myungsoo masuk, dan duduk di sofa tunggal didepan meja Chanyeol.

Mereka mencoba saling mengenal, dan membuat hubungan mereka menjadi baik. Bukankah mereka perlu bekerja sama untuk keluar dari situasi yang membingungkan ini?

Chanyeol bangun dan keluar dari kursinya. Dia menyeduh kopi instan untuk mereka berdua. "Aku yang mengatur pertemuan itu. Dan aku berniat memberitahu padamu setelah selesai rapat." Chanyeol berjalan dan menghampiri meja. Dia memberikan satu gelas untuk Myungsoo.

Myungsoo menerimanya, dan berterimakasih. Chanyeol duduk didepan Myungsoo. "Apa kau tidak bisa berbicara dengan mereka baik baik?"

"Ini menegangkan kau tahu?" Myungsoo mengangkat acuh bahunya. "Sebelum menikah dengan Baekhyun. Aku sudah menyembunyikan masalah masa lalu Baekhyun. Dan itu tidak adil karena hanya menyudutkan Baekhyun. Mereka tidak menerima penjelasanku." Myungsoo menyeruput kopinya. Dia tidak berdaya menghadapi Ayahnya.

"Setidaknya, kau telah melakukannya."

Myungsoo tertawa hambar. "Tapi tidak menghasilkan apapun. Aku tidak memiliki jaminan untuk mempertahankan pernikahanku."

Chanyeol menaikkan alisnya, dan dia menyamankan punggungnya di sofa. "Apa kau langsung menyerah apabila kau kalah. Dan tidak ada kesempatan untukmu dengan Baekhyun?"

Myungsoo mendesah, dan memijat dahinya. Dia tidak pernah memikirkan pilihan yang akan membuat rumah tangganya berakhir. Dia tidak akan meninggalkan Baekhyun. Baekhyun telah percaya padanya, dan dia harus berjuang dan itu adalah tanggungjawabnya. "Aku tidak bisa mengakhiri pernikahan kami. Jika Ayahku tidak menerima Baekhyun, aku yang mengakhiri hubunganku dengan mereka. Mereka tidak bisa mengancamku, pernikahanku tidak akan berakhir walaupun mereka tidak membagikan harta warisan kepadaku. Mereka lupa, aku sudah dewasa, aku sudah berkompeten untuk pisah dari mereka. Aku bisa mencari nafkah. Untuk apa mempersulit ini? aku tidak bisa terikat dengan apapun yang merugikanku. Pilihan ada konsekuensinya. Aku sudah memilih konseskuensi untuk bebas dari peraturan yang tidak jelas dari ayahku." Myungsoo menjadi lebih emosi. "Aku bukannya tidak peduli dengan ayahku. Tapi, ada yang harus lebih kuutamakan darinya, yaitu keluargaku. Baekhyun dan calon anakku sangat penting bagiku."

Our Destiny || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang