Chapter 10

2.4K 299 69
                                    

.

.

.

Harap Bijak!! Ini bulan puasa😄😄😄

.

.

.

Chanyeol mengulas senyum kecut atas kekukuhan Baekhyun menolaknya. "Kau tidak siap menikah! dan kau sudah mengingkari perasaanmu sendiri." pelan Chanyeol berucap.

"Chanyeol..." Firasat Baekhyun berbisik tidak enak.

Chanyeol menatap penuh keyakinan pada keputusannya, dan ini tidak bisa ditarik kembali, atau ditiadakan apabila Baekhyun menyesal dan kembali membujuknya. Tidak, dia juga sudah lelah  yang mempertahankan sepihak hubungan mereka. Hanya dia berjuang disini, namun tidak dengan Baekhyun.

"Mari kita sudahi, Baekhyun."

Baekhyun tersentak pucat.

"Hubungan kita, aku rasa sudah selesai disini."

"Chanyeol, kau tidak sedang seriuskan?"

"Aku tidak pernah bermain main untuk hubungan apapun itu, Baekhyun. Dan kau tahu itu." Tegas Chanyeol.

Bibir Baekhyun membeku pucat, sementara pandangannya tidak menentu lagi.

Menggeleng guna menyangkal apa yang menimpa hubungan mereka. Bathin Baekhyun menjerit tidak terima, hubungan mereka tersudahi seperti ini.

Chanyeol pasti hanya menakut nakutinya. Tidak, Chanyeol tidak akan sanggup meninggalkannya. Namun, air matanya yang menetes satu persatu sudah mewakili rasa sakit hatinya, dan Chanyeol nyata melukainya... "Chanyeol ini salah.."

"Salah jika aku tetap mempertahankanmu, kau hanya ingin bersamaku dan kau tidak ingin hidup denganku."

Tangis Baekhyun menderas, "Tidak Chanyeol.." desisnya menggeleng, menolak keputusan sepihak Chanyeol.

"Dari dulu aku tidak bisa memahami apa yang sebenarnya kau inginkan. Aku ingin menikahimu dan kau selalu menolak. Aku cukup lelah mengalah, Baekhyun. Dan, kita tidak bisa melanjutkan hubungan yang tidak bisaku setir dan tidak bisa kutentukan kemana tujuan kita."

Baekhyun terpaku mencerna kata kata Chanyeol. Tujuan? Chanyeol meminta tujuan padanya, lalu kenapa sesulit itu dia menemukan jawaban yang memupuskan harapan Chanyeol padanya.

Chanyeol berbicara sebentar dengan pendeta. Mengabaikan Baekhyun yang masih berdebat sendiri dengan pikirannya.

"Chanyeol... kau tidak boleh egois seperti ini.." Baekhyun berlari kecil mengejar Chanyeol yang terus berjalan keluar geraja. Namun Chanyeol tidak memperdulikan panggilan Baekhyun dari belakangnya.

"Ini bisa dibicarakan dengan baik baik.."

Chanyeol membuka pintu mobilnya, disaat itu Baekhyun berhasil menahan pergelangan tangannya.

Isak tangis Baekhyun cukup memanggil hati Chanyeol untuk berbalik menghadap Baekhyun. "Kau tidak boleh begini padaku?" Baekhyun menjatuhkan dirinya dipelukan Chanyeol.

"Kau tidak boleh melakukan ini padaku.." Kelima jari Baekhyun meremat kedua sisi pinggang Chanyeol.

Chanyeol tidak membalas pelukan Baekhyun, dia mengizinkan Baekhyun menumpahkan tangisnya didadanya.

Lihatlah bagaimana Baekhyun berusaha menarik ulur keputusannya. Mungkin dia akan tumbang jika Baekhyun terus berupaya menunjukkan betapa Baekhyun membutuhkan perannya. Godaan itu hampir menyuruhnya kembali kedekapan Baekhyun, namun ingatannya sigap menegurnya, Isterinya mungkin sedang menanti di sana. Mungkin Luhan sudah selesai menghidangkan makanan mereka, dan hanya tinggal menunggu kedatangannya.

Our Destiny || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang