Chapter 9

2.2K 300 88
                                    

.

.

.

.

Chanyeol menggandeng Luhan memasuki Kafe.

Kedatangan mereka disambut dengan rasa yang berbeda beda oleh ketiga orang yang sudah menunggu sabar selama lebih dari tiga puluh menit.

Baekhyun yang duduk disebelah-nya tidak menemukan apapun yang dapat meraup ketenangannya begitu melihat Chanyeol hampir sampai di meja makan yang sudah mereka pesan.

Kai menyapa Chanyeol, ringan. "Ah, aku kira kalian masih menyempatkan bercinta sebelum datang ke sini. Tiga puluh menit cukup membuat kami bosan tanpa makanan di sini, Hyung." oceh Kai menggoda, dan sudut matanya tidak lupa menyempatkan melirik raut tegang Baekhyun.

"Maaf membuat kalian menunggu." senyum Chanyeol. Sebelum duduk, Chanyeol menggeser kursi untuk Luhan,

"Duduklah."

"Terimakasih.." Luhan tersenyum.

Kai memperhatikan sambil bertanya. Ada yang salah disini. Hyungnya, menganggap tidak melihat Baekhyun diantara mereka. Apa mereka sedang bertengkar? itu kemungkinan yang terduga dipikirannya.

"Kim Myungsoo." Chanyeol mengulur tangannya, disambut penuh hangat oleh Myungsoo.

"Chanyeol," Myungsoo melirik kesamping Chanyeol.

Mengerti... Chanyeol menuntun Luhan untuk berdiri.

"Dia isteriku, Luhan." Chanyeol memperkenalkan dengan bangga. Luhan menyambut uluran tangan Myungsoo sambil mengulas senyumnya.

"Senang berkenalan dengan anda Myungsoo-si."

"Saya juga nona, Lu."

Baekhyun meremat tangannya, emosinya terkatup hingga matanya terasa pedih. Chanyeol terang mengabaikannya, dan tidak memperdulikannya terapit ditengah tengah mereka.

Chanyeol dan Luhan kembali duduk dikursi masing masing.

Kai terkekeh menggeleng akan tingkah bejat Hyungnya yang memojokkan hina kekasihnya. "Kau ingin makan apa?" Chanyeol mengambil buku menu dan menyerahkan pada Luhan.

"Aku ingin ayam panggang, bolehkan?"

"Kau baru makan spageti." Chanyeol menyindir acuh. Kai terlonjak sedikit, rasa cemburu hyungnya masih memusuhinya.

"Tapi perutku belum kenyang." ujar Luhan.

Mereka berbincang seperti berbisik. Seolah hanya mereka berdua yang mengisi meja ini.

"Hyung..." Kai menegur obrolan mereka.

Luhan dan Chanyeol menoleh serempak. "Ada apa?" emosi Chanyeol bekerja otomatis menatap Kai.

Kai mendesah. "Yang ada di meja ini bukan kalian, tapi masih ada aku, Myungsoo hyung, dan.." Kai sengaja berhenti untuk memuaskan seringainya pada Baekhyun, yang kondisinya sudah sukar ditentramkan. Baekhyun sedang menahan diri sekarang. "Baekhyun Noona." Senyum Kai manis tak kala mendapatkan tatapan Baekhyun yang nampak marah.

"Aah.. kalau dia ingin makan, dia bisa memesan sendiri." Chanyeol sedang merekayasa keperduliannya, atau rasa kecewanya belum selesai?

Myungsoo meraih tangan Baekhyun kegenggamannya. Dibawah meja mereka bercengkerama. Dibelakang Chanyeol, mereka memadu kasih. Dan disampingnya, Kai cengengesan dalam hati. Wah, kegaduhan mereka sangat nyata, dan Kai tercengang kagum pada hyungnya, ternyata sanggup mengacuhkan kekasih yang dicintainya separuh mati.

Our Destiny || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang