Yang nagih-nagih minta UP, ramein ya, jangan jadi sider😌😌
Pukul delapan malam, Irene baru saja pulang ke apartemennya, setelah hari ini ia melakukan serangkaian kegiatan yang dimulai dari ia ikut sholat berjamaah dengan keluarganya lalu ikut ke pesantren untuk acara haul sang adik kemudian terakhir dia pergi bersama Rico, menemani laki-laki itu membeli kalung untuk tunangannya sekaligus Irene juga membeli cincin untuk dirinya sendiri.
Irene memutuskan untuk lansgung pulang ke apartemennya saja tidak ke rumah orangtuanya karena besok pagi Irene harus berangkat pagi-pagi sekali ke kantor dan jarak dari rumah orangtua Irene ke kantor Sehun lumayan jauh, Irene tidak mau telat karena itu akan sedikit merubah rencananya.
Irene harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk bertemu Sehun, karena besok akan menjadi penentu, apakah Sehun akan melepaskannya atau justru Sehun akan semakin menahan Irene untuk tetap bersamanya.
Harapan Irene semoga saja Sehun akan menahan Irene untuk tetap bersamanya karena dengan begitu Irene akan semakin mudah untuk mengendalikan laki-laki itu.
"Pak Sehun?".
Ketika sampai di depan pintu unit apartemennya Irene dikejutkan dengan keberadaan Sehun.
Laki-laki itu duduk sambil bersandar pada tembok.
Keadaan laki-laki itu nampak menyedihkan sekali.
Sehun menengadahkan kepalanya saat mendengar suara yang begitu familiar memanggil namanya.
"Pak Sehun ngapain disini?" tanya Irene.
"IRENE!!".
Laki-laki itu langsung berdiri, Sehun langsung memeluk Irene membuat perempuan itu terkejut.
"Maaf....maafin aku, Rene" lirih Sehun.
"Pak Sehun kenapa---".
"Maaf, maaf Rene, maaf" memangkas ucapan Irene, Sehun terus mengatakan maaf pada kekasihnya itu.
Irene terdiam sesaat, mencoba mencerna apa yang sedang terjadi saat ini, kenapa Sehun bereaksi seperti sekarang dan kenapa Sehun meminta maaf padanya.
"Pak Sehun..." panggil Irene lembut.
Lalu Irene melepaskan pelukan Sehun, sedikit memberi jarak di antara keduanya, Irene lihat mata Sehun tampak merah, seperti habis menangis mungkin?
"Kita masuk dulu yuk pak, ngobrolnya di dalam" ajak Irene, Sehun diam namun kepalanya mengangguk sebagai jawaban.
Irene mengambil kunci pintu apartemennya di dalam tas kemudian memasukan kunci tersebut ke dalam lubang kunci, setelah pintu terbuka Irene mengajak Sehun untuk masuk ke dalam setelah itu Irene kembali menutup pintu dan menguncinya.
Irene mengajak Sehun untuk duduk di sofa yang ada di... sebut saja ruang tengah.
"Pak Sehun kenapa malam-malam ada di sini?" Irene bertanya, membuka percakapan setelah sebelummya sempat terjadi kebisuan di antara mereka.
"Nunggu kamu, Rene" jawab Sehun jujur.
"Kenapa?" tanya Irene lagi, "Kenapa bapak nunggu saya?" Irene memperjelas pertanyaannya.
Sehun kembali diam, tidak menjawab pertanyaan wanitanya.
"Bapak udah lama nunggu saya?".
"Belum, baru empat jam".
Irene terkejut dengan jawaban Sehun, itu artinya Sehun menunggunya dari jam lima sore, sedangkan di jam itu Irene tengah asik bersama Rico.
"Empat jam itu lama pak Sehun, bapak gak capek?".

KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
ФанфикIni cerita tentang aku yang menjadi tokoh antagonis di cerita ku sendiri. Pelakor! Pasti kalian sudah tidak asing dengan kata itu. Ya gelar pelakor sepertinya cocok untukku, aku bangga dengan gelar itu aku tidak peduli apa kata orang, Sehun mencinta...