Chapter 27

1.1K 86 13
                                    

.

.

.

Hari ini, dia tidak tahu ini menjadikan hari yang berbeda darinya. Tidak, dia tidak pernah memikirkan apakah hari ini berbeda selama 4 tahun yang dia jalani. Dia tidak menjadikan itu adalah perbandingan untuk memuaskan dirinya.

Luhan turun dari mobil. Dia memperhatikan taman kanak-kanak didepannya. Dia bertanya pada sopir. Apa mereka datang terlambat? Sopir mengatakan mereka hanya terlambat 10 menit.

Luhan memasukkan tas tangan produk spesial keluaran Gucci ke lengannya. Dia mendapatkan tas ini dari Kai, dia menyukainya karena tas ini dibuat dengan tangan oleh pengrajin terkenal di Itali, Florence. Luhan merasa keburuntungan bagi Kai telah berjumpa dan melakukan kerja sama dengan beberapa seniman terkenal di belahan dunia.

Apa yang disebut prestasi, dan Kai tahu cara menggunakan setiap peluang, dan membuatnya bangga.

Penampilannya selalu menawan, dia mempertahankan kehormatannya dan menunjukkan kalau dia sekarang adalah isteri seorang Park Chanyeol. pengusaha terkenal dan kaya raya. Luhan tidak pernah meninggikan statusnya didepang orang tua murid lainnya, karena itu dapat menimbulkan ketidaknyamanan.

Luhan bertanya pada ibu guru, wali kelas murid. "Nyonya Park, putri anda dijemput oleh seseorang yang mengaku pamannya. Dan mereka pergi ke arah taman."

Luhan sedikit panik, dia berjalan tergesa gesa ke taman yang berada diluar pagar sekolah. Setiba di sana, dia menjadi lega, dan tidak bisa menahan reaksinya untuk bahagia.

Putrinya bermain dengan pamannya. "Kai.." panggil Luhan berjalan mendekati mereka.

Kai dan Park Emna melihat padanya. "Mama..." Kakinya yang kecil sangat lincah berlari pada ibunya. Luhan berlutut, kemudian menyambut putrinya kepelukannya.

"Apa kau belajar baik hari ini?"

Bulu mata putrinya panjang dan lentik, dan berkibar seperti kipas. Dia berkedip beberapa kali. Matanya besar dan bersinar. Dia memang memiliki fisik darinya, dan hampir dominan darinya, tapi kepribadiannya mengambil dari Park Chanyeol. "Paman Kai membelikan es krim rasa coklat untukku. Bahkan paman memborongnya terlalu banyak. Mama..." bibirnya yang kecil mengerucut saat membuka kantong es krimnya. "Apa aku boleh menyimpannya, mama?"

Luhan tersenyum megusap kepala Emna. Tadi pagi dia mengikat rambut putrinya model pony tail. Sekarang, gaya rambut putrinya berubah, bahkan Kai memberikan pita pada rambutnya. "Kau yang mengepangnya?" dia bertanya pada Kai.

Kai terkekeh, dan tetap duduk dikursi kayu panjang di taman. Dia menunggu Luhan datang menghampirinya. "Kau cemburu, setelah aku pulang ke sini. Aku tidak langsung mencarimu, tapi..." Kai menatap Emna. Dia mengedip matanya. Emna tersenyum lebar kemudian berlari pada Kai. Kai langsung meneggakkan tubuhnya, dan menangkap Emna, kemudian mengangkat duduk dipangkuannya. "Aku terlalu merindukan putriku. Untuk itu aku langsung ke sini menunggunya pulang."

Kai mengusap pipi Emna, dia menyingkirkan noda es krim dari pipi gembilnya. "Oh Sayang, paman baru memperhatikannya. Apakah beratmu bertambah dari 5 bulan yang lalu."

Emna mengangguk cepat, dia menjawab seperti dia memang menyukai pertumbuhannya. "Bukan berat badanku saja yang bertambah paman." Saat dia berbicara, suara kekanakan sangat khas didengar. Itu sangat menggemaskan. Rambutnya agak ikal, tidak lurus seperti milik Luhan. Rambutnya hitam, dan dia juga punya lesung pipit. "Tapi aku juga bertambah tinggi, 2 senti." Dia menghitung jari jarinya didepan dan menunjukkan pada Kai.

"Benarkah...?" Kai tahu cara bagaimana membuat ini semakin menyenangkan. Dia mengangkat Emna berdiri di kursi lalu mengukur tingginya. Dia menjengkalnya dengan tangannya mulai dari ujung kaki Emma yang kecil sampai ke kepala Emna. Emna tertawa cekikan, dia menyukai pamannya karena punya banyak cara untuk membuatnya tertawa. Emna memeluk leher Kai, dan mencium pipinya. Noda es krim dibibirnya menempel dipipi Kai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Destiny || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang