Chapter 5

2.9K 294 82
                                    


.

.

.


Luhan kembali memusatkan perhatian pada Baekhyun, "Kita belum berkenal bukan, Baekhyun-ssi..."

Luhan menjulurkan tangan kanannya, "Perkenalkan, aku Park Luhan, isteri Park Chanyeol."

Terhantam mengerikan disaat wanita didepannya memperkenalkan dirinya sebagai isteri Park Chanyeol. dia diremehkan dan sekaligus dipermalukan habis habisan oleh isteri kekasihnya sendiri. Betapa memukaunya kehebatan wanita bernama Luhan itu, hanya mengantongi marga kekasihnya, wanita ini bisa menghinanya dengan menggunakan marga depan Chanyeol.

Luhan, yang kebetulan -karena kerelaannya- menjadikan wanita ini dilantik sebagai pasangan hidup kekasihnya, rupanya kelewat mengagumkan hingga membuatnya nyaris terjungkal ke lantai, terkapar memalukan dengan mulut tersibak tak berkutik.

Terlalu berani melawannya, dia yang notobanenya adalah pemilik sah hati Park Chanyeol.

Baekhyun memindai matanya pada Chanyeol sesaat sebelum kakinya beranjak melewati Luhan dan membiarkan uluran tangan penuh kesopanan itu menggantung diudara,

Jemari Luhan berkedut disaat keterbukaan tangannya yang ingin menjalin hubungan baik dengan Baekhyun, terabaikan tak dinginkan.

Luhan menurunkan tangannya yang ditolak Baekhyun untuk bersalaman dengannya. Tersenyum sekedar untuk memakluminya, Luhan tahu, Baekhyun sedang membalas perbuatannya dengan cara cukup halus, lumayan mengena.

Luhan memutarkan lehernya,

Memandang bagaimana interaksi Suaminya dengan Baekhyun.

"Apa balasan untuk kekasih yang membatalkan janjinya." Senyum Baekhyun mengambil satu kecupan ringan dibibir Chanyeol.

Chanyeol terkekeh atas penuntutan kesal Baekhyun. melingkari lengannya dipinggang Baekhyun, Chanyeol membawa bibirnya ketelinga Baekhyun, lalu berbisik, "Bisakah kita membicarakannya sesampai di kamar, disaat kita berdua, tanpa pengganggu."

Baekhyun menyungging senyuman tercantiknya, lalu membalas pelukan Chanyeol, dengan mengaitkan lengannya keleher Chanyeol. "Manjakan aku, aku sudah tidak mau bersabar lagi..."

Tidak perduli atau memang lupa Luhan masih disana, berdiri sedang menonton adegan kemesraan mereka berlangsung, Chanyeol mencium pelipis Baekhyun, mesra. Dan disaat itu, pandangnya tertarik pada wanita yang berdiri dua meter didepannya. Isterinya yang tersisihkan tengah menyaksikan dalam diamnya bagaimana kemesraan mereka.

Chanyeol membeku untuk alasan tertentu,

Meski tidak ada semburat emosi diekspresi maupun dimata Luhan, kenapa dia merasa perbuatannya termasuk kesalahan yang menyakiti isterinya, meski Luhan pernah menyatakan ketulusan padanya, dia bebas menjalin hubungan dengan Baekhyun, tidak dibelakangnya, meski itu terjadi didepan matanya.

Bisakah ini dikatakan kesalahan?

Jika dia bertemu dengan Baekhyun, dan kekasihnya ini akan mampu menyita keseluruhan konsentrasinya, begitu juga perhatiannya. Itulah keunggulan Baekhyun dari wanita manapun, menjeratnya hingga larut dan lumpuh dalam dunia mereka berdua.

Luhan memutuskan kontak dengan Chanyeol, dengan memalingkan mukanya kekanan, bukan terganggu, tapi dia tidak sanggup disuguhkan tatapan tidak nyaman Chanyeol, entahlah dia tidak ingin memaknai, kalau tatapan itu sepercik rasa bersalah padanya.

Kenapa pula Chanyeol harus merasa bersalah padanya? tidak sepatutnya itu diberikan padanya, dia tidak semalang apa yang terdikte dari sorot suaminya. Mereka bisa saling mengenal, saling berpadu dalam gelora gairah, hanya karena status suami isteri yang mereka sandang, dan pengantarnya adalah takdir.

Our Destiny || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang