Chapter 4

3.2K 304 74
                                    

.

..

.

Chanyeol terganggu dari lamunan masalah kekasihnya setelah merasakan pergerakan kecil seperti -gelombang- diranjang. Menoleh kesebelah kirinya. Luhan, isterinya sudah selesai membereskan piring kotor makannya, dan kembali dengan, tunggu..

Chanyeol baru memperhatikan lekat lekat bagaimana pakaian yang dikenakan oleh isterinya. Oh tidak, mana mungkin dia mudah terpancing murah, masih banyak wanita yang datang merayu kelakiannya untuk bercinta diranjang dengan mengenakan dress super mini, lalu kenapa dia harus terusik hanya gaun tidur -cukup tipis- yang dikenakan isterinya? bahkan daster tidur itu cukup dikategorikan sopan, melewati batas lutut.

Luhan menepuk nepuk bantal tidur sebelum merebahkan dirinya, namun dia cukup terganggu pandangan mata Chanyeol yang tidak putus mengawasinya. "Ada apa?"

"Apa kau sudah terbiasa tidur dengan pakaian yang cukup memperlihatkan dalamanmu.."

Luhan mengernyit dahinya, diakui memang pakaian tidurnya sedikit tembus pandang. "Apalagi udara cukup dingin..."

"Aku sudah mengatur suhu kamar ini..." ujar Luhan acuh,

Chanyeol gerah jadinya, gerah bukan karena perubahan suhu kamar, melainkan digoda pakaian isterinya. "Luhan.."

"Hm..?." Luhan yang memunggungi Chanyeol, memutar lehernya.

"Aku, bisakah kau memakai pakaian yang lebih membuatku bisa tidur nyaman."

"Tidak ada yang salah dengan pakaianku,"

Salah, karena menyiksa gairahku, ratap Chanyeol pada nasibnya yang sedang ditantang oleh tubuh molek Luhan.

Padahal dia baru selesai melakukan pertempuran dasyat dengan Baekhyun, kenapa dia menginginkannya lagi? gairahnya yang terlalu besar, atau dia yang mudah terangsang? Oh tidak tidak, sepertinya dia memang punya dua masalah itu.

Otaknya atau matanya kah yang perlu diperiksa? isterinya terlampau menggoda birahinya, Yeah sangat menggoda malam ini.

Jangan kalah Chanyeol pada nafsumu!? seru Chanyeol membathin, ingatannya masih kuat apa yang pernah dikatakan Luhan, isterinya tidak akan melayani kebutuhannya kalau berlandaskan nafsu. Tapi, siksaan ini terlampau nyata menginginkan Luhan berada dalam dirinya.

Kenapa dia secepat itu mengeras!?

Dia harus cepat keluar, untuk mengurus benda yang berada diselangkanganya, sebelum terlanjur memperkosa isterinya.

"Apa dia memasukkan sesuatu pada makananku? kenapa aku mudah kepanasan sekarang?" bingung Chanyeol sebelum beranjak dari kamar mereka menuju balkon,

Dia butuh udara, mendinginkan birahinya yang menanjak tak terkendali.

Chanyeol tidak mengerti, kenapa semudah itu tertarik pada wanita yang tidur baru dua kali dengannya diranjang.

Menghembus napasnya, pikirannya kembali bergelut dengan masalah pribadinya, bagaimanapun caranya, dia harus bisa membujuk Baekhyun untuk bergabung berlibur bersamanya. Mereka terlalu jarang menikmati waktu senggang karena terhalangi oleh kesibukan masing masing. Yah pekerjaanlah yang jadi penguasa waktu mereka, sampai menyempit.

Chanyeol mengalah pada egonya. mengambil ponselnya, lalu menghubungi kekasihnya.

"Aku ingin mengatakan..., maksudku, mengajakmu untuk berlibur denganku?"

..

"Yeah, aku memang merasa bersalah telah memulai pertengkaran kecil kita, maukah kau memaafkanku?"

...

Our Destiny || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang